Peluit di tiup, sangking kerasnya membuat beberapa telinga berdenging. Suara bergemuruh dari setiap sudut bangku penonton.
"WOOO!!!!"
"ANJ! MAKSUDNYA APAAN?!"
"MAEN YANG ADIL DONG!"
"WAHAHA MAMPUS!!"
Sorakan demi sorakan terdengar, terbelah menjadi dua kubu. Pertandingan langsung dihentikan, ini semua terjadi karena-
~
Beberapa detik lagi pertandingan akan selesai, skor tim Rara dan tim lawan seri. Rara harus berhasil mencetak poin secepatnya.
Mata Rara terfokus pada bola yang sebentar lagi akan di oper kearah nya, perasaan campur aduk, suasana mencekam, semua mata tertuju kearahnya.
Siti mengoper bola basket nya kearah Rara, Rara dengan cepat menangkap dan men-dribble nya kearah ring musuh.
'masuk!' Batin Rara
Rara lompat, ring sekolah ini dua kali lipat dari tingginya, tapi daya pegas otot kakinya sangat emejing. Sebelum Rara berhasil memasukkan bolanya, kaki Rara di tarik dengan kuat oleh sesuatu sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan.
*GEDEBUG!!
Rara terjatuh dalam kondisi tengkurap.
Karna lumayan tinggi, kepalanya juga terbentur lantai cukup keras, hidungnya patah, jari jempolnya nya tak berbentuk karna berusaha menahan saat terjatuh.
Alhamdulillah giginya selamat, dia masih sadar kok, ga pingsan, teriak? Ngga.
~
Semua orang panik, medis segera datang dan membawa Rara pergi meninggalkan lapangan.
Reaksi Putri? Dia senyam-senyum ga jelas, dan hal itu di ketahui Ica yang duduk disampingnya.
-
Rara kebangun ditempat gelap tak berujung. Hening dan gelap, sangat gelap.
Rara cuma diam sambil ngecek kondisi saat tubuhnya, semua baik-baik saja. Rara bernafas lega.
"ASTAGA, APA KAU INGAT AKU? INI PERTEMUAN KEDUA KITA."
"Ya, gadis imut maniak warna kuning."
Setelah Rara mengatakan itu, loli pun menunjukkan wujudnya.
*Biar ga bingung, kita panggil dia pake nama yg dikasih Azura ok.
"Kau sangat tidak sopan!" Loli mendengus kesal karna tak terima dirinya dibilang maniak kuning.
Rara mengabaikan nya, dia sibuk bermain puzzle yang muncul tiba-tiba karna Rara memikirkan nya.
"Knapa aku ke sini lagi?" Tanya Rara.
"Ntah, mungkin diwaktu emosi atau perasaan mu meluap?"
Rara terdiam, ia mengingat-ingat apa yang menyebabkan ia datang ke tempat ini pertama kali.
~
"MAS! MAKSUD MU APA?!" Teriak Sekar, ibu kandung Rara dan Elina.
"BERISIK! MENDING KAMU DIEM AJA! TRUS URUSIN ANAK-ANAK KAMU ITU." Kata Dimas sambil ngelempar asbak rokok ke arah Elina yang masih berumur dua tahun.
Kakinya membengkak, Elina menangis kencang hingga membuat ayahnya semakin geram.
Rara segera menghampiri Elina, memeluknya erat-erat, berbisik menenangkan Elina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Azura
Novela Juvenil"what the- ANJING?! TITIT GW MENYUBLIM??!" - Azura, cowok tulen yang b aja. Tanpa sengaja kehilangan nyawanya karna 'kecerobohan' seseorang. Dan entah bagaimana caranya terbangun dalam tubuh Azura lainya - Klo tertarik ya baca.. klo ga yaudah.. suka...