~Happy Reading~
Apa yang kau pikirkan mengenai kehidupan setelah pernikahan...?
Apakah menjalani hidup dengan bahagia bersama pasangan halal yang sudah tertulis di lauhul mahfudz membuatmu merasa lebih dari cukup? Atau, dilengkapi bersamaan adanya bumbu-bumbu genre berbagai jenis yang membawamu berpetualang mencari jati diri yang harus kau lalui dengan orang yang kau cintai?Mungkin ada yang bertanya... Kenapa sesuatu yang jelas-jelas biasa saja bisa berubah drastis menjadi hal yang menakjubkan hanya dalam waktu sekejap mata tergantung dari sudut pandang orang tertentu?
Sederhananya begini, kau membaca buku ditemani secangkir coklat hangat di perpustakaan kecil yang berisi buku-buku kesayanganmu. Lalu tanpa sadar, kau mengkhayal menjadi pemeran utama di cerita fiksi yang kau baca. Membayangkan dirimu hidup seperti Larry si Lobster :v
Cut! Ulang-ulang...
Membayangkan dirimu hidup bagaikan sebuah berlian yang dijaga ketat oleh pemiliknya, iya... Benda yang sangat berharga dan tidak boleh sembarangan orang menyentuhnya selain sang pemilik asli.(Gak nyambung ya? Maaf... saya lagi badmood, makanya nulis ini)
Dan ya... Perempuan bernama Yaya itu tengah memikirkan hal rumit bercampur suasana damai yang memanjakan dirinya. Bukan karena gabut, hanya saja pikirannya bercampur aduk antara kenyataan dan khayalan.
Ia pernah berharap bisa hidup di dunia yang penuh keseruan seperti tokoh dalam buku-buku fiksi tersebut, namun tampaknya percuma... Sebab tentu hal itu cukup mustahil bila terjadi.
Bisa kau bayangkan bagaimana perasaan Yaya? Tapi ia bersyukur karena masih diberi kesempatan dalam hidup meskipun terkadang terlalu monoton. But, ya... Itu bukan inti permasalahannya.
Ia bahagia bisa dipertemukan dengan sosok lelaki yang berperilaku baik meski terkadang menyebalkan. Lelaki yang menerima kekurangannya sekecil apapun, keinginan setiap wanita ialah memiliki pasangan yang bisa mengerti akan diri pasangannya.
Namun... Apakah wajar jika kita mengharapkan ingin dimengerti orang lain, sedangkan kita saja sulit untuk mengerti akan diri sendiri?! Bukankah itu terdengar egois?
Dan ya... Lagi-lagi Yaya ditampar oleh sebuah kalimat bahwa...
"kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."Apa yang kita miliki semuanya adalah sementara, hidup dan mati seseorang sudah ditentukan oleh sang pencipta. Kita tidak bisa mengubah takdir, tetapi bukan berarti kita hanya berpasrah dengan keadaan? Kita masih mempunyai peluang untuk bahagia, namun jangan terlalu berlebihan, termasuk juga kesedihan yang berlarut-larut.
Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."Yaya... Sedari tadi aku memanggilmu, ternyata kau ada di sini," ujar seorang lelaki berpakaian kaos putih dilapisi kemeja polos sambil menggendong bayi yang tertidur pulas.
Mendengar namanya di sebut, Yaya menatap sosok suaminya yang berdiri didekat pintu ruang perpustakaan pribadi miliknya. "Ada apa?" ia bertanya seraya menutup lembaran buku yang ia pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE : BoYa {OneShoot}
Fiksi Penggemar{Boboiboy fanfiction} Menceritakan tentang kehidupan pasangan suami istri yaitu Boboiboy⚡dan Yaya🌸 dalam berbagai situasi [versi] Mau bikin cerita pacaran gak boleh! Dosa. Jadi aku buat mereka sudah menikah saja :) Pengen coba buat Fanfic, mungkin...