3💙it's you I know

1.3K 136 44
                                    

Start write 2020 and revisi never end







Masih menunjukkan pukul dua dini hari , udara dingin itu semakin membuat Jimin tidak bisa tidur. Resep dari dokter belum juga mulai diminum olehnya . Menurut dokter itu gangguan kecemasan karena Jimin takut untuk tidur , pasalnya Jimin bercerita , sejak kejadian penculikan dulu selalu ada Jungkook kekasihnya yang menemani .

Tiga tahun terakhir dia tidak bisa tidur dengan baik , kadang sering mimpi buruk mengakibatkan dirinya memilih untuk tidak kembali memejamkan mata.  Jimin tidak bisa tidur dengan baik sejak Jungkook berhenti menghubunginya  , intensitas jam tidurnya tidak lazim , jika di tanya oleh dokter Jimin mengatakan selalu takut untuk memejamkan mata .

kadang mengonsumsi obat jika dirasa memang dia membutuhkannya untuk melanjutkan aktivitas, namun sebisa mungkin dia mencoba untuk tidak minum itu . Dia memutuskan jika dalam satu hari dia tidak tidur maka dia akan meminumnya , terkadang dia sempatkan untuk tidur di mobil jika ada perjalanan meeting keluar kota.

Jimin dan dokternya bekerja sama untuk menutupi kondisinya dari semua keluarga . Begitulah  dia dan hati lembutnya yang tidak ingin orang lain menghawatirkan dirinya. Dan sebagai dokter dia berjanji merahasiakan ini asalkan Jimin mau berobat dan berkonsultasi secara rutin.

Kaki kecil berbalut sliper berbentuk kelinci yang kebesaran dan usang itu melangkah menuruni tangga . Mata lelahnya melihat Taehyung tertidur di atas sofa. Padahal sudah dia bilang untuk tidur di kamar tamu . Dengan gontai Jimin melangkah masuk lagi ke kamar tamu di lantai satu . Meraih selimut dan bantal kemudian mendekati Taehyung .

Dengan sangat perlahan Jimin mengangkat kepala pria bersurai coklat madu itu , menempatkan bantal kemudian menghamparkan selimut sebatas dada . Lucunya Jimin berpikir apa mungkin dia memang masih terbangun hingga pagi ini hanya untuk menyelimuti orang ?. Sambil tersenyum jemari mungilnya menyisir rambut Taehyung. 

Dia mengingat dulu saat tidak bisa tidur Taehyung akan datang dan menyanyikan lagu lulaby untuknya.  Ingin rasanya seperti itu tapi tidak. Jimin tau Taehyung memiliki rasa untuknya . Akan lebih baik dia tidak membuat Taehyung berharap . Taehyung sama pentingnya dalam hidup Jimin , dia tidak bisa membuat Taehyung berhenti mencintai nya . Yang bisa dia lakukan adalah Jimin perlu membatasi dirinya .

Setelah menegakkan tubuhnya Jimin beranjak menuju dapur untuk mengambil air minum , dia sangat lelah maka dia akan memutuskan untuk minum obat tidur resep dari dokter saja . Kepergiannya dari ruang keluarga itu membuka sepasang mata tajam.  Tatapan sendu Taehyung tak terbaca . Belaian lembut tangan Jimin membuatnya tersenyum manis. Taehyung memang merindukan dia , sangat sangat merindukannya .









Beautiful lover

Terbangun di jam sepuluh pagi , entah mengapa efek obat itu membuat namja manis itu tidur begitu nyenyak , dia bahkan tidak bermimpi sama sekali.

"Sudah bangun?". Taehyung berdiri di pintu mengintip ke dalam kamar.

Jimin mencoba bangun lalu merenggangkan tubuhnya . "Tae. Jam berapa ini ?".

"Jam sepuluh Minah". Sahabat itu membuka pintu semakin lebar , langkah besarnya berjalan masuk membuka jendela agar sinar masuk kedalam. " Minah ayo aku sudah buatkan sarapan".

"Kau memang selalu suka memanggilku begitu ya Tae ?". Jari mungil Jimin menggosok matanya . Sekali lagi dia menguap lebar ."coba panggil aku Jimin sekali saja".

"Andwe , itu nama kesayanganku.  Cuma aku yang boleh memanggilmu begitu. Jadi biarkan saja".

Masih mengomel Taehyung bergerak hendak keluar kamar, "ya. Kim Taehyung tapi nama itu kau gunakan saat kita".

my beautiful lover/book2✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang