1

7.9K 505 27
                                    

Seorang gadis muda yang cantik, dengan mata berwarna biru gelap  dan bulat serta rambut berwarna merah dan bergelombang sedang terlihat gelisah. Besok dia harus pindah ke sebuah kota kecil yang penduduknya tidak banyak. Hidupnya penuh ancaman karena kecantikannya. Dan karena darah murni yang mengalir di tubuhnya. Darah penyihir kuat yang bisa menyembuhkan dan menghancurkan. Orang tuanya meninggal demi menyelamatkannya dan dia selama ini tinggal bersama pengasuhnya. Bersembunyi dari dunia manusia dan dunia immortal.

Darahnya menjadi perebutan antara dua dunia tersebut. Bagi manusia, darahnya bisa di gunakan untuk persembahan agar orang tersebut bisa mendapatkan semua yang diinginkan sedangkan bagi dunia immortal, darahnya di gunakan untuk menguasai dunia immortal. Siapa pun yang memiliki darahnya akan menjadi semakin kuat.

Kali ini Daisy harus pindah sendiri tanpa pengasuhnya. Pengasuhnya hanya manusia biasa dan sudah sangat tua. Demi keamanan dirinya, dia sekarang harus pindah ke kota kecil yang cukup terpencil.

"Haura" panggil Daisy pada pengasuhnya

"Iya nona"

"Apa aku harus pergi? Aku tidak ingin kita berpisah" ucap Daisy dengan wajah memohon

"Nona, mulai sekarang anda harus bisa bertahan sendirian. Usia anda sudah cukup untuk bertahan sendiri di luar sana. Aku sudah tidak sanggup lagi dan inilah perlindungan terakhirku bagi anda nona. Anda harus ingat bahwa anda tidak boleh mempercayai siapa pun di luar sana" ucap Haura

Haura sekarang sudah berusia 80 tahun dan sudah sangat tua. Dia sudah tidak sanggup berlari lagi karena itu dia meminta Daisy terus bersembunyi. Tidak boleh ada yang menangkapnya karena darah murni Daisy sangat berharga.

"Bawa ini bersamamu nona, pakai terus kalung ini untuk melindungi anda. Kalung ini peninggalan orang tua anda. Kata mereka, kalung ini pemberian seorang pria yang akan menjadi penjaga dan pelindung anda" ucap Haura

Daisy memeluk pengasuhnya itu, dia sudah lama bersama pengasuhnya dan sekarang mereka harus berpisah. Haura juga cukup tenang untuk berpisah dengan Daisy karena mantra pelindung sudah melindungi Daisy selama ini. Mantra itu membuat wangi darah Daisy tersamarkan.

***
Keesokkan paginya setelah saling mengucapkan selamat tinggal, Daisy pergi ke kota kecil yang berada beberapa jam perjalanan dari sana. Dia melambaikan tangan pada Haura dan kereta kuda itu mulai meninggalkan rumah.

Daisy menangis dalam diam saat perlahan sosok pengasuhnya menghilang dari pandangannya. Kereta kuda melaju melewati perbukitan dan hutan. Suasana jalanan yang sepi membuat hati Daisy semakin sedih.

Sampai akhirnya dia sampai pada sebuah kota kecil yang berpenduduk sedikit. Kereta kuda menuju ke arah pinggiran kota. Di sana sudah ada sebuah rumah pertenakan, di mana Daisy akan tinggal.

Daisy keluar dari kereta kuda dan membawa kopernya masuk ke dalam rumah. Daisy melihat ke dalam rumah. Haura pasti sudah mempersiapkan ini semua untuknya.

Daisy masuk ke dalam kamarnya dan mulai menyimpan pakaiannya ke dalam lemari. Daisy melihat hutan dan gunung di belakang rumah ini. Dia berharap semoga dia bisa bertahan di sini dalam waktu yang lama. Dia juga cukup lelah harus berpindah tempat setiap belasan tahun sekali. Asal tahu saja, usia Daisy sekarang 60 tahun tapi karena dia mahluk yang unik maka dia abadi dan wajahnya tetap terlihat seperti usia 20 tahun. Daisy menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan. Sekarang dia harus bersikap biasa jika tidak ingin ada yang mencurigainya.

***
Di kedalam gua yang gelap dan lembap. Seorang vampir  berusia ribuan tahun sedang tertidur untuk memulihkan kekuatannya setelah 100 tahun lalu terjadi perang besar antara mahluk immortal. Hari ini, Edzar sang raja vampir. Penguasa  dunia immortal kembali bangun setelah kekuatannya pulih.

Edzar berjalan keluar gua menuju ke istananya yang berada di atas gua. Edzar adalah vampir yang sangat tampan tapi sangat kejam. Dia terkenal akan kekejamannya bahkan mahluk immortal lain tidak tahu jika selama 100 tahun dia memulihkan kekuatannya di dalam gua. Begitu besar pengaruh dan kekuasaan Edzar, sampai tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya.

Wajah tampan, dengan tinggi 190 cm, rambut panjang menjuntai, dada bidang dan kekar serta tatapan yang sangat tajam membuat Edzar terlihat mempesona sekaligus menyeramkan.

"Tuan" ucap Ian,  pengawal setianya. Vampir yang dia latih sendiri dan sangat bisa di andalkan.

"Ian" ucapnya

Edzar masuk ke dalam kamarnya dan segera meminum darah segar yang sudah di siapkan untuknya. Edzar manghapus sudut bibirnya.
"Ada masalah?" Tanya Edzar pada Ian.

"Tidak, tuan" ucapnya

"Kau sudah temukan calon istriku? Wanita yang di takdirkan untuk menjadi ratu para vampir?" Tanya Edzar

"Ampun tuan, aku belum menemukannya. Tidak ada jejak yang mengarah pada sang ratu" ucap Ian

"Baiklah, aku yang akan mencarinya sendiri" ucap Edzar
"Malam ini sangat gelap. Tidak akan ada bulan atau bintang. Aku akan berjalan keluar istana" ucap Edzar

"Baik tuan" ucap Ian

Edzar memakai pakaiannya dan setelah hari mulai gelap, dia berjalan keluar istana dengan kudanya. Edzar membaca sebuah mantra dan perisai yang melindungi istananya terbuka. Dia keluar bersama Ian dan perisai kembali tertutup. Perisai itu untuk mengelabui mata manusia agar tidak melihat bahwa di sana ada sebuah istana yang sangat besar tempat seorang raja vampir tinggal.

Edzar berkuda dan Ian mengikuti di belakangnya. Melewati hutan dan menuju ke kota kecil yang tidak jauh dari sana. Edzar masuk ke dalam kota dan berhenti pada sebuah bar kecil. Dia masuk ke dalam berbaur dengan para manusia.

Edzar tersenyum saat mencium aroma para peri, Orc, jin dan werewolf. Tidak hanya ada manusia di bar ini. Edzar duduk di sudut bar dan melihat aktifitas yang ada. Para peri dan orc serta jin langsung merendah saat Edzar lewat di hadapan mereka. Edzar penguasa dunia immortal dan kekuatan Edzar bisa menghanguskan mereka. Hanya para werewolf yang terlihat waspada karena werewol dan vampir akan sulit bersatu. Merek terikat perjanjian damai sehingga sampai saat ini vampir dan werewolf tidak saling bersinggungan.

Edzar meminta segelas anggur dan saat dia meminum anggurnya, dia menghirup aroma wangi yang menggetarkan hatinya. Yang membuat dia langsung haus akan darah.

Edzar segera keluar dari bar untuk mencari wangi yang mempengaruhi dirinya tapi saat dia keluar dari bar, wangi itu menghilang. Edzar marah tapi dia berhasil menahannya. Dia memutuskan untuk segera kembali ke istana. Dia butuh darah segar sekarang, wangi itu mempengaruhinya. Para vampir tidak akan kuat dengan wangi itu karena wangi itu afrodisiak bagi para vampir.

Edzar  harus mencari tahu lagi esok saat dia sudah berhasil menguasai dirinya kembali.

---&---

My Lord Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang