[09] Rasa Jenuh

52 18 5
                                    

Hai:)
Lama tak bersapa, ya?
Menungguku atau ceritanya?

Rasa jenuh pun mengerayangi diri hingga membuat enggan untuk bergulat dengan materi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa jenuh pun mengerayangi diri hingga membuat enggan untuk bergulat dengan materi.

⚫⚫⚫

Hari pertama liburan semester sudah membuat Ayasya merasa bosan berada di rumah saja. Awalnya ia berpikir akan menghabiskan masa liburan ini dengan mempelajari materi-materi olimpiade. Tapi, baru dua jam ia belajar hari ini, rasa jenuh pun sudah merayapi dirinya.

Memang kegiatan rutinan bersama guru pembimbing olimpiade juga ikut libur, walau hanya untuk seminggu ke depan saja sih. Maka dari itu Ayasya hanya berada di kamar saja sehabis sarapan pagi.

Rumahnya pun sepi, hanya ada Ayasya dan beberapa pekerja saja, seperti biasanya. Sekarang Ayasya bingung harus melakukan apa agar rasa jenuhnya bisa teratasi.

Rasa kesal pun juga merayanginya kala Bagas tak ada kabar apapun sejak semalam. Entah kemana lelaki itu saat ini hingga membuat semua pesan maupun panggilan tak terbalaskan.

"Aduh bosen banget!" pekik Ayasya dengan tangan yang mulai mencoret asal-asalan kertas kosong.

Satu-satunya orang yang bisa mengatasi rasa bosan ini hanyalah Bagas saja mengingat Erin kini tengah liburan bersama keluarganya. Jadi, hanya Bagas seorang yang bisa selalu ada dengan solusinya.

"Ini si Bagas kemana sih? Kok gak bisa dihubungi sampai sekarang," gumam Ayasya.

Masih memikirkan Bagas, Ayasya dikejutkan dengan pintu yang terbuka dan memunculkan wajah tampan milik Bagas. Hal ini membuat Ayasya membalikkan tubuhnya dan menatap sebal Bagas.

"Kenapa muka lo, Ay?" Bagas langsung masuk dengan tatapan herannya. Ia pun duduk di atas tempat tidur.

"Aih, Bagas! Kamu kemana aja sih? Aku dari pagi udah nelpon and chat, kenapa gak ada balasannya?!" omel Ayasya dengan raut semakin sebal.

Bagas meringis pelan mendengarnya, tangannya bergerak menggaruk tengkuknya. "Aduh maaf, Ay. Gue lupa naruh ponsel semalam dan tadi pagi nemu udah lowbat, jadi sampai sekarang belum buka nih ponsel." Ia berkata sembari menampakkan ponsel yang baru saja ia aktifkan itu.

Ayasya mendengus kesal. "Dasar!"

"Emangnya lo ada perlu apa sama gue sih?" Bagas menaikkan sebelah alisnya.

"Aku bosen banget buat belajar sekarang, Gas. Kamu ajakin aku dong buat hilangin kebosanan aku," ujar Ayasya dengan raut yang sudah dibuat sedih.

"Bisa bosen juga lo? Gue kirain cuma bisa ngambis doang," balas Bagas.

"Namanya juga manusia, pasti ada rasa lelahnya juga."

Bagas mencibir pelan. Ia terkekeh pelan sejenak saat melihat Ayasya yang kembali memasang raut wajah sebalnya.

AYASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang