ᴘᴏꜱꜱᴇꜱɪᴠᴇ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ

6.4K 229 14
                                    

~Happy Reading~

Cuaca di pagi hari yang terasa sangat menyejukkan, disebabkan hujan semalam yang membasahi daerah pulau rintis.

Terlihat pasangan suami istri yang diketahui baru menikah seminggu yang lalu, baru saja bangun dari tidur nyenyak karena dinginnya udara serta ruangan yang mereka tempati.

Yaya, nama sang istri dari Boboiboy bin Amato. Wanita berusia 20 tahun itu mengucek matanya saat sebuah cahaya berada tepat di hadapannya.

Terlihat Boboiboy Solar duduk di sebelah Yaya dengan bola cahaya di salah satu tangan lelaki itu.

Setelah penglihatan Yaya kembali jelas. Ia mengerutkan dahinya bingung. "Ai Boboiboy...? Apesal kau betukar jadi Boboiboy Solar ni?" tanya Yaya seraya bangkit dari posisi berbaringnya.

Solar tersenyum tipis. "Saje, nak kejutkan kau dengan cahaya ni ha..."

"Kan ade lampu, gune lah lampu tu," ujar Yaya merasa aneh dengan suaminya yang satu ini. Kenapa ribet-ribet berubah menjadi Solar? Padahal lampu tidur sudah terpasang manis disebelah Yaya.

"Kan aku dah kate tadi... Saje nak surprise kan kau," balas Solar, lalu menata helaian rambut miliknya yang sedikit berantakan.

"Ish pelik betul, suke hati kau lah Boboiboy," Yaya menuruni tempat tidur, kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu kamar yang tertutup rapat.

"Kau tak rindu aku ke Yaya! Dasar tak peka," Solar mengerucutkan bibirnya ke depan, sengaja agar Yaya kembali menghampirinya.

Namun percuma, sebab wanita itu sudah keluar dari kamar dengan langkah tegasnya.

"Apelah Yaya ni..." Solar berubah jadi Boboiboy Ori lalu mengikuti sosok istrinya yang ternyata sudah berada di dapur.

Boboiboy menaikkan sebelah alisnya. "Kau tak sholat ke Yaya?" ujarnya lembut, masih dengan rambut sedikit acak-acakan yang menambahkan tingkat ketampanannya.

Yaya masih berfokus pada cucian piring bekas makan malam, wanita itu menghela nafas berat. "Tak, aku halangan. Pagi ni aku tengok kat tandas rupenye ade muncul sikit."

"Ohh, kalau macam tu aku sholat subuh dulu ye," ujar Boboiboy dan hanya di balas anggukan dari sang istri.

Setelah sarapan, Boboiboy dan Yaya bersantai di depan televisi. Karena hari ini adalah hari biskuit sedunia, Yaya berencana akan membuat seratus biskuit yang sedap menurutnya dan membagikannya ke warga sekitar.

"Boboiboy, aku nak buat biskut ni. Kau mesti tolong aku tau," ujar Yaya dengan raut wajah bersemangat.

Boboiboy tersentak kaget. "A-ape! Bu-buat biskut?!"

Yaya mengangguk sambil tersenyum lebar. "Ha'a, lepas ni kite ke pasar ye. Aku dah siapkan bahan-bahannye."

Panggilan telepon berasal dari handphone Boboiboy, langsung saja lelaki itu mengangkatnya tanpa berpikir panjang. "Halo tok aba..."

"..."

"Iye tok, atok sekarang kat mane ni?"

"..."

"Oke tok, tapi Boboiboy nak kawankan Yaya ke pasar..."

"..."

"Hm... Iye tok, Wa'alaikumsalam,"

"Kenape ni Boboiboy?" tanya Yaya setelah suaminya menutup telepon dari tok Aba.

"Tok Aba kate nak pergi ke bandar. Rindu anak kate die, jadi atok kejap lagi sampai sini nak ambik barang yang tertinggal."

MINE : BoYa {OneShoot}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang