Diatas adalah lagu yang di bawakan Keysa dan Lea. 🔝
Maaf ya karna slow up
Tapi mulai sekarang aku bakal usahain kembali up setiap harii!!!
Pantengin terus ya cerita iniii[tandai typo yang bertebaran]
Happy Reading
09.olimpiade
Sesampainya dimansion, Leona langsung di dandani oleh Keysa agar terlihat berbeda. Leona hanya menurut walau ia sudah risih sejak tadi. Make up tebal, baju kurang bahan, bukan gaya Leona sekali.
"Gimana karya gue?" tanya Keysa meminta pendapat pada Lea dan Sesil yang sedang memeriksa posisi Nia.
"Cukup beda" jawab Sesil di angguki Lea.
"Kayak tante girang" sambung Sesil lagi membuat Leona melotot kecil.
"Jangan marah! Sementara aja kok" ujar Keysa menenangkan Leona walau ia sendiri ingin tertawa.
"Nanti pake kacamata ini biar kita nggak ketahuan Na!" Keysa memberikan sebuah kacamata pada Leona.
"Sebenarnya rencananya itu apa sih?" tanya Leona heran.
"Gue udah cari informasi tentang club Temaram. Club itu ada dipinggir kota. Berkedok karaoke biasa padahal sebuah club ilegal besar yang di buat dibawah tanah" jelas Sesil.
"Gue akan pantau Nia lewat GPS di ponsel nya dan kasih tahu kemana kalian harus pergi. Lea akan pantau keadaan luar dan bersiap kalau ada keadaan darurat. Lo sama Keysa masuk kesana terus perhatikan Nia, kamera di kancing baju Keysa akan mengambil gambar Nia. Pastikan kalian dekat tapi tak mencurigakan" ujar Sesil menjelaskan rencananya pada Leona.
"Dia bergerak!" beritahu Sesil. Keempat gadis itu segera menaiki mobil dan berangkat dengan Lea sebagai pengemudi kali ini.
Perjalanan sekitar 20 menit dengan jalan pintas yang di dapat Sesil dan kecepatan mengemudi Lea, akhirnya mereka sampai ditujuan.
Dilihat dari luar, tempat itu memang hanya terlihat seperti tempat karaoke biasa. Lea memperhatikan keadaan sekitar dengan penglihatan tajam nya, sedangkan Sesil terus mengamati pergerakan Nia melalui laptop nya.
"Ada seorang pria paruh baya yang sepertinya lagi nunggu seseorang disana" Leona dan yang lain langsung melihat kearah yang ditunjuk Lea. Gadis itu kalau sedang serius benar-benar terlihat dewasa.
"Kayaknya dia client Nia" ujar Sesil.
"Sebentar lagi Nia sampai. Merunduk semua!" titah Sesil.
Benar saja, Nia datang menggunakan taxi, beruntung ia tidak melihat Leona dkk.
"Tunggu dia masuk, baru kalian bergerak" Leona dan Keysa mengangguk.
"Sekarang!" instruksi Sesil saat Nia sudah masuk kedalam. Sekarang mereka berkomunikasi melalui earcontact, yaitu headset tanpa kabel.
"Masuk keruangan itu dan masuk kepintu samping kanan" beritahu Sesil dari earcontact nya.
Leona mengernyit, tak ada pintu ditempat yang di sebutkan Sesil.
"Lo yakin? Nggak ada pintu disana" bisik Leona.
"Ada, mungkin tersembunyi. Cari seseuatu yang mencurigakan disana"
Mereka menjelajahi tempat itu sambil memegang dinding. Siapa tahu pintu nya ada di dinding yang tersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Not ANTAGONIS! End
Ficção Adolescente"Ini takdir kami, jadi harus kami jalani. Memang ada pilihan lain? Kami tetap harus maju kan" Harus masuk ke dunia novel dan menjadi antagonis dalam cerita itu yang pastinya akan mati secara tragis. Dan itulah yang di alami Leona, Keysa, Lea dan Ses...