09.

405 29 6
                                    

Warning, typo bertebaran!

Happy reading :>

•••

Berbeda dengan Jaemin dan Chenle yang sedang berpeluk-pelukan ria. Haechan dan Renjun malah berebutan snack, padahal snacknya masi banyak sekali. Tapi bukan Haechan dan Renjun namanya jika tidak bertengkar.

Lain lagi dengan Mark dan Jeno yang fokus sama pikiran masing-masing. Mark yang sedang memikirkan sesuatu yang seperti mengganjal pikirannya, mau nanya ke Jeno tapi melihat Jeno yang sedang melamun Mark jadi tidak ingin menganggu acara melamunnya.

Dan jadilah Mark yang berkutat dengan pikirannya sendiri. Mengingat-ngingat apa ada yang kelupaan atau tidak. Tetapi bukannya ingat malah membuat kepala Mark pusing, dan berakhir tidur.

Tanpa Mark sadari, ternyata Jeno sama seperti Mark, melamun karena berfikir ada hal yang janggal atau tidak. Dan Jeno juga sama-sama tidak berani bertanya kepada Mark, karena melihat Mark yang sedang melamun juga seperti dirinya. Jeno pun menyerah karena tak juga mendapat apa yang mengganjal pikirannya. Jadilah Jeno mengambil handphonenya serta earphone dan menyalakannya untuk mendengarkan musik, supaya rileks pikirnya. Tetapi beberapa menit kemudian Jeno juga ikut menyusul Mark ke alam mimpi.

Renjun dan Haechan yang lelah karena berantem berebut snack pun berakhir tertidur juga seperti yang lain. Dan sisalah Jaemin yang terjaga tidak bisa tidur, mungkin dikarenakan pengaruh obat tidur yang mengambil jam tidurnya.

Jaemin yang larut dalam pikirannya sambil menatap kearah luar jendela helikopter pun tiba-tiba terlintas di otaknya tentang semua kenangan Jaemin dan Jisung yang sedang bermain bersama, belajar, bahkan berantem bersama. Jaemin rindu dengan  adik kecilnya itu, karena hanya dialah satu-satunya yang Jaemin punya sebagai keluarga kandung. Dan seketika Jaemin menjadi mengingat kejadian meninggalnya orang tua Jaemin.

Orang tua Jaemin meninggal saat mereka sedang berlibur, dan mereka bersama Jisung juga tentunya, dan saat itu juga bertepatan dengan ulang tahun Jisung yang ke lima tahun. Mereka merayakan ulang tahun Jisung yang ke lima tahun tersebut di tengah laut sambil menaiki kapal pesiar.

Dan disitulah awal kejadian yang Jaemin serta Jisung benci.

Flashback on

Saat itu Jisung kecil sedang bermain dengan Jaemin di kolam renang yang berada di dalam kapal pesiar tersebut. Orang tua double J itu pun tersenyum bahagia saat melihat anak-anak mereka bermain dengan sangat bahagia.

Tetapi kebahagiaan itu luntur seketika saat tiba-tiba Ibu double J itu pingsan tak sadarkan diri, Ayah double J yang kaget pun langsung mengendong istrinya ke dalam kapal, tetapi alam seakan-akan tak mendukung mereka karena air yang awalnya diam kini terguncang hebat.

Sampai-sampai Ibu double J yang berada dalam gendongan suaminya itu terlepas dan terjatuh ke dalam laut yang seperti sedang mengamuk itupun. Ayah double J yang sangat kalang kabut pun langsung teriak pada salah satu rekannya untuk menitipkan anak-anak mereka, jikalau mereka berdua tidak selamat.

Dan setelah Ayah double J mengatakan itu, dia langsung menceburkan dirinya ke dalam laut tersebut. Dan anehnya lautnya langsung damai, seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya. Dan sampai sekarang pun Ayah dan Ibu dari Jaemin dan Jisung belum ditemukan sama sekali, ya mereka menghilang di telan lautan yang ganas.

Dan hari itu adalah hari yang paling buruk bagi mereka berdua. Hari ulang tahun yang seharusnya penuh tawa bahagia malah menjadi acara yang penuh air mata.

Flashback off

Jaemin benci ingatan ini, sangat benci, dimana hari itu Tuhan mengambil orang yang paling dia sayang di depan mata dia sendiri. Dan kenapa Tuhan merebut orang yang Jaemin sayang untuk kedua kalinya?

Dan apa mereka nanti berhasil nyelametin Jisung atau mereka meninggal disana? Jaemin jadi teringat sama surat yang Renjun temukan saat menemukan Jaemin yang terkapar waktu lalu.

Note : Saat selesai Jaemin menceritakan kejadian yang sebenernya, Renjun memberikan surat yang dia temukan tak jauh saat Jaemin terkapar.

Jaemin mengernyitkan keningnya, apa maksudnya dari surat itu?
Terutama dibagian "kalo kalian ke Dreamland itu sama saja kalian menyerahkan diri ke Tuhan" itu yang membuat Jaemin bingung. Tapi kebingungan itu tergantikan sama rasa penasaran, sebenarnya siapa yang menculik, dan apakah kematian orang tuanya ada sangkut pautnya dengan semua ini?

•••

gimana, makin greget ga?

Who? || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang