Bagi Rara, sekarang ini basket itu segalanya, semangat hidup, tujuan hidup, intinya basket ini prioritas utama Rara sekarang.
Rara berniat menekuni hobinya yang satu ini, dia mulai berangan-angan dapat masuk ke universitas atlet di Indonesia, terkenal dan mendapatkan uang dari sana. Semangat nya menggebu-gebu.
Ini pertama kalinya Rara terobsesi pada sesuatu, perasaan saat berhasil mencetak skor itu nagih banget, jantung nya berdegup kencang, ia baru menyadarinya saat turnamen di mulai. Rara telah jatuh cinta pada basket.
~
H-1, sejak awal masuk kelas Rara tak menetapkan tempat duduk, mereka menggunakan sistem siapa cepat di dapat, di kelas Rara muridnya ganjil, jadi selalu ada satu bangku kosong, berhubung Rara orang cinta damai, dia yang selalu duduk sendirian.
Tempat favorit Rara ada di pojok kiri belakang, disana gelap dan dingin, ga kena sinar matahari.
Waktunya istirahat, Rara sudah lama ga pergi ke pohon besar, ia mengambil kotak bekal nya dan berjalan kesana.
Sudah sampai, kali ini Rara duduk tanpa alas, toh ini bersih. Bekal hari ini nasi goreng jawa, Rara memakan nya dengan lahap karna ia tak sarapan pagi ini.
Tak lupa di temani dengan rekaman ulang dirinya saat berlatih sendiri an di panti. Disana juga ada ring basket, hanya saja sudah sangat tua.
"DOR!"
Karna Rara sedang fokus, ia hanya bengong menoleh ke arah pelaku pengejutan, kepalanya masih tertinggal pada video rekaman.
"Heh!" Kata Fajar sembari bertepuk tangan agar proses loading ini di percepat.
"Eh elu!" Ucap Rara setelah mengerjap beberapa kali.
"Ngapain? Sampe segitunya." Tanya Fajar sembari mengambil posisi duduk di sebelah Rara.
"Makan, sama nonton." Jawab Rara sembari kembali fokus pada layar hapenya.
Fajar mengintip apa yang Rara tonton sampai segitunya, jarak mereka sangat dekat, jika salah satu dari mereka menoleh, sudah di pastikan akan terjadi sesuatu.
"Wih! Keren juga main lu." Puji Fajar sembari mencomot nasi goreng Rara. Rara cuma pasrah sambil ngebatin.
'kenapa kakel disini doyan banget nyomot makanan orang?! Leo juga gini.'
"Besok lu ada turnamen?" Tanya Fajar sambil ngebuka bungkus jajan pilus. Ga ijin ga ngomong, Fajar langsung nuangin pilus nya ke kotak bekal Rara.
Rara ga keberatan sih, kan enak.
"Iya, dua hari.""Oh, aa mau lagi dong." Pinta Fajar sembari membuka mulutnya.
Dan terjadilah adegan suap-suapan, Rara sendiri juga bingung, kenapa dia mau berbagi bekal dan menyuapi orang yang bahkan ga dia tau namanya.
Disisi lain, ada Zahra yang ngelihatin mereka berdua, Zahra yang udah ngejar-ngejar Fajar sejak SMP, kalah sama siswa baru yang bahkan ga dia kenal.
Putri yang tadinya sekedar lewat jadi berhenti, karna ngelihat bunga sekolah, dia berniat buat nyapa Zahra, tapi malah jadi ikutan ngelihat cogan sekolah mesra-mesraan sama teman sekelasnya.
Putri merhatiin ekspresi mereka bertiga, dua orang itu ga jelas, jauh soalnya, sedangkan ekspresi Zahra terlihat jelas, sangat HD.
Mukanya memerah karna marah dan terbakar api cemburu, tangannya mencakar lengannya sendiri. Pemandangan yang bagus menurut Putri.
Putri mengurungkan niatnya dan pergi berlalu.
+++
Sepulang sekolah, di rumah Putri. Rumah tiga lantai yang mewah, setelah sampai rumah Putri langsung naik tangga ke lantai tiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azura
Teen Fiction"what the- ANJING?! TITIT GW MENYUBLIM??!" - Azura, cowok tulen yang b aja. Tanpa sengaja kehilangan nyawanya karna 'kecerobohan' seseorang. Dan entah bagaimana caranya terbangun dalam tubuh Azura lainya - Klo tertarik ya baca.. klo ga yaudah.. suka...