chapter 9

79 12 3
                                    

Tap vote before read!!!

Happy reading luv💜💜💜

🥀🥀🥀

.

.

.

Namjoon memasuki kamarnya untuk memarahi Hana.

"Kau itu, katanya sakit malah merusak gelasku. Berapa banyak lagi yang akan kau hancur-" Ucapannya terpotong.

"Hiks..."

Namjoon terdiam dari ocehannya. Ia disuguhkan pemandangan seseorang yang menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya.

Namjoon reflek menghampiri gadis dengan bahu yang sedikit naik turun itu. Ia menyentuh lengannya kemudian bertanya,

"Kenapa menangis?"

Gadis itu mendongak dan

Hap!

Ia menghambur ke pelukan Namjoon dengan kuat sampai hampir terjungkal. Untung saja pria itu kuat menahannya jadi mereka tidak akan rubuh.

"Namjoon, T-taeh-hyung-" Ucapan gadis itu terjeda oleh isakannya.

"Dia sudah punya tunangan, hiks-"

Hana meremat kemeja belakang Namjoon dengan kuat dan menumpahkan semua air mata itu di dadanya.

Namjoon masih terdiam ditempatnya.

"Sudahlah, dia hanya bertunangan. Bagaimana jika dia menikah nanti? Apa kau akan mati?" Ujar Namjoon sambil menepuk-nepuk kecil tubuh ringkih itu.

"T-ta-tapi aku Army! A-aku sayang pada Taehyung hiks Namjoon..."

"Kau ini hanya sayang pada Taehyung ya? Aku kan juga bagian dari BTS." Ucap Namjoon pelan sambil menatap Hana dengan sendu.

Hana mendongak dan memperlihatkan derasnya bulir-bulir air mata itu.Ia menggeleng dengan kencang.

"Tidak!!! Aku j-juga sayang padamu... jangan usir aku Namjoon... hiks," Hana kembali mengeratkan pelukannya.

"Baiklah baiklah, sekarang makan dulu ya? Berhenti menangis... nanti kau pusing," Tanya Namjoon pada Hana yang masih berada di dekapannya.

Hana mengangguk dan mengusap air matanya.

"Tunggu disini, aku akan mengambil makananmu," Namjoon keluar dari kamar itu meninggalkan Hana yang masih sedikit sesegukan.

🥀🥀🥀

Hana merasa tidak enak pada Namjoon, Ia pun menyusul Namjoon ke ruang makan.

Sesampainya disana-

Namjoon menoleh pada Hana yang datang dengan ekspresi sembabnya. "Ku bilang kan tunggu di kamar. Kenapa kemari?"

"Aku ingin makan disini..." Gadis itu mencicit dengan pelan, takut dimarahi Namjoon.

Namjoon menghela nafas dan menarik kursi di sampingnya.

"Sini, duduklah."

Hana menurut dan Ia duduk dengan tenang di samping Namjoon. Ia menatap makanannya, ternyata Namjoon telah menuangkannya dengan rapih.

Hana mendongak menatap pria disampingnya itu dan berujar,

"Namjoon..."

"Hm"

"Terima kasih..."

Namjoon menoleh dan mendapati Hana yang menatapnya dengan tulus. Hanya senyuman tipis yang dapat Ia tunjukkan dan berucap,

"Cepat habiskan makananmu."

Benar-benar hari yang indah :)

🥀🥀🥀



Terima kasiih dah mau baca (≧▽≦)

Vote and comment jangan lupa ya luv

Kalo gada yg vote and comment aku gabisa lanjut :(

Maaf :(

Tbc.

25 Oktober 21

-Din

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quarantine || Namjoon FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang