O32. Aftermath- with a little bit distraction

7.4K 1.1K 240
                                    

—tangan kanan di bebat, seperti atlet yang cedera di pertandingan kejuaraan. Tapi nyatanya bukan seperti itu, bahunya masih ngilu meskipun sekarang jahitan udah di lepas.

Tangannya yang lain memegang kaku sekotak susu rasa pisang, mau gak mau, Felix sementara ini harus pakai tangan kirinya.

Selama tangan kanannya masih dalam masa pemulihan, Felix harus belajar sendiri biar tangan kirinya bisa dia pakai layaknya tangan kanannya.

Tapi ya, susah. Apalagi hari-hari pertama, Felix mau mengetik di ponselnya saja sulit. Tapi lama kelamaan, dia mulai terbiasa. Sesekali bertanya pada Minho, yang emang termasuk tipe orang yang bisa pakai kedua tangannya secara seimbang.

Hari kedua Felix masuk sekolah setelah beberapa hari ke belakang izin sakit. Di sambut oleh Jisung yang langsung memeluknya erat, juga omelan Seungmin perihal bisa-bisanya, anak seusianya di culik.

Juga Hyunjin, yang menjadi orang pertama membubuhkan tanda tangannya di perban tangan Felix.

Si manis hanya bisa merengut, sambil berkata; "yaudah mau gimana lagi? Yang penting gue masih ada nyawanya," lalu di susul oleh rentetan pertanyaan dari Jisung perihal bagaimana bahu serta tangannya bisa luka.

Felix menceritakan semuanya dari awal. Gak ada yang kelewat sama sekali.

Mulai dari keanehan Vivian yang ketemu secara terus-menerus, lalu sempat ada konflik kecil dengan Changbin perihal dirinya yang malah pro terhadap Vivian, kemudian CCTV apartemen yang di retas, juga bagaimana tangannya bisa luka.

Ketiganya cuman merespon dengan bibir yang menganga keheranan juga kedua manik mereka yang membola. Agak kaget setelah mendengar cerita dari Felix barusan, pasalnya hidupnya benar-benar berubah setelah masuknya Changbin kedalamnya.

Lalu ketiganya sempat bercanda kalau ini hanyalah awalan dari rentetan semua peristiwa kedepannya, menyuruh Felix untuk tetap tabah meskipun dunia terbelah sekalipun.

"Lo ke kantin ko gak bilang, padahal gue mau nitip roti."

Setibanya di kelas, Felix langsung di sambut oleh keluhan dari Jisung yang baru bangun dari tidurnya.

Jam pelajaran sebelum istirahat kedua itu kosong, cuman ada tugas padahal siswa kelas duabelas butuhnya materi buat ujian nasional nanti.

"Kan lo tidur, lagian tinggal ke kantin lagi aja." Jawab Felix, sambil menyedot susu kotaknya anteng. "Masih jam istirahat ini,"

"Ayo anterin, tapi mampir dulu ke toilet."

"Ngapain ke toilet?"

"Bangun monas." Jisung berdecak keras. "Perlu banget lo nanya kek gitu?"

"Sensi amat baru bangun tidur," Felix tertawa pelan. "Ayo, gue gabut diem di kelas. Mending jalan-jalan,"

Sebelah tangan Jisung sengaja Felix rangkul. Menyeretnya keluar kelas, menuju toilet yang di maksud Jisung.

Seungmin masih tidur di kelas, yang sukses membuat ketiganya mengernyit heran. Tapi mereka gak banyak tanya, dan membiarkan remaja tanggung itu tidur diatas bangku yang disusun tiga.

Sementara Hyunjin, cowok itu lagi rajin belajar kelompok. Padahal kerjaannya cuman ketik bagian cover, kata pengantar, daftar isi sama daftar pustaka. Tapi itu mending, daripada yang numpang nama doang.

"Bentar, gue cuci muka dulu." Kata Jisung, setibanya di depan toilet murid yang dekat tangga laboratorium.

Felix hanya mengangguk, membiarkan Jisung sibuk sama urusannya sendiri disana. Sementara dirinya menunggu di luar sambil memperhatikan lalu lalang murid di lapangan yang ada di sampingnya.

Om Changbin!? -changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang