22

18.1K 1.3K 391
                                    

Halo sobat 🙊


***


Disebuah ruangan meeting yang terdapat beberapa anggota petinggi perusahaan terlihat begitu serius dan teliti. Apalagi mendengarkan sang bos berbicara menjelaskan hal penting yang berkaitan dengan kemajuan perusahaan.

Menit demi menit berlalu hingga sebuah ponsel miliknya menarik perhatian dibeberapa waktu ini. Ia memang menggunakan mode silent ketika sedang meeting, namun benda tipis itu kembali menyala ketika sengaja ia biarkan.

Setelah menyelesaikan kalimat terakhirnya, Jaehyun mengecek ponselnya. Benar saja, puluhan panggilan tak terjawab dari ibunya. Dan ketika Jaehyun ingin mengetik sebuah pesan, ibunya kembali menelepon. Langsung saja Jaehyun angkat, meski tindakannya ini sangat tidak patut untuk dicontoh oleh bawahannya.

"Ada apa ibu?" Tanya Jaehyun pelan dengan posisi sedikit menjauh.

"Kenapa susah sekali ditelpon! Istrimu ingin melahirkan! Cepat kerumah sakit sekarang!"

Blank! Jaehyun mematung, bahkan dengan ponsel yang masih menempel ditelinga.

Apa tadi? Istri? Itu berarti Taeyong, ingin melahirkan?!

Jaehyun panik. Dia menatap sekertarisnya. "Istriku akan melahirkan, tolong lanjutkan meetingnya"

Berlari, Jaehyun tergesa menuju parkiran tempat kendaraannya berteduh. Menyumpah serapahi lift yang menurutnya berjalan sangat lamban.

Beberapa pegawai melihat Jaehyun dengan heran, saat bosnya itu berlari terburu seperti dikejar waktu.

Jaehyun hendak menaiki mobil sederhananya.

Hingga pikirannya berubah gelisah. Seharusnya Jaehyun menjadi orang pertama yang menemani Taeyong melahirkan, namun apa sekarang. Justru dirinya terjebak dijalanan ramai yang ingin sekali Jaehyun ratakan dengan tanah.

Semua ini gara-gara meeting sialan itu, seharusnya Jaehyun tak menyetujui, namun apa daya, ia harus datang tanpa terkecuali.

Sampai dipersimpangan, Jaehyun masih dalam mode mengebut, tak menyadari bahwa dari arah sisi kirinya terdapat mobil truk tronton tengah melaju, bersamaan dengan kecepatan tinggi mobil Jaehyun yang dikemudikan.

Dan kecelakaanpun tak bisa dihindari. Mobil Jaehyun terpental dan terguling hingga keadaannya hancur tak berbentuk. Beberapa orang yang menyaksikan ditempat berteriak histeris, berusaha mengeluarkan sang pengemudi.

Pusing, Jaehyun mencium bau anyir darah disekitarnya. Apa ini darahnya? Namun tubuhnya terlalu lelah untuk bergerak seincipun. Sedikit sadar, Jaehyun mendengar beberapa suara disekitarnya.

Apakah ia terlambat? Jaehyun ingin menemani Taeyong dirumah sakit, menjadi tempat untuk menyalurkan rasa sakit yang istrinya itu rasakan. Namun rasanya tubuh Jaehyun digerogoti dari dalam.

Alhasil, matanya memberat dan Jaehyun terlelap dalam tidurnya.






















"Hyun, Jaehyun!"

"Bangun! Astaga"

"Jaehyun!"

"T-taeyong" bibir Jaehyun bergetar kecil, menatap seisi ruangan. Yang mana terasa familiar dimatanya.

"Kau kenapa? Mimpi buruk?" Tanya Taeyong khawatir, pasalnya beberapa menit yang lalu aktivitas tidurnya terganggu ketika lelaki disampingnya bergerak gelisah dengan beberapa gumaman putus asa.

"Aku kecelakaan... " Lirih Jaehyun dengan mata menatap keatas.

"Kecelakaan? Maksudmu? Jangan gila!" Taeyong berkata emosi, ia tidak suka dengan hal buruk yang terjadi pada suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh Hyunie ! [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang