+ m i n s u n g

4.7K 570 96
                                    

T w : agak menyerempet 18+ beware⚠️

.

Jisung yang udah gak punya kegiatan apapun lagi karena semua urusan sekolahnya udah beres, pagi itu hanya duduk diam diatas ayunan kayu yang berada di belakang rumahnya. Matanya menatap kedua keponakannya yang kini bermain air bersama kakaknya, dengan berdalih menyiram tanaman karena kalau istri kakaknya melihat itu detik juga, pasti beliau akan marah dan menyeret langsung tiga orang itu kedalam rumah.

Masih dengan menggunakan celana pendek serta baju kebesaran yang sering Jisung pakai untuk tidur, dia memperhatikan dengan senyum geli ketika Ariella jatuh karena terpeleset selang air. Brian —kakaknya sama sekali gak berniat buat bantu anak perempuannya itu untuk berdiri, malah sengaja menyemprot rambut gadis kecil itu yang mana langsung membuatnya tertawa keras.

Sungguh, Jisung kadang takjub juga heran dengan kemampuan parenting yang dimiliki Brian ataupun istrinya.

Dua keponakannya itu tumbuh menjadi anak aktif juga pintar, perkembangan mereka berjalan normal sebagai mana anak kecil seusianya. Tapi yang kadang membuat Jisung takjub adalah, keduanya mampu mengekspresikan bagaimana isi hati mereka disaat anak seusianya belum tentu bisa melakukan hal seperti itu.

Sungguh, parenting skill yang luar biasa. Jisung mengacunginya jempol meskipun kelakuan aneh Brian kadang membuatnya lupa akan semuanya.

"Jiji, ada Minho di depan."

Lamunannya buyar ketika Ibunya menepuk pundaknya pelan, Jisung lekas menoleh sembari tersenyum tipis kearah perempuan pertama dalam hidupnya itu.

"Iya." Balasnya singkat, tubuhnya masih belum ada niatan untuk beranjak dari ayunan kayu yang di dudukinya. Matanya kembali memperhatikan si kembar yang asik bermain air di hadapannya.

"Kamu gak mau ketemu Minho?"

Jisung menoleh lagi kearah Ibunya itu, tersenyum singkat kemudian mengangguk cepat. "Iya, nanti Mah."

Perempuan berusia empatpuluhan itu langsung paham akan sesuatu. Melihat Jisung yang biasanya selalu terlihat bahagia ketika Ibunya memberitahu kalau Minho datang berkunjung, namun hari ini putranya terlihat biasa saja ketika pemuda itu menemuinya pagi ini. Gak perlu bertanya lagi, Ibunya tahu kalau ada sesuatu yang mengganjal diantara Minho serta Jisung. Meskipun putranya kini menutupinya dengan segala senyuman manisnya, namun insting seorang Ibu tahu akan keadaan anaknya tanpa harus bertanya lagi.

"Berantem, ya?"

"Eh?" Jisung memandang Ibunya dengan kedua alis yang merengut. Sedetik kemudian menggeleng lagi. "Ngga, Mah."

"Yaudah." Ibunya menepuk pundaknya cepat. Sempat memberinya pijatan lembut di kedua bahunya sebelum kembali berbicara. "Kalo udah ga sanggup, cerita ya, Jiji punya Mamah loh, gak sendiri."

Perkataan yang membuat Jisung tertegun beberapa saat. Matanya menatap lekat kearah sosok perempuan yang begitu berharga di hidupnya ini. Senyuman tulus Jisung dapat sebelum akhirnya Ibunya pergi kembali melangkah masuk kedalam rumahnya. Meninggalkan Jisung sendiri lagi namun kini dengan kepalanya yang berputar memikirkan sesuatu tentang masalah dirinya juga Minho yang menganggunya dari beberapa hari kebelakang.

Soal permintaan Minho yang mengajaknya untuk lebih masuk lagi ke jenjang lebih serius. Dalam kata lain menikah.

Jisung sakit kepala ketika ingat malam itu, bahkan dia belum melakukan Ujian Akhirnya, tapi Minho sudah mengajaknya menikah dan melakukan purpose marriage tepat ketika mereka sedang memakan ice cream di mobil pemuda itu. Dengan mengganti cincin-nya menggunakan ice cream choco mint yang langsung Jisung tolak detik itu juga.

Om Changbin!? -changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang