~11.aku, dia dan kota itu

11 2 0
                                    

Setiap masalah
Tidak ada yang mudah menghilang..

Tapi semesta menjanjikan..
Untuk bahagia...

••••

Pagi yang diiringi oleh dingin hawa hujan salju yang menerpa kota Seoul saat ini dan
Juga kota yang lainnya. Mau berbeda dengan Indonesia mereka mungkin sedang
Hujan deras saat ini.

Berbeda kota Seoul saat ini. Aku terbangun
Dengan mata yang masih tertutup karena
Sangat mengantuk. Malam tadi aku hampir
Tertidur di atas pukul 11.00wkst.

Jalan yang di lalu juga sangat sulit dan tidak
Mudah rusak karena banyak terjadi pembekuan jalan dan sulit bagi mobil untuk
Lewat karena terlalu licin dan juga salju
Yang menutupinya dengan hamparan putihnya.

07.00wkst

Jam yang menunjukkan pukul yang pagi
Membuatku ingin berlama-lama tidur. Karena siapa saja yang mendengarkan suara hujan dan juga hawa dingin pasti akan terasa nyenyak dalam tidurnya.

Dinginnya membuat siapa saja betah
Berlama-lama tidur bersamaan dengan salju yang turun.

Aku sangat mengantuk sekali. Bahkan tidak
Ada sederhana dari sebuah tidur yang lama
Dan nyaman. Seketika aku terbangun dengan cepat dan membuka mataku perlahan saat mengingat kejadian malam
Tadi yang di alami oleh laki-laki itu.

Apakah dia bisa pulang dengan aman?

Mungkin yang terlintas di pikiranku hanya
Itu saja tidak ada hal yang lain. Aku benar-benar khawatir padanya saat ini segera aku bangkit dan mencoba mencari
Benda pipih tipis yang sengaja aku letakkan
Entah kemana itu.

Aku mencarinya hingga ke sudut ruangan
Inci kamar ini. Kamarku ini cukup luas dan memiliki cat berwarna pink pastel bercampur putih kesaljuan nuasa itu aku
Namakan soft vibes karena menurutku itu terlihat lucu jika aku beri nama soft.

Berahli pada nakas yang kecil yaitu meja
Belajarku yang terbentuk dari campuran
Kayu dan besi dan mejanya di hiasi dengan
Cat berwarna kebiruan itu unik aku menyukainya. Dan seketika aku mendapat
Akan benda pipih yang aku cari dari tadi.

Aku segera membukanya dan mengecek
Mungkin ada beberapa pesan atau Chat yang tinggalkan laki-laki itu untukku.
Sungguh Aku tidak merasakan apa-apa setelah berasa di kamar ini, yang aku ingat hanya Rasa lelah karena seharian membereskan.
Pakaian yang aku bawa di koper itu dan
Setelah itu aku ketiduran.

Apa ini mimpi?

Jika ini mimpi tolong beri tau aku, karena
Aku baru saja mendapatkan pesan bawah
Aresta sedang dalam keadaan yang tidak
Baik-baik saja. Aku mulai khawatir dan cemas tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa
Karena ia menyuruhku untuk tetap diam
Di rumah dan jangan memikirkannya.

Ya tuhan ini bukan mimpi. Mana bisa
Aku tenang dalam keadaan yang sedang
Serba salah ini.

Aku mulai bingung memikirkan dalam
Lamunanku. Ngomong-ngomong soal chat singkat dari aresta itu telah aku balas tapi
Hanya kalimat singkat aku tidak ingin
Bertele-tele karena jika aku dalam khawatir
Dan cemas aku tidak bisa berpikir jernih. Ponsel yang berwarna putih yang ada di tanganku dari tadi hanya aku hempaskan
Begitu saja di kasur tempat tidurku. Aku lelah memikirkan keadaannya saat ini.

Apakah kalian tau?

Rasanya di posisi banyak pikiran tapi saat itu kalian hanya tertuju pada satu masalah kalian bersikap serba salah kepadanya.

Semakin malam udara yang berhembus di luar jendelaku menatap langit yang penuh dengan hujan salju itu dengan pasrah seperti ada tatapan sendu yang tersirat dari bola mata kecoklatan hitam itu.

Dear Jeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang