A/n;
Crossbow
𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘷𝘰𝘵𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘰𝘮𝘦𝘯𝘵 <3
.
.
.Setelah istirahat berberapa jam, Peter menugaskan semua yang berada didalam Aslan's how untuk berkumpul.
"Orang-orang Telmarine sedang mempersiapkan diri diluar sana, kita bisa menyerang castil-" kata Peter membuka pembicaraan.
"It's carzy!" potong Caspian "Itu sangat berbaya, kita tak akan bisa mengambil alih castil."
Peter menghela nafas kasar "Dengar ini hanya masalah waktu, kita tak bisa menunggu lebih lama. Kita menyerang sekarang atau mati disini."
Zea merasakan hawa yang mulai memanas diantara Peter dan Caspian. Keduanya punya pikiran yang berbeda. Caspian tidak ingin menyerang castil malam ini tapi Peter sebaliknya.
Lalu Peter menghampiri Centaur berbadan gelap "Jika aku bisa membawa pasukanmu masuk, bisa kau melawan penjaga?"
"Aku akan mencoba sampai mati, tuan ku" jawab Centaur sambil membungkuk.
"itu yang aku takutkan, kalian hanya seperti punya dua pilahan, mati disini atau mati disana" sela Lucy yang duduk diatas batu terbelah dua bersama Zea.
"Kau tidak mendengarkan Lu" balas Peter tidak suka.
Zea awalnya tak ingin ikut campur dengan semua perundingan ini . Tapi tampaknya Peter terlalu keras kepala membuatnya sedikit gemas untuk melawan Peter.
"Aku setuju dengan Lucy, kalian terlalu terburu-buru jika ingin menyerang malam ini" kata Zea.
"Kenapa kau ragu? Kau penyihir Zea" balas Peter.
"Well begini. Aku tak bisa menyerang mereka tanpa adanya rencana matang. Dengar, kita kekurangan persiapan dan juga orang-orang Telmarine punya alat yang lebih bagus diluar sana"
"Maka kau harus buat senjata untuk kami"
Zea turun dari duduknya dan berdiri didepan Peter. "Peter dengar, cara kerja sihir tak seperti itu. Kami tak mempelajari cara membuat alat dengan sihir. Aku bisa menyerang mereka dengan sihir-sihir yang sudah kupelajari. Tapi kalian? Kurasa pedang dan anak panah tak cukup untuk melawan mereka" jelas Zea yang membuat seluruh orang didalam sana tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐖𝐎 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃
Fanfiction𝕺𝖓 𝖌𝖔𝖎𝖓𝖌 𝘆𝗼𝘂 𝘅 𝗲𝗱𝗺𝘂𝗻𝗱 𝗽𝗲𝘃𝗲𝗻𝘀𝗶𝗲 harpot x narnia ━━━━━━━━━ "aku tak tahu apa-apa, yang aku ingat adalah saat terakhir kali bergandeng tangan didanau hogwarts dengan pacar ku, cedric diggory " ia tak pernah menyangka bahwa perk...