~18. hari yang di nanti

16 1 0
                                    

Hai readers DJ👋

Masih mau lanjutkan? Hehehe

Maaf baru bisa bikin trailernya sekarang
Untuk penasaran sama tailernya silahkan di lihat hehehe di atas yaa soalnya videonya udah aku upload di youtube channel aku sendiri ^^!!

Aku gak paksa lohh tapi, ada baiknya kalian liat dulu trailer lama aku. 🙂🤗

୨୧˚🌧˚୨୧

"Ji, kalau ada lebih dari hujan itu adalah kamu, dan kalau ada lebih baik dariperempuan lain aku bakal tetep memilih kamu"- jeona aresta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ji, kalau ada lebih dari hujan itu
adalah kamu, dan
kalau ada lebih baik dari
perempuan lain aku bakal tetep
memilih kamu"
- jeona aresta

•••

Mentari yang dapat di hembuskan angin panasnya. yang menyapa setiap rumah-rumah dengan cahaya yang menusuk tubuh hingga tulang rawan.

Jihan yang sadar ketiduran tanpa di sadari matahari mulai datang mengusik matanya. gadis itu mengusap matanya, dengan mata yang setengah sadar seperti orang habis bergadang semalam penuh tapi, gadis itu memang merintih pedih mengingatkannya bagaimana dirinya tidur, begitu kacau.

Tanpa sadar sudah ada langkah kaki yang begitu cepat menuju ruangan jihan, melebihi kecepatan cara berlarinya kelinci.

"Woyy ceboll bangun!! Masih tidur aje lu, buruan temen lu udah ada di depan tuh!"sarkas rian, dengan penglihatan yang linglung aku mencoba bangun.

Jihan yang setengah sadar segera membuka
Pintu kamar apartemen. yang sudah di huni berisik oleh, berbagai macam suara yang Jihan tau jelas itu suara siapa.

"Jihan buruan lu mau pakai dasteran kek gini mau acara lulusan jugaa."Jihan yang mengangguk paham.

Kemudian tak beberapa lama dengan segera melebarkan matanya sampai nongol.
"Whattt!!! Perpisahan??!! Kok gue gatau anjirr!!!"teriakkan jihan, rasanya sudah hampir merusak gendang telinga orang lain.

Dengan pakaian tanpa jelas bentuknya jihan segera mengambil handuk. yang ada di teras balkon dan mulai mandi, dengan mata yang kaget, aroma sabun yang jihan suka tercium sampai luar.

Sementara riandri tersenyum sekilas. saat jihan kaget seperti itu memang cukup membuatnya sangat terlihat lucu tapi, dirinya tidak ingin terlalu mengakuinya.

Wini, sella dan karina hanya terdiam memaku melihat teriakkan mereka masih syok hingga rasanya mereka sampai ingin terjungkal ke sofa karena suara jihan tadi.

Setelah menunggu cukup lama dan gadis bermulut cempreng itu. baru keluar dari kamar mandi dengan handuk lucu yang terlilit sempurna di tubuh gadis itu.

Jihan yang baru menyadari ada rian lelaki menyebalkan itu di kamarnya. dengan pandangan mata jihan sipit dan was-was gadis itu hanya memastikan bahwa tidak ada lagi laki-laki aneh itu.

Dear Jeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang