O8

39.5K 2.4K 256
                                    





***




Hari ini Jaejoong dan Yunho baru tiba dari perjalanan bisnis di Eropa, keduanya tengah rehat diruang tengah dengan pakaian yang belum terganti. Sang ibu yang duduk dengan paha yang menjadi bantalan kepala Yunho, memijat serta mengelus kepala sang suami dengan telaten. Berbeda dengan Jaejoong, Yunho berlaku manja dengan menelusupkan kepalanya pada perut sang istri dibarengi tangan yang memeluk pinggulnya seksinya.

Dua minggu ini Jaehyun dan Taeyong memang ditinggal dimansion utama keluarga Jung. Berdua, catat itu. Hanya berdua. Dan ternyata argumen tentang 'berdua dalam ruang kosong bisa mengundang setan sebagai orang ketiga' itu benar.

Jaehyun selalu menempeli dan mendusel pada Taeyong, kapanpun dirasa ada kesempatan untuk memolosi sang kakak yang terlihat sudah terbiasa menerima hormon berlebihan dari adiknya. Mandi berdua, tidur harus dipeluk, ciuman pagi hari, dan segala tingkah manja Jaehyun yang harus Taeyong turuti. Termasuk menyuapi bayi besar itu.

Jaehyun yang melihat kedua orang tuanya merasa jengah, berkali-kali mendengus kasar membuang muka tatkala orang tuanya berlaku seenaknya tanpa tahu tempat. Cuddle ria, Jaehyun juga ingin bersama Taeyong. Tapi rasanya tidak mungkin, mereka pasti akan mengamuk jika tahu Jaehyun menyentuh Taeyong kembali.

"Hei, Jung. Kau kenapa?" senyum menggoda tampak memenuhi bibir Yunho, menatap anak kandungnya dengan pandangan mengejek.

"Menurutmu, pak tua?"

"Jaehyun, kau sudah makan? Mommy bisa memasak untuk makan malammu sekarang" ujar Jaejoong dengan penuh kasih, sejenak hati Jaehyun menghangat kala nada lembut itu mengalun bagai melodi irama.

"Belum, mom" lirih Jaehyun, ia memang sangat lapar selepas menjemput orang tuanya dibandara.

"Darling, kau sudah berjanji akan menemaniku semalaman" sahut Yunho langsung mendongak menatap paras ayu istrinya.

"Hanya sebentar, Yun" bujuk Jaejoong yang tak disetujui oleh sang suami, ia semakin mendekat tubuh sintal itu seolah hanya milik dia seorang.

Tolong ingatkan Jaehyun untuk tidak menendang ayahnya ke Antartika. Ia merasa muak, lebih tepatnya iri, kala bebas mengumbar hubungan dengan mommynya. Berbeda dengan dirinya yang masih sembunyi-sembunyi walaupun sudah mendapat restu.

"Pergilah anak muda, makan diluar saja dan tidak usah pulang untuk hari ini" sahut Yunho dengan pikiran nakalnya.

"Sayang, apa maksud-"

"Baiklah. Asal Taeyong ikut denganku" Jung muda itu menyeringai penuh kearah ayahnya, dan ia cukup tahu maksud tersembunyi dari anaknya yang telah beranjak dewasa itu.

"Kalau itu, tanyakan sendiri pada orangnya"

"Aku mau disini saja, mau tidur dengan mommy" ujar Taeyong yang sedari tadi bungkam, entah mengapa perasaannya tidak enak jika ia harus ikut Jaehyun. Terlebih tidak pulang, ingin tidur dimana mereka malam ini.

"No no no, Yongie. Ikut Jaehyun malam ini yah, kami ingin membuat adik untuk kalian- awh!" ucapan itu membuahkan ringisan kala perut datarnya dicubit Jaejoong. Maksudnya, dimana otak Yunho saat berbicara seperti itu didepan anak-anaknya?

"Yongie boleh kok tidur dengan mommy"

"Tidak, mom. Taeyong akan bersamaku, daddy yang akan menemani mommy" potong Jaehyun dengan tidak suka, ia sudah memikirkan berbagai macam gaya yang akan ia coba dengan sang kakak malam ini. Ah, membayang itu membuat selangkangan Jaehyun sesak.

Oh Hyunie ! [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang