||15||

6.4K 774 42
                                    

[tandai typo yang bertebaran]

Happy Reading

15.kebenaran

Flasback (part2) on

"Mana bisa pake cara halus, sekarang kita harus pake cara kasar! Pokoknya gimana pun caranya Leona harus kita singkirin! Kapan perlu buat aja jadi kayak Mama nya"

"..."

"Oke Mah, see you!"

Zean menegakkan badan nya yang semula bersandar pada tembok setelah Nia benar-benar pergi. Zean tak habis pikir, gadis yang selama ini ia tolong ternyata lebih jahat dari pembully nya sendiri. Pantas saja Leona membenci Nia. Kalau tahu begini, dengan senang hati Zean akan membantu menyingkirkan wanita ular itu.

Zean berjalan keluar dari persembunyian nya. Tapi hal tak terduga terjadi. Seorang gadis yang sangat ia kenal ikut keluar dari balik semak-semak.

Keduanya saling menatap dengan raut terkejut. Walau Zean tak terlalu kentara terlihat.

"Meta? Ngapain lo disana?" tanya Zean.

"Gue tahu, lo juga denger semua percakapan Nia tadi kan? Cukup nggak nyangka gue" Zean hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Gimana kalau kita kerja sama buat ngehalangin Nia supaya dia nggak bisa nyelakain Leona? Gue merasa bersalah sama Leona"

"Apa rencana lo?" tanya Zean.

"Kita bisa pantau Leona dkk terus! Kita bisa pasang cctv di dekat rumah nya, jadi kita bisa pantau terus kemana mereka pergi dan ada apa" saran Meta.

"Gue setuju, tapi jangan ubah sikap lo ke Nia! Bersikap biasa supaya dia nggak curiga" Meta mengangguk mengerti.

"Kalo gitu, nanti gue kabarin lo lagi. Biar gue yang pantau, lo yang tangani kalo ada masalah ya" Zean hanya mengangguk datar lalu pergi dari sana membuat Meta mendelik.

"Dasar kutub" makinya pelan.

Flasback off

"Jadi... Lo bantuin--- kita?" tanya Leona pelan.

Meta dan Zean menjelaskan semuanya. Mereka hanya ingin membantu Leona tapi secara diam-diam. Dan sekarang hal itu menimbulkan kesalah pahaman.

"Gue udah cari tahu, dan emang bener kalau mereka yang bantu kita. Yang manggil gue ke gudang pinggir kota, dan yang ngirim tambahan bukti kejahatan Nia" sahut Nara.

Dulu sebelum penangkapan Nia dan mama nya, memang ada seseorang yang mengirim bukti pada Leona. Sesil dan Nara tak mencari tahu siapa itu karna menghargai permintaan orang tersebut karna telah membantu. Tapi siapa sangka kalau orang tersebut adalah Zean dan Meta.

"Maafin kita" cicit Keysa merasa bersalah.

"Nggak papa! Maklum kok, lagian kita emang nutupin ini dari kalian dulu. Wajar kalian curiga" ujar Meta.

"Dan kalian dateng waktu nyelamatin tante Lily, itu karna udah mantau kami?" tanya Sesil membuat Meta menggangguk.

"Gue yang manggil Zean, dan kebetulan dia lagi sama temen-temennya" jawab Meta.

"Terus lo juga yang manggil kak Nara?" tanya Leona.

Meta mengerutkan alisnya bingung. "Nggak, gue belum manggil polisi waktu itu" jawab Meta.

"Dan Ambulans?" Tanya Keysa.

"Nggak! Karna gue nggak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Jadi gue cuma ngasih tahu Zean" jelas Meta.

 We Not ANTAGONIS! EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang