9

3.2K 402 46
                                    

Daisy membuka matanya dan hal terindah yang dia alami adalah bangun dalam keadaan sedang di tatap oleh vampir tampan yang nakal. Edzar tersenyum nakal pada Daisy. Dia mengecup kening Daisy lembut.

"Kau sudah baikkan?" Tanya Daisy

"Sangat baik, lebih bertenaga dan sangat kuat" jawab Edzar

"Syukurlah, aku takut Edzar saat melihat kau terluka" ucap Daisy

"Aku akan baik-baik saja, manis" ucap Edzar

Daisy melihat ke lehernya dan mengetahui ada kalung yang sudah menggantung indah di lehernya. Daisy menyentuh kalung itu dan saat dia menyentuhnya, dia merasa ada perasaan berbeda dalam dirinya. Edzar tersenyum melihatnya karena setelah dia meminum darah Daisy, mereka sudah terikat dan dia sudah bisa merasakan Daisy.

"Kalung ini" ucapa Daisy terhenti saat dia menyadari sesuatu.

"Iya manis, kita sudah terikat. Saat kau memberikan darahku, saat itulah kita terikat. Kita hanya tinggal menyempurnakan upacaranya" ucap Edzar

"Tapi bagaimana mungkin, kau sering meminum darah segar tapi kau tidak terikat" ucap Daisy bingung

"Karena kita di takdirkan untuk bersama Daisy. Sekali vampir meminum darah dari pasangan yang di takdirkan untuknya maka dia akan terikat selamanya. Apa kau menyesal, sudah memberikan darahmu  padaku?" Tanya Edzar

"Tidak, aku tidak menyesal hanya saja aku tidak menyangka akan seperti ini" jawab Daisy

Edzar tersenyum, vampir tua yang terlihat kejam selalu tersenyum di hadapan wanitanya, pasangannya. Jika rakyatny tahu bahwa dia sering tersenyum ketika bersama Daisy maka mereka pasti akan menertawakan dia.

"Kalau begitu, ayo kita sempurnakan upacaranya" ucap Daisy tiba-tiba dan membuat Edzar membesarkan matanya

"Kau yakin? Kau akan menjadi pasangan vampir dan juga menjadi ratuku. Kau siap manis, aku akan sangat posesif dan kau tidak boleh jauh dariku dan melihat pria lain lagi" ucap Edzar

"Kau kesal ya karena aku melihat Damian? Dia tampan jadi wajar aku melihatnya. Kau juga tampan Edzar jadi jangan khawatir" ucap Daisy

Edzar langsung mengunci tubuh Daisy dengan tubuhnya. Tatapan mata mereka beradu dan jantung Daisy semakin berdetak kencang. Edzar dapat merasakannya.
"Jangan puji pria lain lagi, kau hanya harus melihat aku sekarang" ucap Edzar penuh penekanan

"Baiklah" ucap Daisy.

Daisy menyentuh rambut Edzar, mengelusnya. Edzar memejamkan matanya menikmati sentuhan Daisy.

"Kita bisa melakukannya sekarang" goda Edzar

Daisy tidak tahu mengapa sekarang dia begitu ingin dekat dengan Edzar. Dia ingin menyentuh tubuh Edzar. Edzar terlihat sangat menggoda sekarang. Daisy memberanikan diri menyentuh dada bidang Edzar.

Edzar merasakan jari-jari lentik Daisy menyentuhnya. Daisy tersenyum, dia suka saat menyentuh tubuh Edzar yang kekar. Daisy membuka pakaian Edzar dan tampaklah dada bidang Edzar dan perut berkotak milik Edzar.

"Kau menyukainya?" Tanya Edzar

"Iya" jawab Daisy

Edzar mencium Daisy, bibir Daisy terasa sangat manis dan menggoda. Daisy adalah candu bagi Edzar.  Tangan Edzar bergerilya di tubuh Daisy. Edzar memasukkan tangannya ke dalam pakaian Daisy. Merasakan kedua gundukkan yang ada di sana. Menggoda puncaknya dan membuat Daisy mengerang. Edzar menunduk dan menatap dengan tatapan memuja.

Daisy mendesah menggeliat saat Edzar bermain di antara kedua bukit kembarnya. Daisy mengelus rambut Edzar dan mulai merasakan gelombang gairah. Edzar sangat mahir memuja dan membangunkan gairah Daisy.

Pakaian Daisy sudah terlepas dan sekarang dia dan Edzar sudah sama-sama polos. Daisy dapat melihat kejantanan Edzar yang sudah siap. Daisy sempat khawatir dan takut, dia belum pernah melakukan ini pada siapa pun.

"Kau takut?" Bisik Edzar dan Daisy menganggukkan kepalanya

Edzar memeluk Daisy erat dan mesra. Dia membuat Daisy merasa lebih nyaman dan menyerahkan semuanya pada Edzar. Edzar kembali memancing gairah Daisy. Perlahan Daisy di penuhi gairah yang Edzar ciptakan.

Edzar mengecup leher  Daisy penuh mesra. Kecupannya turun ke bawah dan terus ke bawah. Menuju ke pusat gairah milik Daisy. Perlahan Daisy membuka dirinya dan Edzar tersenyum bangga saat meraskan Daisy mulai membuka dirinya.

Daisy mendesis saat Edzar menyentuh pusat gairahnya. Bermain di sana dan membuat Daisy menjerit karena merasakan sensasi aneh pada dirinya. Daisy merasa seolah akan ada yang meledak dalam dirinya.

"Edzar" desahnya tapi Edzar terus memancing Gairah Daisy.

Daisy sudah tidak tahan, dia tidak dapat menahan dirinya lagi. Dia belum pernah merasakan ini. Daisy memekik dan menjambak rambut Edzar saat puncak gairah dalam dirinya meledak. Daisy terengah dan melihat ke bawah. Edzar tersenyum nakal padanya dan Daisy merasakan tubuhnya lemas. Dia seolah terhempas.

Edgar memposisikan tubuhnya di atas tubuh Daisy. Dia mencium Daisy mesra dan kembali memancing gairah Daisy. Kali ini dia yang akan menuntaskan semuanya.

"Kau siap untuk menyempurnakan penyatuan kita?" Tanya Edzar

"Iya" jawab Daisy pelan.

Taring Edzar memanjang dan Daisy hanya mendesah saat taring itu menyentuh lehernya.
"Kau tidak bisa mundur, jika kita sudah melakukannya" ucap Edzar

"Iya, aku tahu" ucap Daisy

Daisy mendesah saat gelombang gairah itu kembali muncul.
"Kau siap?" Tanya Edzar dan Daisy menganggukkan kepalanya.

Edzar mengigit dan menghisap pelan darah Daisy. Kekuatan Edzar keluar dan membuat bebatuan kecil yang ada di sekitar mereka melayang.
"Edzar" desah Daisy karena merasakan keintiman ini. Setelah selesai, Edzar meminta Daisy meminum darahnya. Edzar melukai sedikit lehernya dan meminta Daisy menghisapnya.

Edzar mengeram nikmat dan saat itu juga Edzar membaca mantra kuno dan terjadilah ikatan itu. Sang raja vampir sudah mengikat pasangannya. Kekuatan Edzar meledak dan memecahkan batu yang ada di sekitar mereka.

Edzar menyatukan tubuhnya dan tubuh Daisy. Daisy memekik kecil dan mulai mendesah. Edzar di kuasai oleh gairah, matanya menggelap dan dia melumat bibir Daisy. Edzar mempercepat gerakannya saat sudah berada di puncak gairah. Memeluk erat Daisy dan meledak di dalam diri Daisy bersamaan dengan Daisy yang juga mencapai puncak gairah.

Edzar tersenyum saat gairah mulai mereda. Dia melihat pasangannya, Daisy. Kalung di leher Daisy bersinar tanda bahwa mereka sudah menyempurnakan upacara berpasangan mereka.

Daisy terdiam, dia sekarang merasa sedang memikirkan sesuatu, merasakan sesuatu yang bukan dirinya.
"Apa ini perasaanmu Edzar?" Tanya Daisy yang masih dalam pelukan Edzar

"Iya" jawab Edzar

"Edzar, ini benar-benar ajaib. Aku suka, aku bisa merasakanmu Edzar" ucap Daisy.

Daisy lebih merasa bahagia saat dia tahu betapa Edzar mencintainya. Mereka memang di takdirkan bersama. Daisy bangga bisa merasakan diri Edzar. Daisy mencium Edzar dan membuat Edzar tersenyum bangga.

"Sekarang upacaranya sudah sempurna kan?" Tanya Daisy

"Iya" jawab Edzar

"Coba tebak, aku lagi memikirkan apa?" Tanya Daisy polos

"Kita memang menyatu tapi bukan berarti aku bisa membaca pikiranmu. Aku hanya bisa merasakanmu Daisy, perasaanmu kepadaku. Itu yang aku bisa rasakan dan kau pun begitu" ucap Edzar

Daisy tersenyum dan Edzar malah melumat bibirnya.
"Kau sedang mengerjaiku ya, aku tahu itu" ucap Edzar

"Berarti kalau aku bohong, kau juga tahu?" Tanya Daisy polos

"Yeah baby, jangan coba-coba" ucap Edzar

Daisy tertawa dan terus memeluk Edzar. Dia bahagia karena dia bisa menjadi pasangan Edzar. Ternyata menjadi pasangan seorang vampir tidak menakutkan. Apalagi jika vampirnya tampan seperti Edzar.

---&---

My Lord Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang