"Morning Bunda, Ayah!" ujur gadis cantik di arah tangga.
Zaskia Amelia Sanjaya, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Kia atau Lia. Kia adalah wanita baik hati, tanggung jawab, dan pintar dalam apa pun.
"Morning too, Sayang." ucap paruh baya sebut saja Ayah dan Bunda nya Kia.
Fahmi Adi Sanjaya, Pria paruh baya yang bertanggung jawab dalam rumah tangganya.
Rahma Amelia Lestari, Ibu rumah tangga yang selalu sabar dalam menghadapi kekurangan di rumah tangga nya.
"Sini, buruan sarapan!" perintah Rahma pada Kia.
"Mau makan apa?" sambung Rahma ketika Kia sudah duduk di kuri makan.
"Kia, mau nasi goreng aja." ujur Kia dengan senyum.
*****
Setela selesai sarapan, Rahma dan Fahmi memilih duduk di sopa. Sedangkan Kia, memilih mencuci piring.Ting! Tong!
"Siapa, Bun?" tanya Fahmi ke Rahma.
"Bunda, gak tau. Bentar, Bunda bukain pintu dulu!" jawab Rahma dengan berjalan ke arah pintu.
"Nak, Santi?" tanya Rahma ketika sudah membuka pintu.
"Assalamualaikum, Tante," ucapnya dengan bersalaman ke pada Rahma.
"Waalaikumussalam." ujur Rahma dengan senyum.
"Tumben ke sini?" sambung Rahma dengan heran.
"Ihk, Tante kan udah biasa kalou aku ke sini mau maen sama Kia." ucapnya dengan kesal.
Cece Santia Jelita, gadis cantik dengan kelakuan Harmonis, biasa di panggil Santi.
"Tante, becanda ... Silahkan masuk, Nak!" perintah Rahma dengan tertawa.
"Makasih tante Rahma yang paling cantik." ucap Santi dengan mengdip kan sebelah matanya.
"Dih, matanya mau Tante colok pake sumpit!" kekeh Rahma.
"Teserah." keselnya dengan segera masuk ke dalam.
"As'salamualaikum, Om," ucap Santi dengan mencium tangan Fahmi, setelah itu Santi ikut duduk di dekat Rahma.
"Waalaikumus'salam."
"Mau minum apa, Nak?" tawar Rahma.
"Gak usah repot-repot, Tan. Gimana kalou Jus jeruk aja pasti gak tepot kan," ucap Santi.
"Haduh, kalou itu tante gak punya,"
"Terus adanya apa dong?" tanya Santi dengan kesel.
"Air kecebong bekas cuci piring." ujur Rahma dan Fahri barengan.
"Om, Tante, jahat bangat. Masa aku yang cans kaya bidadari suruh minum air bekas cucu piring sih!" ucap Santi dramatis.
"Canda, Nak. Bentar, Tante buatkan,"
"Gak usah, Tan."
"Kenapa?" tanya Rahma dan Fahmi.
"Santi, gak bakalan lama ko di sini ... Santi, kesini cuma mau ajak Kia belajar di rumah Santi,"
"Kenapa tidak di sini saja?" ucap Fahmi
"Dedy sama Mami pergi ke rumah Nenek, dan aku tinggal di rumah sendirian. Makanya Santi mau ajak Kia belajar di rumah Santi aja." jelas Santi.
"Nginap gak?"
"Enggak ko, Om."
"Yaudah tapi jangan pulang malem, malem,"
"Asiapp, Bos." ujur Santi dengan hormat.
"Kianya di mana Om, Tan?"
"Di kamarnya." jawab Fahmi.
"Santi, ke kamanrnya boleh tak?"
"Silahkan." ujur Fahmi dan Rahma dengan senyum.
*****
Sampainya di kamar Kia, Santi mengetok pintu dan tak lupa mengucapkan salam."San, gimana? Boleh gak?" tanya Kia ketika Santi duduk di samping nya.
"Boleh ... Tapi gue udah berbohong," ujur Santi.
"San, maapin gue? Karena gue lu bohong sama Bunda dan Ayah," lirih Kia.
"Tak papa ... Tapi beneran lu mau kerja?" tanya Santi.
"Iya ... Tapi jangan kasih tau Bunda sama Ayah,"
"Kuliah luhk gimana? Kan sebulan lagi ulangan?"
"Justru itu, Kia mau kerja buat bayar ulangan."
"Kia, biar gue aja yang bayat ulangan lu?"
"Jangan ... Biar Kia aja yang bayar sendiri, Kia gak mau ngerepoti Santi apa lagi orang tua Kia,"
"Gue gak ngerasa di repotin."
"Tau ah ... Mending Santi temenin Kia ke tempat Kia ngelamar kerjan'an," ajak Kia
"Yaudah, yuk."
Follow Ig : syfmldzx_
Maap typo.
#Krisan_Saran
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO KEJAM
Teen Fiction"seorang gadis cantik yang harus menikah muda dengan seorang CEO kejam ~Zaskia Amelia Sanjaya🦋