Happy reading🖤
"As'salamualaikum," salam Kia dengan masuk kerumahnya.
"Waalaikumus'salam. Baru pulang dari mana Kak," jawab seorang perempuan dari arah sopa.
Safira Amelia Sanjaya, gadis polos panggil saja Ara dia adik nya Kia berumur 15 tahun memiliki sipat keras kepala dan apa-apa harus di turutin dengan ke inginya.
"Kepo luh dek." ucap Kia dengan berjalan ke arah kamarnya.
"Kak Kia, mana janji kakak yang mau kasih Ara Handepone baru?" tanya Ara dengan berteriak.
'Mampus gue, mana tuh anak kalou udah ingat pasti minta terus" batin Kia dengan berhenti berjalan.
"Ntar tunggu ayam jantan bertelur," ucap Kia dengan buru-buru masuk ke dalam kamarnya dan tak lupa menguncinya dengan rapat.
"Kak Kia, awas aja kalou ingkar janji." bentak Ara terus berteriak.
****
Jam menunjukan pukul 06. 15 pagi, tapi Kia sudah beres dengan kegiatanya dari mulai mencuci baju, memasak, menyapu halaman, mengepel lantai, dan tak lupa memberskan perlengkapan yang dia bawa buat ke giatan di kampusnya."Kia," panggil Bunda Rahma.
"Eh, Bunda. Kenapa?" tanya Kia sedikit kaget kedatangan Rahma.
"Kamu yang bersin rumah sendirian?" ucap Rahma.
"Enggak ko, Bun. Kia ber dua," ujar Kia.
"Sama siapa?"
"Ihk, Bunda udah tau Kia sendiri di sini pake tanya sama siapa," ketus Kia.
"Abisanya, Bunda suka gemes kalou suka buat Kia marah," jawab Rahma dengan mencubit pipi caby Kia.
"Tau ah. Kia mau berangat ke kampus dulu, As'salamaualaikum," ucap Kia dengan mencium tangan Rahma.
"Sepagi ini?" tanya Rahma heran.
"Iya, Bunda sayang."
"Udah sarapan belum?"
"Banyak pertanyana bangat sih, Bun!" kesel Kia.
"Yaudah, Hati-hati di jalan ... Uang sakunya udah Bunda taro di Almamater mu," ucap Rahma dengan mencium pipi Kia.
"Maksih, Bunda." ujar Kia dengan mencium pipi kiri Rahma dan segera pergi.
*****
Samapi di Kampus tempat Kia meraih cita-cita sebagai sarjana perkantoran, Kia terus berjalan ke kelasnya dengan senyum yang di buat semanis mungkin. Bebrapa Masisawa yang di kampus merasa mengagumi Kia begitu pun dengan beberapa dosen yang masih di bawah umur 30 tahun memiliki perasan terhadap Kia."Kia," teriak Santi dengan berlari.
"Jangan teriak-teriak." pinta Kia dengan menutup kupingnya.
"Luhk bawa air minum gak?" ucap Santi dengan napas yang tersegal.
"Nih," ujar Kia dengan mengasih air yang dia bawa dari rumahnya.
"Makasih, Kia curut," ucap Santi setelah selesai meminum air yang Kia bawa denga habis.
"Santi, kenapa di abisin minumnya?" tanya Kia kesel.
"Sory gue gak berniat baut abisin minuman, Luhk ... Nanti gue ganti belin dikantin," jawab Santi dengan cengesan.
"Tak usah, Kia ikhlas ko." ucap Kia dengan berjalan duluan menuju Kelasnya.
"Kia, tungguin," ujar Santi dengan mengikuti langkah Kia.
"Kia, luhk marah sama gue?" tanya Santi ketika Kia dan dirinya sudah duduk di bangku masing-masing.
"Tidak ko." singkat Kia
"San, Kia ke tailet dulu," sambung Kia dengan buru-buru pergi ke luar.
'Kaya ada yang Kia sembunyin dari gue, tapi apa?" batin Santi.
*****
Samapi di tailet perempuan, Kia merasa hatinya terus saja mengatakan bahwa dirinya haru ke taman belang kampu.Dengan rasa yang tak bisa Kia jawab, Kia berbalik arah menuju taman belakang. Samapinya di taman belakang Kia masih saja merasa hatinya tak tenang, entak itu karena apa Kia juga gak tau.
Kia duduk di kursi yang di sudah di sediakan di taman, lumayan lama Kia duduk sambil melamun. Akhirnya dia memutuskan buat kembali ke kelasnya, karena sebentar lagi bel masuk berdering.
Baru saja tiga langkah Kia berjalan, sesorang dari arah belakang Kia memukul punggungnya sampai pingsan.
Bruk!
Pingsan Kia dengan segera orang itu mengendong tubuh Kia ala bridal Style.
Jangan lupa vote dan komen buat part ini guys🖤
SAMUEL KENZO ALBARAZASKIA AMELIA SANJAYA
Follow Ig : syfmldzx_
{Tgl17-08-2021}
Aceh 12.03
#Krisan_Saran
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO KEJAM
Teen Fiction"seorang gadis cantik yang harus menikah muda dengan seorang CEO kejam ~Zaskia Amelia Sanjaya🦋