4

3.2K 407 15
                                    

Esdras sang raja peri berjalan menuruni tangga istananya. Kerajaan peri sedang mencekam karena kebangkitan iblis Taron. Para tentara peri berjaga di perbatasan dan juga di istana.

Esdras adalah peri tampan, ketampanan memang di anugrahkan untuk para peri begitu juga dengan kecantikan. Para peri adalah mahluk manipulatif. Ketampanan dan kecantikan mereka sangat berbahaya.

"Tuan" ucap Gil, orang kepercayaan dan juga pengawal setia Esdras.

"Mantra sudah di ucapkan dan wilayah kita akan aman. Iblis Taron tidak akan bisa menghancurkan kita semudah itu" ucap Esdras

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Gil

"Amankan saja wanita dan anak-anak di tempat yang aman dan jangan biarkan mereka keluar dari lingkungan istana" ucap Esdras

"Baik tuan" ucap Gil

Esdras menuju ke kamarnya dan melihat Oriel,istrinya sedang berdiri di depan jendela. Wanita itu sedang mengandung dan terlihat khawatir karena kebangkitan iblis Taron.

"Oriel" panggil Esdras

"Esdras, aku takut. Iblis Taron adalah iblis terkuat dan dia bisa menyakiti mahluk immortal mana pun. Kita memang abadi tapi bukan berarti kita tidak bisa mati bukan" ucap Oriel

"Aku tahu, aku tidak akan biarkan kerajaan peri di serang oleh Taron dan juga aku akan selalu menjagamu" ucap Esdras

"Sekarang masuklah ke dalam istana bawah. Di sana aman dan juga sudah berkumpul yang lainnya" ucap Esdras

"Baiklah" ucap Oriel dan dia menuju ke istana bawah. Istana yang terletak di kedalaman bumi. Di sana mereka akan aman dari ancaman iblis Taron.

***
Daisy berjalan mendekati dinding pembatas secara perlahan. Dia melihat langit sudah sangat gelap dan banyak mahluk immortal yang berkeliaran. Pasukan Bersekers juga sudah menyebar untuk menjaga mahluk immortal agar tidak berperang di wilayah yang dekat dengan hutan terlarang.

"Daisy" panggil Ulian

"Ada apa?" Tanya Daisy

"Kau tidak boleh di sini, suasana di luar perbatasan sedang mencekam. Iblis Taron sudah bangkit" ucap Ulian sang rakun.

"Apa yang terjadi?" Tanya Daisy

"Mereka mencium darah murni yang sudah tertumpah. Sebaiknya kau kembali ke rumah kayu, pohon-pohon besar akan melindungimu" ucap Ulian

"Baiklah." Daisy menuju ke rumah kayu. Pohon-pohon besar bergerak melindungi Daisy sampai akhirnya rumah kayu itu tertutupi.

"Apa aman?" Tanya Daisy pada Ulian

"Kau akan aman di sini, aku akan membawakan kau makanan setiap hari" jawab Ulian

Daisy hanya diam, dia takut karena perang besar akan terjadi dan itu karena dirinya. Dia hanya bermaksud menolong sang Alpha tapi ternyata darah yang sudah menetes malah membuat para mahluk immortal bergerak.

***
Edzar berjalan dan terkadang melompati pepohonan saat dia menuju ke perbatasan hutan terlarang.
"My Lord" ucap pepohonan, para binatang hutan serta angin.

Edzar terus menuju ke perbatasan hutan dan tiba-tiba dia mencium wangi yang selalu menganggunya. Wangi darah murni dan Edzar mengeram. Geraman Edzar membuat semua penghuni hutan terlarang diam dan ketakutan.

"Siapa yang menyembunyikan darah murni?" Tanya Edzar dengan suara yang menggelegar.

"Tidak ada My Lord" ucap mereka

Daisy mendengar dari dalam rumah kayu,suara menggelegar milik Edzar. Daisy sangat ketakutan karena menurut dirinya, raja vampir pasti sangat menyeramkan.

Edzar mengerahkan kekuatannya dan angin bergejolak. Seluruh penghuni hutan terlarang ketakutan karena kekuatan Edzar. Daisy sendiri juga takut, dia juga kasihan melihat penghuni hutan terlarang terkena amarah Edzar.

Daisy keluar dari persembunyiannya. Saat itulah wangi darah murni tercium kembali dan Edzar langsung melihat ke arah Daisy. Sekali melihat saja, Edzar tahu jika Daisy memiliki darah murni. Aura yang Daisy pancarkan menarik Edzar dan para vampir lain.

Edzar mendekati Daisy, dia menatap Daisy dalam. Daisy takut, siapa yang tidak akan takut jika seorang raja vampir ada di hadapan kalian.

"Darah murni" bisik Edzar

Edzar menggendong Daisy dan segera berlari dengan kecepatan vampir menuju ke istananya. Daisy tidak boleh berada di luar seperti ini. Dia sedang menjadi incaran semua mahluk immortal. Daisy akan aman di istana Edzar.

Edzar menurunkan Daisy dari gendongannya dan membawa Daisy ke kamarnya.
"Kau tahu bahwa kau sedang di incar oleh semua mahluk immortal?" Tanya Edzar

"Aku tahu tapi aku sudah bersembunyi, mereka tidak akan bisa menemukan aku" jawab Daisy

"Aku bisa menemukanmu dan mereka juga pasti bisa. Kau bisa aman sampai sekarang karena kau berada di hutan terlarang. Iblis Taron ada di luar sana dan kau tidak aman" ucap Edzar

"Apa aku aman di sini?" Tanya Daisy

"Kau aman di sini, jika aku memangsamu, aku tidak akan menunggu nanti. Kau tahu siapa aku" ucap Edzar

Daisy hanya diam, dia tahu siapa Edzar. Semenjak Edzar memenangkan peperangan itu, dia otomatis menjadi penjaga para mahluk immortal. Hanya mahluk immortal terpilih yang bisa seperti Edzar.

"Sekarang kau akan berada di dekatku. Kau tidak akan aku izinkan keluar dari ruangan ini tanpa seizinku. Bukan hanya demi dirimu tapi demi kedamaian dunia immortal" ucap Edzar

Daisy hanya menganggukkan kepalanya. Dia teringat perkataan Haura yang mengatakan bahwa dia akan lebih aman jika bertemu Edzar. Edzar tidak akan semudah itu memangsanya karena Edzar merupakan penjaga dan penguasa dunia immortal.

Edzar keluar dari kamar. Edzar sedari tadi menahan dirinya untuk tidak memeluk Daisy dan bercinta dengannya. Darah murni Daisy sudah membuat dia hampir lepas kendali. Darah murni Daisy itu bagai candu bagi dirinya.

Edzar segera meminum darah segar untuk menetralisir dirinya. Dia tidak mau sampai dia lepas kendali kemudian bercinta dengan Daisy dengan cara kasar. Jika dia bercinta dengan Daisy, dia akan melakukannya dengan benar tanpa harus memaksa Daisy.

***
Xavier masuk ke dalam pack dan di sambut sang beta.
"Alpha" ucapnya

"Jaga perbatasan, iblis Taron sudah bangkit. Kita bukan hanya akan melawan iblis Taron tapi juga para Rouge yang ingin mengambil kesempatan ini" ucap Xavier

"Baik Alpha" ucap Hans

"Selama aku tidak ada, apa ada masalah?" Tanya Xavier

"Tidak ada Alpha, aku khawatir pada anda. Bagaimana dengan luka anda?" Tanya Hans

"Aku baik" jawab Xavier
"Sekarang perintahkan seluruh penjaga untuk berjaga di perbatasan dan juga di pack. Tidak ada yang boleh keluar masuk pack tanpa seizin aku" ucap Xavier

"Baiklah Alpha" ucapnya.

Hans melaksanakan perintah Xavier. Hans adalah Beta yang paling setia dan kuat. Selalu menemani Xavier dan sangat di andalkan. Hans memiliki tinggi 180 an sama seperti Xavier. Para wanita pasti akan melirik Hans dan Xavier hanya saja baik Xavier maupun Hans belum memiliki mate. Moon Goodess belum memberikan mereka mate.

Xavier menuju ke kamarnya dan saat di kamarnya, dia melihat ke arah bulan yang bersinar terang. Dia teringat dengan Daisy. Daisy sangat cantik dan baik. Andai Xavier bisa bertemu Daisy kembali, dia pasti bahagia.

"Dewi, apakah Daisy mateku? Tapi aku tidak merasakan dia mateku hanya saja mengapa dia selalu terbayang" ucap Xavier sambil menatap bulan yang bersinar terang di atas pack Black Diamond.

---&---

My Lord Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang