Rekayasa Sepuluh

41 21 10
                                    

Bantu votenya kawanku

1 vote untukku gak bakal ngabisin kuotamu wan hehe

"Kamu terlalu abu-abu, tapi tanpa mu aku yang abu-abu"

°Rekayasa°

"Selamat Pagi, Skandinavia ikut ibu sekarang" seorang guru datang dan menjemput Diva dikelasnya.

Hal itu membuat semua murid di ruangan kelas itu menatap heran kearah Diva. Selama menjadi teman sekelas, baru hari ini mereka melihat Diva dipanggil oleh wakil kepala sekolah.

"Mau gue temenin Div?" tanya Lala.

Diva menggelengkan kepalanya perlahan.
"Udah, Gpp. Bisa kok!" suaranya pelan sambil membawa Lala untuk duduk kembali ke kursinya.

...
"Ohh, Mari silahkan masuk" sambut Clarita, Kepala Sekolah SMA Pelita Harapan Jakarta.

"Baikk, duduk dulu nak!" ucap sang guru yang membawa Diva ke ruangan itu.

"Jadi begini! Ibu mendapat isu beberapa bulan ini kamu kurang konsentrasi dengan sekolahmu!"

"Ibu mendapat laporan bahwa kamu beberapa kali bermasalah dengan salah satu dari petinggi Yayasan sekolah ini."

"Tentu kamu tahu orang itu yah nak yah! Ibu menyadari banyak prestasi yang kamu berikan disekolah ini. Mulai dari juara lomba nyanyi, terpilih sebagai Putri Pelita Harapan 2020, mewakili olimpiade nasional dan bahkan Internasional yang terakhir kemarin di Singapura"

"Yah ibu mengapresiasi itu semua!"

"Ibu sudah berusaha untuk mempertahankan kamu di sekolah ini sampai kelulusan. Tapi suara ibu gak cukup kuat untuk membantu kamu"

"Atas segala keputusan yang terjadi di rapat evaluasi beberapa waktu yang lalu. Kamu Skandinavia Valerie Putri Armani dengan berat hati diberhentikan dari sekolah ini....!"

"Tapi sebagai gantinya dan sebagai penghargaan ibu kepadamu atas semua prestasi besar yang kamu berikan. Ibu akan memberikan surat rekomendasi pindahnya kamu dari SMA Pelita Harapan Jakarta, ke SMA Pelita Harapan Semarang."

Tanpa mengucap lagi, Skandinavia langsung meninggalkan ruangan itu begitu saja. Tangannya dikepal kuat mendengar semua penjelasan dari kepala sekolah. Jantunya berdetak dengan tempo yang sangat cepat.

Ia berlarian dari lantai tiga turun ke lantai dua, Emosinya tak dapat dibendung lagi. Kali ini Indah benar-benar berhasil memunculkan tanduk yang sudah lama hilang dikepalanya.

Tak sampai 1 menit Diva sudah berada di depan pintu kelas 11 Kimia 2. Matanya berhasil menangkap sosok Indah di dalam ruangan itu.

Namun langkahnya terhenti ketika melihat Rekt, mantan pacarnya sedang berlutut dihadapan Indah.

Kedatangan Diva membuat tawa Indah pecah, ia menatap remeh primadona sekolah dihadapannya.

Dengan cepat Diva meraih kerah kemeja  Rekt, ia mengangkat tubuh Rekt dari bawah sampai ketinggian mereka setara.

"Lo keluar sekarang" perintahnya tanpa memalingkan pandangannya pada Indah. Tatapan seperti cheetah kelaparan ia berikan pada Indah. Rahangnya mengeras melihat Indah yang masih tersenyum smirk dihadapannya.

REKAYASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang