Rekayasa Empat

71 58 39
                                    

Yang gak vote, dahlah. Udah bingung mau ngomong apa!

°Rekayasa°

Alunan musik "Nothing To Lose" memenuhi kamar yang didominasi dengan warna biru dan abu-abu. Lampu kerlap-kerlip menemani Skandinavia malam ini, ia terus menatap pemandangan malam melalui jendela apartemennya.

Diva mulai putus asa melihat kelakuan pacarnya  yang seakan menjadi tanda bahwa hubungan mereka akan segera berakhir.

Berkali-kali ia coba menghentikan tingkah aneh pacarnya itu, namun bukan mendapat perhatian malah kekesalan yang selalu menerpa hubungan mereka.

Jika memang hubungan yang sudah mereka bangun hampir setahun akan segera berakhir. Ia hanya meminta agar bukan Indah yang bisa menemani hari-hari Rekt.

Bunyi bel menyadarkan Diva dari lamunannya. Ia mengerjapkan matanya sebentar sebelum akhirnya pergi memeriksa siapa yang datang di apartemennya malam-malam.

Diva memeriksa kamera yang terpasang di pintu apartemen, namun tak mendapati seorangpun diluar. Ia kemudian melihat bunga tanpa pemilik ada di balik pintu apartemennya. Dengan penasaran ia membuka pintu itu.

Harapannya Rekt yang akan datang, namun prediksinya salah. Ternyata Adam yang menghampirinya malam ini

"Hey!" senyum Adam merekah melihat wajah Skandinavia.
"Boleh masuk?" pertanyaan Adam segera dianggukan oleh Diva.

"Gue ganggu gak sih?" Adam duduk diikuti Diva.

"Hmm! Lo bawa apa?"

"Oyahh, nih setau gue lu doyan makan sate ayam. Nih gue beliin!" tawa kecil tercetak di wajah Adam.

"Ngomong-ngomong lo? - - -" Diva mengangkat sebelah alisnya.

"Enggak sih, pen mampir aja! Hehe!"

"Yaudah, bentar yah gue ambil piring dulu!"
"lo juga harus makan!" peringat Diva

Setelah mengambil beberapa piring dan alat makan lainnya. Ia segera kembali dan mengatur makanan mereka.
"Nih, kebetulan gue juga tadi iseng masak pasta! Siapa tau lo suka!" Diva menyodorkan piring ke arah Adam.

"Yaudah makan gih!"

Mereka berdua kemudian menikmati suapan demi suapan sembari basa-basi mengenai sekolah mereka mulai dari pelajaran hingga ekskul.

Tanpa permisi tangan besar milik Adam mengatur rambut Diva yang sedikit acak-acakan. Keringat dingin menjadi bukti bahwa jantung Diva sedang berdebar kencang.  Hanya tatapan dalam yang bisa ia berikan merespon perlakuan Adam pada dirinya.

"Anjing loh yah! Ngapain lo disini!" Dari arah pintu, muncul seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Rekayasa Bumi Kartawidjaja.

Box yang dipegang Rekt melayang begitu saja ke arah Adam. Menandakan keadaan Adam di situ sedang tidak baik-baik saja. Rekt berlari kearah mereka dan langsung membanting tubuh Adam dilantai, terjadi saling baku hantam di unit apartemen itu. Bahkan Diva pun kaget sejak menjalin hubungan dengan Rekt, baru kali ini ia melihat sebegitu marahnya Rekt.

Melihat keduanya semakin menjadi Diva mulai melerai keduanya. Teriakan demi teriakan ia lontarkan kepada mereka, namun tak mendapat perhatian sedikit pun. Akhirnya ia berbalik mengambil apa yang ada didekatnya dan melempari mereka.

REKAYASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang