13💙Together (ending story)

1.9K 115 40
                                    


Start write from 2020 and revisi never end








perhatian mengandung 18+

diharapkan bijak dalam membaca














beautiful lover

Inginnya bangun , namun nyeri kembali menyergap di lehernya . Jungkook tak ada di ruangan untuk membantunya bangun . Kemana kekasihnya itu pergi sekarang ?. Kenapa tidak ada saat dia membuka matanya padahal prianya sempat berjanji akan disampingnya saat dia terbangun .kini Mata indah Jimin memandangi langit-langit kamar .

Seperti menyesali sesuatu Jimin menghela nafas panjang . Seharusnya hari ini , di pagi ini dia terbangun di kasur kamarnya yang lebih empuk , harusnya juga dia bangun dan mulai memasak untuk Jungkook . Tapi kali ini dia malah tidur di tempat yang sama seperti kemarin . Bahkan tangannya sudah tertancap infus lagi . Kenapa dia tidak biarkan saja ji Eun jatuh?, hei ... Tapi itu bukan Jimin. Toleransi kemanusiaan yang di milikinya terlalu tinggi . Dia tidak bisa untuk tidak turun tangan dan menyaksikan orang lain dalam kesulitan .

"Kriet!".

Suara pintu terbuka , Jungkook baru saja masuk . Mata Bambi itu melihat Jimin yang sudah membuka mata . Dengan langkah pelan Jungkook mendekat.

"Sudah bangun sayang?".

"Jungkook". Jimin menoleh sebentar , melebarkan senyum walau bibirnya pucat . "Kau dari mana?".

"Aku baru saja sarapan . Karena tadi bo gum disini jadi aku meninggalkanmu sebentar. Oh dimana dia?". Pria itu menarik kursi sebentar lalu duduk meraih tangan mungil Jimin yang bebas infus .

"Butuh Sesuatu? Apa ada yang sakit ?". Tanya Jungkook, dan Kekasihnya menggeleng.

"Jungkook. Ji Eun Noona?".

Menghela nafas panjang Jungkook yang sudah berniat memarahi Jimin walau dia berusaha lagi mengumpulkan kesabarannya . Bagaimanapun hatinya ingin marah namun melihat Jiminnya yang pucat dan lemah hatinya melunak. Pada akhirnya dia memilih diam saja .

"Dia akan baik baik saja". Jungkook Terdiam sebentar Jungkook menatap wajah cantik yang juga memandanginya . "Jimin. Apa kau menyayangiku?."

"Tentu".

"Boleh aku meminta sesuatu padamu?".

Senyuman tipis Jimin menghilang seketika . Raut wajahnya terheran . "Tentu".

Kekasihnya mencium punggung tangan mungil Jimin. Setelah itu menempelkan punggung tangan halus pada pipi kirinya. "jangan lakukan sesuatu yang membahayakan lagi . Aku mohon , aku tidak sanggup jika harus terjadi sesuatu padamu Jimin".

Hasel coklat itu melihat ketulusan di mata bulat itu . Hatinya bergetar sedikit merasa bersalah karena pastinya dia sudah membuat pria di sampingnya ini khawatir . "Mianhae Jungkook".

"Karena lukamu kembali terbuka akan sedikit lebih lama untuk penyembuhan".

"Mianhae jungkook".

Lagi , kata itu seperti sebuah penyesalan park Jimin . Jungkook hanya tersenyum manis . Sudah sebatas itu saja dia mengungkapkan kekesalannya . Selanjutnya mungkin nanti jika  Jimin mengulang hal yang sama lagi maka dia tidak akan segan segan untuk memarahi si manis itu .

"Jiminie oppa!!!". suara seseorang mengejutkan mereka berdua . Sosok Soo Hyun berjalan masuk diikuti Hoseok . Mata indah gadis itu tak lepas dari amarah yang menggebu gebu. "Kenapa kau lakukan itu ?!".

"Ah waeoyo?". Jimin terheran , wajah adiknya memerah Sekarang .

Tangan kurus itu menaruh buah yang baru saja di bawanya di atas nakas . Kemudian mendekat di sebelah ranjang lain . Tanpa duduk gadis itu mencubit pipi Jimin dengan keras . "Bodoh!!! Oppa bodoh !!! Rasakan!".

my beautiful lover/book2✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang