~12. hilang rasa

24 3 0
                                    

"Senja menjadi saat bawah akuMilikimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senja menjadi saat bawah aku
Milikimu."
- jihan arista


Happy reading
              


Malam yang menusuk tapi ada sebuah kehangatan di dalamnya bunda saat ini tengah terbangun dan memelukku aku tersenyum kembali dan sekucup hangat bersama dinginnya salju yang menerpa.

Bunda mengusap-usap rambutku dengan
Lembut dan penuh kasih sayang. Aku tertekun pada kasih yang berikan bunda, bunda begitu sangat menyayangiku bahkan saat ayah tiada bunda masih kokoh berdiri dan tegar di hadapanku.

Aku seperti mengingat kembali masa lalu yang telah lama hilang dan kisah yang telah usai. Hidup memang banyak pertanyaan begitu juga dengan hidup yang aku jalanin
Ini bukan ilustrasi tapi sebuah kisah nyata yang di angkat secara pribadi olehku.

Salju perlahan memudar malam ini. Dan besok akan tiba musim semi. 4 bulan sudah salju menerpa kota Seoul dan akan datang musim semi bergantian pelajar baru dan akan banyak siswa atau mahasiswa yang lulus tahun ini aku tidak sabar untuk melihatnya agak sulit di percaya salju berlalu begitu saja dan terganti akan oleh musim semi yang indah dan hangat.

Hari ini, aku tidak memiliki tujuan khusus omong-omong aku sedang memasak makanan kesukaan bundaku. Bunda menyukai masakan yang bentuknya hangat selagi di makan dan pedas sebenarnya seleraku sama saja dengan bunda tapi berbeda aku lebih menyukai daging panggang seperti BBQ kedengarannya.

Bunda belum bangun dari tadi pagi padahal semalam bunda tidur di sampingku dan memeluk tapi malah aku lebih dulu bangun. Aku memang sengaja bangun terlebih dahulu dan berusaha tidak membuat suara bising yang akan mengganggu tidurnya bahkan saat sedang memasak saat ini.

Setelah semua selesai di hidang akan di atas meja makan. Aku kembali ke kamar untuk tidur, tentu saja tidak untuk membangun akan bundaku karena sepertinya yang aku lihat semalam bunda rindu pada bulannya tapi bulannya sudah pergi..

Bulan yang aku maksud adalah ayahku jangan berpikir yang aneh.

"Bunda bangunlah apakah bunda tidak lapar?"aku berbicara di depan wajah bunda dengan pelan bukan untuk tidak ingin membangunkan tapi, aku takut jika bunda bangun mendadak kepala mendadak sakit.

Karena aku tau. Jika bunda selama ini mengalami sakit kepala yang hebat saat bangun di pagi hari. Aku sudah berusaha membujuknya ke dokter tapi bunda tetap memaksakan diri kuat aku takut penyakit itu akan kumat kembali aku tidak mau bunda kenapa-kenapa karena, aku sudah cukup malaikat pertama dalam hidup yang hilang jangan lagi bunda.

          
                                  ---••---

Sementara saat ini lelaki betubuh tegap itu terus saja menghukum anaknya yang selalu jadi pelampiasan atas masalahnya dan selalu di siksa. Tapi anak itu?

Dear Jeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang