tiga

3.6K 262 19
                                    

Udah seminggu Azura bangun dari koma nya selama tiga bulan. Adiknya, Elina, selalu menjenguk dan merawat Azura setiap pulang sekolah.

Mereka berdua hidup di panti asuhan, karna sesuatu, orang tua mereka meninggalkan mereka berdua di depan pintu Panti asuhan.

Sekarang Azura sudah bisa jalan sendiri, makan, dan mandi sendiri. Tolong beri dia tepuk tangan!!

Azura sudah agak mulai terbiasa dengan tubuh barunya, saat ini dia sedang berdiri, diam, melihat pantulan dirinya di kaca jendela rumah sakit.

Rambut hitam panjang sedikit bergelombang, pandangan yang sedikit rabun, bentuk tubuh ideal, ga besar ga kecil, pas ditangan.

"Cantik." gumam Azura

"Kak, besok kakak udah boleh pulang, kalau mau sekolah bilang El ya." Ucap Elina yang lagi duduk sambil makan donat warna-warni di samping Azura.

"Iya," jawab Azura singkat, dan lanjut memperhatikan mukanya.

"Mau?" Tawar Elina,

"Buat kamu aja." Balas Azura sambil ikutan duduk di samping Elina.

"Makan yang banyak." Lanjut Azura sambil ngusap rambut El sekilas.

Mereka semakin dekat, Elina sering menceritakan cerita mereka berdua, untuk berjaga-jaga, karna sebelumnya Azura sempat bertingkah seperti pasien amnesia.

Dokter tidak menemukan tanda-tanda tersebut, jadi ya, Azura tidak di diaknosis amnesia.

+++

Keesokan harinya mereka pulang ke panti asuhan, Azura sebenarnya sudah menyewa kos sendiri, wajah Azura ini benar-benar definisi seperti, koceng Oren. Banyak anak panti yang takut dengannya.

Padahal Azura hanya melihat mereka bermain, tiba-tiba mereka menangis. Dan karna jarak panti dengan sekolah jauh, jadi Azura memutuskan untuk menyewa kos dari uang hasil pekerjaan paruh waktunya, menjaga perpustakaan umum.

Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui? Kira-kira seperti itu peribahasa nya. Azura suka membaca, suka aroma apek buku-buku lama, suka bau wangi buku-buku baru. Sungguh candu.

Sudah sampai tujuan, mereka ada di gerbang masuk panti sekarang. Ramai, tawa anak-anak ada dimana-mana.

Terlihat ibu-ibu yang sedang menyiram tanaman warna warni. Elina berlari menghampiri nya.

"BUNDA AYA!!! KAKAK UDAH PULANG!!" Teriak Elina lalu melompat ke pelukan wanita yang ia panggil bunda aya tadi.

Bunda aya menoleh, melihat sosok Azura yang sudah lama tak ia lihat. Sesekali bunda aya menjenguk Azura, tapi tidak bisa lama-lama, karna yang mengurus panti asuhan ini hanya dia dan terkadang di bantu Azura.

Reflek bunda aya menutup mulut nya, dan berlari kecil untuk memeluk Azura.

Kasian Elina, terlupakan.

Elina tidak memberikan kabar bahwa Azura sudah sadarkan diri. Entah lupa atau sengaja, itu tidak penting, bunda aya sangat bahagia melihat Azura.

Bunda aya memegang bahu Azura pelan, melihat dari atas sampai bawah. "Azura, sudah sehat nak?"

Azura tersenyum manis, lalu mengangguk. Bunda aya langsung memeluk Azura.

"Masuk ayo, bunda buatin makanan kesukaan kamu, makanan rumah sakit ga enak kan." Ajak bunda aya

Azura hanya diam sambil mengikuti bunda aya masuk.

+++

Keesokan harinya Azura berniat untuk sekolah, ia sudah tertinggal jauh dengan teman-teman nya. Ini akan sulit, Azura sebelumnya adalah kelas 12 ips, Azura 11 Ipa. Pelajaran mereka sangat bertolak belakang.

Gedung sekolah Azura dan Elina bersebrangan. Jadi mereka selalu berangkat bersama.

Selesai mengantarkan adeknya, Azura menyebrang. Azura melangkah santai memasuki sekolah yang asing baginya, untung semua ingatan Azura udah masuk ke kepalanya.

Jam pelajaran pertama-kedua, lancar. Sampai pulang pun lancar-lancar saja. Akhirnya Azura pulang dengan selamat. Apa si yang kalian harapin bre?

***

Cerita ini aku buat karna iseng, tapi kalo niat ntar klo udah tamat ane revisi, banyak bahasa dan kata-kata yang NGGHH~ gitu pas dibaca.

AzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang