part 11

232 15 2
                                    

                 ~Happy reading 🖤

Sesuai isi surat, Fahmi dan Rahma sudah siapa menemunyinya. Karena bagi mereka, Kia itu harta satu-satunya yang mereka punya.

Selain Kia, Fahmi dan Rahma juga mempunyai anak laki-laki atau pun Abang pertama, Kia. Tapi dia sudah tidak pulang selama 8 tahun, jangan kan pulang mengasih kabar buat Fahmi, Kia dan Rahma aja gak pernah. Katanya sih kerja ntah itu kerja apa Fahmi, Kia dan Rahma pun tidak tau, tapi kata dia suatu saat nanti dia bakalan pulang dengan hasil yang mewujudkan.

"Bunda, udah siap?" tanya Fahmi.

"InsaAllah, udah."

Fahmi mengandeng tangan Rahma, keluar rumah. Setelah keluar, Fahmi tak lupa mengunci pintunya.

"Yah, kita naek apa ke sana'nya?" tanya Rahma.

"Kita naek motor coppy punya, Kia. Bunda, gak ke beratan kan?" balas Fahmi.

"Gak papa, Yah. Yang penting kita samapai tujuan," terang Rahma.

"Bun, Ayah minta maap! Selama menikah, hidup Bunda gak pernah ayah bahagian," ujar Fahmi.

"Kata siapa? Bunda malahan bersyukur, punya suami yang apa adanya. Ayah jangan merasa ayah belum bahagia'in Bunda, tanpak Ayah tau Bunda sudah bahagia di samaping Ayah dan Kia juga." jelas Rahma.

Fahmi mendekat ke arah Rahma, dan mengecup kening Rahma serta membiskan...

Cup!

"I Love yau," bisik Fahmi.

Rahma yang mendapatkan kecupan tiba-tiba dari Fahmi, sudah di buat malu oleh nya. Untung saja tidak ada tetangga yang lewat, mungkin pun ada pasti Rahma sudah malu tingkat dewa.

"Ayah, apa'an sih! Bunda malu tau!" ujar Rahma.

"Gak ada siapa-siapa ko, Bun. Di sini cuma ada kita doang, lagian tetangga jam segini mah lagi pada kebo." ucpa Fahmi.

Memenga bener yang di katakan, Fahmi. Sekarang pukul 06.15, mungin orang-orang masih tidur ataupun lagi sarapan. Mereka sengaja pagi-pagi segera berangkat, karena memang mereka tidak mau Kia kenapa-napa.

"Tau ah. Yaudah yuk cepetan pergi!" kesel Rahma.

Fahmi hanyak menganguk. Setelah itu dia berjalan ke gerasi, tempat dimana Kia selalau menaro motornya bila dia sudah memakainya.

Fahmi mengeluarkan motor coppy punya Kia berwarna merah, hasil perberian'nya waktu Kia ulang tahun. Setelah mengeluarkan motor, Fahmi mengunci pintu grasinya.

"Bun, ayo!" panggil Fahmi dari atas motor.

Rahma berjalan ke arah Fahmi, dan dengan segera Rahma menaek ke atas motor. Fahmi pun menyalakan mesin motornya, dan pergi dari pekalangan rumahnya.

******
Sekitar 20 menit saja, Fahmi sudah tiba di lokasi. Dengan segera dia memarkirkan motornya, setelah itu dia mengandeng tangan Rahma masuk ke dalam Apertemen.

"Yah, ini gak salah?" bisik Rahma.

"Ayah juga gak tau, Bun. Tapi emang bener ini lokasi yang dia tulis di surat,"

Baru saja mereka ingin masuk, tapi di halang oleh dua orang satpam. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu Satpam.

"Yah, gimana ini bicaranya?" bisik Rahma.

"Kam--"

Belum sempat Fahmu berbicara, tapi di potong oleh seorang Bodgyuard bertubuh kekar. Satpan pun yang melihatnya merasa taku, dengan cepet dua satpam itu menunduk atas ke datangan satu Bodgyuard itu. "Kalaina Fahmi dan Rahma kan?"

"I-iya, Pak." jawab Fahmi.

"Mari ikut saya!" tegasnya.

Fahmi dan Rahma pun hanya mengangguk. Mereka masuk ke dalam LIP dan orang itu memenyet lantai no 10. Baru saja pintu LIP di buka, mereka sudah di sambu oleh beberapa orang yang berpakaian hitam.

"Selamat pagi!" sapa mereka.

"Selamat pagi juga." balas Fahmi dan Rahma, sedangkan orang itu hanya diam.

"Dimana, Tuan muda?" tanyanya.

"Ada di dalam Apertemenya,"

"Kalian sudah di kasih tau, kalo mereka sudah tiba?"

"Sudah,"

"Bagus. Sekarang kalian laksanain tugas yang Tuan muda semalam berikan,"

"Siap laksanakan. Permisi!"

Setelah beberapa orang yang tadi nyapa Fahri dan Rahama, mereka masuk ke dalam LIP ntah mau kemana. Sedangkan orang itu berdeham dan memberi kode supaya Fahri dan Rahma mengikutinya lagi.

Orang itu berhenti ntah itu apa, yang pasti itu mirip pintu.

Ting!Tong!

Benar saja, itu sebuah pintu. Setelah orang itu memencet bel, dan nampaklah, Kia. Fahmi dan Rahma segera mendekat ke arah, Kia. Tapi sesorang menarik tangan Kia supaya menjauh jadi mereka.

"Tuan Kenzo," batin Fahmi dan Rahma tak percaya.

Ya, siapa lagi kalo bulan Kenzo yang menarik tanga Kia kasar supaya mereka tidak boleh menyentuh, Kia.

"Luh pantau di sini," ujar Kenzo, kepada orang yang tadi Rahma dan Fahmi mengikutinya.

"Masuk," ketus Kenzo pada Fahmi dan Rahma.

Fahmi dan Rahma masuk, mereka melirik ke arah Kia yang dari tadi di cekam erat oleh, Kenzo. Setelah Fahmi dan Rahma masuk, Kenzo menutup pintunya dengan keras dan tak lupa menguncinya.

Kenzo memberi kode kepada Kia, supaya dia tidak mendengar penbicaranya dengan orang tuanya. Kia pun tau itu kode yang di berikan oleh Kenzo, karena memang tadi sebelum orang tuanya datang. Kenzo meminta setelah Kia bertemu orang tuanya, dia harus masuk ke kamar karena ada pembicaran yang Kia tidak boleh tau.

Sebelum masuk ke kamarnya yang di mana pula kamar Kenzo, Kia melirik orang tuanya lirih.

"Bunda, Ayah! Kia minta maap? Ini semua salah Kia," batin Kia sebelum bener-bener naik ke atas tangga.

Jangan lupa komen dan vote juga guys🖤

Follow ig : syfmldzx_

Sory for typo.

Kayanya Rahma dan Fahmi dah kenal deh sama Kenzo? Bener gak wkwk😂Dah lah sampai ketemu di part selanjutnya

Tinggalkan jejak and Krisan, karena tanpa jejak dan Krisan hidup auto melayang seperti angin yang tak mau hilang meskipun dia sudah menghilang wkwk💆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO KEJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang