part 9

199 11 0
                                    

                   ~happy reading 🖤

"Aaaaaaaa ...!"

"Bruk ...!"

Semua orang yang menyaksikannya, dengan cepat berlari ke arah, Kia. Beberapa orang, menyert penghuni mobil yang hampir saja menabarak, Kia.

Itu cuma hampir kan, tapi kenapa Kia pingsan? Karena epek belum makan di tambah lagi, Kia merasa pusing dan lemes yang dari tadi menyerangnya.

Semua orang, yang menyaksikanya salah paham. karena mobil mengrem di hadapan Kia, dan begitu juga tepat Kia pingsan. Bukan itu saja, ntah kenapa Kia mengeluarkan cairan merah yang mengalir terus dari hidungnya.

Salah satu susuter yang tadi juga melihat ke jadian'nya, dengan cepet masuk ke rumah sakit dan memanggil beberapa temen'nya untuk membawa brangka.

Citt!

Mobil hitam mengrem mendadak di pinggir mobil yang tadi hampir saja menabrak, Kia. Orang itu keluar dari mobilnya dengan penampilan coll.

Kaum hawa yang melihatnya, menjerit atas ke gantenganya dan penampilanya.

"Ahh, tampan!"

"Bang, culik aku dong!"

"Demi apa, siang-siang gini ada cowok tampan!"

"Ganteng gak, ganteng gak, ganteng lah masa kaga!"

"Ganteng, mau gak jadi suami ke dua?"

"Pengen nikah lagi,"

"Aku janda, mau kan sama janda?"

"Pah! Mamah pengen punya anak setampan kaya dia,"

Begitulah tanggapan kaum hawa, para pasangan atau pun suami melirik tajam ke arah cowok itu. Yang sudah menggoda mata para cewek.

"Maaf, apa anda keluarganya?" tanya Yang tadi hampir menabrak, Kia.

Cowok itu melirik sekilat, sambil berkata, "Tentu saja. Dia adik-ku,"

"Mas, saya minta maap? Saya gak sengaja menabraknya,"

"Jangan di maapin. Mending bawa aja ke jalur hukum," Salah tau warga tidak terima atas perminta maapan'nya.

"Iya bener tuh," Kini semua orang tidak setuju dengan cara orang itu.

Cowok itu hanya mengacuhkan perdebatan orang yang hampuir menabrak Kia dan warga. Dia berjalan ke arah Kia, dan beralih mengangkat tubuh Kia masuk ke dalam mobilnya.

"Mas! Mbak'nya mau di bawa kemana?"

"Ini urusanku, makasih atas pertolongan'nya." singkat Cowok itu.

Semua orang merasa curiga dengan cowok itu, tapi mau gimana lagi. "Seorang Kakak pasti akan khwatir kalo adeknya terjadi kenapa-napa," pikir mereka.

Semua orang bubar satu persatu, begitu pun dengan orang yang hampir saja menabrak, Kia. Orang itu bersyukur atas ke jadian tadi, karena tidak masuk masalah jalur hukum.

*****
Di lain sisi, Rahma dan Fahmi panik. Meliat, Kia sudah tak ada lagi di kamarnya. Mereka sudah menelepon nomber Kia, tapi nombernya tidak aktip. Fahmi juga sudah telepon temen dekatnya Kia, termasuk Ivan dan Santi. Tapi mereka bilang tidak bersama Kia, mereka juga sudah menelpon Kia dari pagi tapi gak di angkat.

Ivan dan Santi, pergi ke rumah Kia. Dan meminta izin buat mencari ke beradan, Kia.

"Bunda, pokonya mau ikut cari Kia!" Ntah sudah beberapa kali, Rahma memaksa dirinya untuk mencari Kia juga. Tapi selalu di tolak oleh, Fahmi.

CEO KEJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang