O5

47.7K 3.4K 798
                                    









***



Taeyong tengah berada dikafetaria dengan Ten yang menemani, keduanya fokus pada tugas masing-masing. Ten yang pusing akan membuat resume, dan Taeyong yang teliti merevisi jurnal observasi yang akan diserahkan besok pagi. Kedua hanya sesekali berbincang dengan mata yang fokus pada tugasnya.

"Bagaimana hubunganmu dengan, Kun?"

"Sudah putus minggu lalu" jawab Ten acuh, ia sedikit malas saat sahabatnya menyinggung akan mantan kekasihnya yang begitu brengsek. Oh ayolah, Kun itu sangat famous, jadi tak heran jika memiliki kekasih lebih dari satu.

Taeyong berdecak, sudah menebak akan alur percintaan sahabatnya. "Salahmu yang tak mendengarkan perkataanku, Kun itu-"

"Ya ya ya Kun memang brengsek dan bajingan. Berhenti membahasnya! Aku sangat muak" potong Ten dengan seruan memekikkan telinga, Taeyong hanya mengerucutkan bibirnya kala dibentak seperti itu.

"Aku kan hanya... "

Taeyong yang menemukan ponselnya menyala diatas meja dengan notifikasi panggilan langsung saja meraihnya, mengernyit kala kontak sang adik tertera disana.

"Halo, Jaehyun ada ap-"


"Hyung kesekolah tolong, aku sakit di uks. Jaehyun menunggumu" suara berat nan rengekan terdengar dari seberang

Setelahnya tak terdengar apa-apa lagi. Taeyong mengerutkan kening kala menangkap sebuah kesimpulan. Adiknya sakit. Bergegas saja ia mematikan laptopnya dan memasukkan kedalam tas, gerakan terburu itu memancing rasa penasaran dari Ten. "Ada apa Taeyong?"

"Adikku sakit, aku harus menjemput kesekolahnya" Taeyong langsung berlari setelah mengatakan itu membuat Ten meneriakinya yang ditinggalkan begitu saja, namun Taeyong seolah tak mendengarnya. Ia harus kesekolah Jaehyun dan membawanya pulang. Pasti adiknya itu tersiksa sekali sampai menghubunginya.

Sementara disisi lain, pemuda berkulit pucat tengah mengurut kejantanannya sembari menunggu sang hyung yang sepertinya akan datang. Well, Taeyong tak akan berani menolak perintahnya.

Penis Jaehyun sudah tegang sejak sejam sebelum bel pulang, dimana teman kelasnya mengajak menonton film porno koleksi Yuta. Benar-benar menyesakkan. Dirinya tak bisa keluar jika bukan karna lubang sempit Taeyong. Fuck, Jaehyun sudah tak tahan sekarang. Ingin menghujani genjotan pada prostat Taeyong hingga bengkak dan sensitif. Merasakan jepitan ketat yang mampu membuatnya terbunuh akan kenikmatan.

"Aku mencari Jaehyun, dia mengatakan ada diruang uks" Jaehyun menyeringai kala mendengar suara halus yang serupa dengan kakaknya.

Ah Taeyong, siapkan lubangmu untuk digempur dengan kasar.

"Oh baiklah terimakasih"


Cklek

Pintu terbuka, terlihat lelaki mungil dengan sorot beribu kekhawatiran dimatanya. "Jaehyun, kau sakit apa?"

Jaehyun tersenyum penuh arti. "Sakit, hyung. Kemari"

"Kenapa? Kau sudah makan? Atau kepalamu pusing? Sudah aku bilang, jangan bermain game sampai subuh. Itu tidak baik, lihat-"

Cup

"Berhenti berbicara, hyung. Dia sedang lapar" Jaehyun mengambil sebelah tangan Taeyong yang kemudian diarahkan kepaha dalamnya.

"Rasakan, Taeyong. Dia begitu keras, ingin membanjiri rahim mu dengan spermanya" wajah Taeyong memerah kala mendengar bisikan berat ditelinganya. Ia ingin menarik tangannya yang tengah ditekan pada selangkangan Jaehyun, namun lelaki itu terus menahannya disana.

Oh Hyunie ! [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang