17

2.1K 339 45
                                    

Edzar sudah menyelesaikan masa hukumannya. Dia sudah tidak ingat siapa Daisy lagi karena ingatannya sudah di hapus oleh Dewi Keadilan dan Dewa Kehidupan. Dia kembali ke kerajaannya dan di sambut oleh Ethan dan Ian. Bukan hanya Edzar, seluruh bangsa vampir juga tidak mengingat siapa Daisy lagi. Tidak pernah ada yang mengungkit Daisy karena tidak ada yang mengingatnya.

Semenjak kehilangan memori tentang Daisy, Edzar berubah. Dia menjadi lebih dingin dan kejam. Seolah jiwanya sudah kosong. Edzar terkadang sering bingung mengapa jiwanya bisa terasa kosong tapi dia tidak pernah menemukan jawabannya.

Mungkin Dewa Kehidupan terlihat jahat padanya tapi selalu ada hal lain yang sudah di rencanakan Dewa Kehidupan padanya.

Malam itu setelah 100  tahun kejadian Edzar harus berpisah dari Daisy. Malam ini Edzar keluar dan menuju ke sebuah gedung. Setelah 100 tahun, dunia berubah. Manusia menjadi lebih modern dan teknologi semakin canggih.

Edzar membuka sebuah toko antik di sebuah gedung yang cukup tua. Daerah toko antiknya cukup sepi di malam hari. Edzar masuk ke dalam tokonya dan memasang papan pengumuman. Dia sedang mencari karyawan untuk membantunya. Di dunia yang modern ini, mahluk immortal dan manusia sudah hidup berdampingan. Mereka tahu batasan dan tidak saling menganggu. Dewa Dewi melarang keras para mahluk immortal menganggu manusia.

Saat itu pintu terbuka dan masuklah seorang gadis. Dengan rambut panjang bergelombang, berwarna coklat. Mata bulat dan bulu mata yang lentik. Tubuh yang seksi dan ramping serta senyuman yang menawan. Edzar dengan melihat sekilas saja langsung suka.

"Selamat malam tuan" ucap gadis itu

"Ada perlu apa?" Tanya Edzar dengan aura yang besar dan siapa pun pasti akan takut tapi gadis ini tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun.

"Aku ingin melamar pekerjaan" jawabnya.

Edzar mendekati gadis itu dan menghirup wanginya. Gadis ini memiliki wangi yang berbeda. Edzar belum pernah mencium wangi yang seperti ini.

"Kau bukan manusia" ucap Edzar

"Tuan juga bukan, tuan vampir kan?" Tanya gadis itu santai.

Edzar tersenyum saat mendengar perkataan gadis itu. Gadis yang berani dan Edzar suka.

"Apa kau takut?" Tanya Edzar sambil berbisik.

"Tidak, aku tidak takut" jawab gadis itu.

"Aku suka, kau penyihir" ucap Edzar akhirnya

"Ya, apa kau akan menerima aku kerja di sini. Aku butuh pekerjaan ini" ucap gadis itu.

"Siapa namamu?" Tanya Edzar

"Daisy" ucap gadis itu santai

Edzar terdiam, dia seperti mengenal nama itu tapi jelas saat dia melihat gadis ini, dia tidak mengenalnya.

"Baiklah, kau bekerja untukku. Siang dan malam, bagaimana?" Goda Edzar.

Edzar tidak tahu mengapa dia bisa merasa ingin sekali selalu dekat dengan gadis ini. Wangi gadis itu membuat dia tidak bisa jauh darinya. Fakta bahwa gadis itu penyihir, tidak membuat Edzar merasa takut atau ingin menjauhinya tapi Edzar ingin memilikinya. Ada hal yang membuat Edzar ingin selalu berada dekat dengan gadis itu padahal mereka baru sekarang bertemu.

"Kau akan membayar aku mahal kan?" Tanya gadis itu

"Tentu saja" jawab Edzar.

Akhirnya gadis itu bekerja di toko antik milik Edzar.

Di luar, Dewa Kehidupan melihat bagaimana interaksi Edzar dan gadis itu.
"Ternyata ini rencanamu?" Tanya Dewi bulan

"Iya, ini salahku karena benang kehidupan yang di permainkan. Edzar sejujurnya memang mencintai Daisy sang darah murni tapi sayangnya bukan pasangannya. Penyihir putih memiliki dua reinkarnasi. Salah satunya Daisy sang pemilik darah murni yang sudah menjadi Luna bagi Demitrius" ucap Dewa Kehidupan.

"Reinkarnasi yang lain adalah pasangan Edzar yang sebenarnya. Sama-sama memiliki darah murni hanya saja aku masih mengunci darah murninya. Ketika saatnya tepat baru Edzar bisa merasakannya. Dan aku sengaja membuat nama mereka sama yaitu Daisy" ucap Dewa kehidupan lagi.

"Ya itu terserah padamu hanya saja jangan ada lagi hal seperti kemarin. Aku melindungi bangsa werewolf dan aku tidak suka ada yang mengacak-acaknya" ucap Dewi Bulan

"Aku tahu" jawab Dewa kehidupan dan dia segera kembali ke istananya.

Dewa Kehidupan tersenyum, sekarang tinggal Edzar dan Daisy yang harus menemukan cinta mereka. Dewa Kehidupan tidak akan sejahat itu dengan Edzar. Edzar juga sangat penting dan sangat setia pada Dewa dan Dewi.

Dewi Kehidupan mengembalikan Daisy pada Edzar. Bisa di katakan seperti itu karena dua Daisy ini adalah reikarnasi penyihir putih. 

***
Daisy bekerja di toko antik milik seorang vampir merupakan suatu keberanian yang besar bagi Daisy. Dia selalu di kejar oleh mahluk immortal lain, entah karena apa. Menurut Daisy bekerja pada vampir adalah cara teraman dan tempat teraman karena vampir memiliki energi yang kuat dan besar jadi vampir bisa menutupi dirinya.

Hanya saja, sekarang bukan lagi masalah mahluk immortal lain yang mengejarnya tapi vampir tua yang menjadi atasannya ini. Edzar selalu mencari kesempatan untuk berdekatan dengan Daisy dan menggoda Daisy.

Daisy menarik nafasnya dan menghembuskannya kasar saat dia melihat sedari tadi Edzar melihat ke arahnya terutama menatap bokongnya.
"Tuan, kau mesum sekali. Jangan lihat bokongku" protes Daisy.

"Kau mau aku meremasnya?" Tanya Edzar santai dan membuat Daisy kesal. Jika bukan karena dia ingin berlindung dari mahluk lain, dia tidak akan mau bekerja dengan Edzar.

"Jangan keduanya, apa kau harus mesum padaku?" Tanya Daisy.

Edzar mendekati Daisy dengan kekuatab vampirnya. Dia merangkul pinggang ramping Daisy. Menghirup wangi Daisy yang memabukkan baginya.
"Aku malah ingin bercinta denganmu, apa kau mau?" Tanya Edzar santai

"Tidak" tolak Daisy cepat. Dia tahu, vampir bukan hanya bercinta tapi akan bercinta sambil makan cemilan alias menghisap darahnya hingga kering.

"Kau takut?" Tanya Edzar

"Aku tidak mau jadi cemilanmu" jawab Daisy

"No, kau tidak akan jadi cemilanku tapi jadi teman ranjangku. Aku pastikan kau akan puas dan ketagihan" bisik Edzar.

Daisy menghindar tapi Edzar erat memeluk pinggangnya dan Edzar membawa dia ke sebuah ruangan di belakang toko. Ruangan yang besar dan merupakan sebuah kamar. Daisy waspada karena ada kamar, ranjang dan cahaya remang yang bisa sangat membahayakan.

Edzar mendorong tubuh Daisy ke tempat tidur dan Daisy segera duduk. Edzar sudah berada di hadapannya dan mengunci tubuh Daisy dengan tubuh kekarnya. Daisy mendorong tubuh Edzar menjauh tapi tidak berhasil. Jelas saja tidak berhasil karena Edzar seorang vampir. Kekuatan Edzar tidak akan bisa di bandingkan dengan kekuatan Daisy. Sentuhan Daisy malah membuat Edzar mengeram karena sentuhan Daisy bagaikan sengatan listrik bagi Edzar. Sentuhan Daisy membuat Edzar lebih bersemangat dan membuat Edzar ingin semakin dekat dengan Daisy.

Edzar membuka pakaiannya di hadapan Daisy. Daisy melihat tato Edzar. Sang raja vampir dan Daisy menjadi takut. Daisy tahu Edzar seorang vampir tapi dia tidak menyangka Edzar adalah raja vampir. Tato Edzar sudah menunjukkan semuanya.

"Tato ini" ucap Daisy.

"Kenapa?" Tanya Edzar sambil mengecup puncak kepala Daisy.

"Kau sang Raja" ucap Daisy

"Apa kau takut?" Tanya Edzar

"Ya, siapa yang tidak takut. Kau Raja Vampir dan kau sangat kuat. Kau sangat terkenal di dunia immortal" jawab Daisy

"Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu" ucap Edzar

Edzar mencium Daisy, Daisy ingin menolak tapi Edzar  tidak menerim penolakan. Dia terus mencium bibir manis Daisy. Perlahan Daisy menikmati ciuman-ciuman Edzar. Ternyata berciuman dengan seorang vampir sangat nikmat, pikir Daisy.

Kisah perjalanan cinta Edzar yang sebenarnya baru akan di mulai.

---&---

My Lord Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang