BAGIAN 1(ONE)
•|°~HAPPY READING°~|•
Di wilayah kerajaan bernama Kingdom Oleander, hiduplah sepasang suami istri bangsawan bergelar Emperor yang hidup aman damai bersama para rakyatnya.
Emperor Boboiboy De Carrick Oleander beserta Empress consort Yaya Catherine Rosemary memerintah sebagai Kaisar dan Permaisuri yang dikenal adil nan baik hati.
Berbelit-belit bacanya ya? Sama kok, saya juga :)Sudah setahun lebih mereka menikah, namun Yaya belum juga mengandung sosok sang calon penerus untuk masa depan kerajaan Oleander.
Bahkan beberapa tabib sudah dipanggil guna memeriksa keadaan janin wanita yang selalu menggunakan hijab itu, tetapi masih belum juga muncul tanda-tanda kehamilannya.
Setiap malam Yaya merenung di tepi jendela perpustakaan sambil menatap bulan yang bersinar indah. Memikirkan perkataan anggota keluarga kerajaan Oleander yang mengharapkan keturunan asli dari Kaisar mereka, membuat suasana hati sang Permaisuri semakin memburuk.
"Apa yang harus aku lakukan...?" lirih wanita itu, cairan kristal bening mengalir di kedua pipinya.
Suara ketukan pintu memecah keheningan ruangan yang hanya disinari cahaya bulan. Dengan cepat Yaya menghapus air mata yang mengalir tanpa diharapkan.
Terlihat pria yang mengenakan jubah hitam memasuki kamar sambil membawa lentera lilin di tangannya. "Permaisuri, kenapa kau berada di ruangan gelap seperti ini?" suara lembut itu sontak mengalihkan perhatian Yaya.
Hati Yaya terasa sesak saat melihat wajah teduh suaminya. "Kaisar... Maafkan aku, aku tidak bisa memberikanmu keturunan..." Yaya menangis sesengukan.
Melihat istri tercinta menangis, Boboiboy berlari mendekati Yaya dan langsung memeluk tubuh istrinya yang mulai kurus. "Yaya, apa yang terjadi?" wanita itu tidak menjawab pertanyaan dari Boboiboy.
Pemimpin Kerajaan Oleander memejamkan matanya rapat seraya mengelus puncak kepala sang istri. "Aku mohon jangan menangis..., ini bukanlah kesalahanmu. Mungkin saja Tuhan menyuruh kita agar lebih bersabar lagi," Boboiboy membujuk Yaya supaya berhenti bersedih.
Yaya memundurkan tubuhnya, ia tidak sanggup menatap wajah tampan suaminya yang menjadi rebutan para wanita bangsawan lain. "Boleh aku bertanya satu hal?" ujar Yaya menunduk dalam.
"Silahkan, tidak akan ada yang melarangmu," Boboiboy berkata dengan senyum manisnya.
Yaya mengepalkan kedua telapak tangan. "Kenapa kau berkenan menikahiku? Padahal banyak wanita yang jauh lebih cantik dan anggun dibandingkan aku yang dari bangsawan biasa ini," wanita itu menggigit bibir bawahnya.
Boboiboy tertegun. "Kau meminta penjelasan dariku?" sang Permaisuri mengangguk ragu.
"Yaya... Apakah cinta memerlukan alasan? Dengar! sebanyak apapun wanita cantik di luar sana, menurutku kau tetap yang terbaik," Boboiboy mengangkat dagu Yaya hingga kedua pasang mata itu saling bertatapan.
Yaya terdiam, perasaannya bercampur aduk antara bahagia dan sedih. Bahagia karena Boboiboy mau menerima dirinya yang banyak kekurangan ini, tetapi ia juga merasa sedih sebab keinginan keluarga yang mengharuskan Yaya untuk mengandung buah hati secepatnya.
Boboiboy memasangkan jubah hitam miliknya di pundak Yaya. "Sekarang cepatlah kembali ke kamar sebelum tengah malam... Kau harus beristirahat," sang Kaisar menuntun pergerakan Yaya menuju kamar pribadi mereka.
Yaya menatap lantai yang ia pijak. "Boboiboy... Sebentar lagi Otoy berusia delapan belas tahun, sudah waktunya ia mencari calon pasangan," ujar wanita itu sambil mengeratkan jubah yang menghangatkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE : BoYa {OneShoot}
Fanfic{Boboiboy fanfiction} Menceritakan tentang kehidupan pasangan suami istri yaitu Boboiboy⚡dan Yaya🌸 dalam berbagai situasi [versi] Mau bikin cerita pacaran gak boleh! Dosa. Jadi aku buat mereka sudah menikah saja :) Pengen coba buat Fanfic, mungkin...