23.

731 117 13
                                    

Follow

Vote

Coment

Tidak ada yang bisa menebak masa lalu seseorang dari wajahnya. Seperti aku yang tidak menyangka, di balik wajah tegas Chanyeol sebagai seorang ayah dan seorang CEO di sebuah perusahaan besar ternyata menyimpan masa lalu yang berat karena sebuah kejadian dalam satu malam.

Membayangkan bagaimana seorang laki-laki berusia 19 tahun merawat anaknya seorang diri di negeri orang. Pasti sangat berat.

Kai bilang, tuan Park sangat marah ketika Chanyeol justru memilih untuk merawat bayi itu, dan menentang keras saat ayahnya akan memberikan bayi itu kepada orang lain.

Chanyeol diberi pilihan;

1. Chanyeol boleh memilih jurusan dan kampus sendiri dengan syarat melepaskan bayi kembar itu.

2. Chanyeol dan kedua bayi itu akan dikirim ke luar negeri dan melanjutkan pendidikan disana dengan aturan tuan Park.

Dan Chanyeol memilih untuk merawat bayi itu di luar negeri.

Tidak ada yang mengetahui tentang bungsu Park yang ternyata adalah seorang ayah tanpa seorang istri. Di mata publik, sosok Chanyeol adalah laki-laki muda tampan yang sukses.

Anak kembar Chanyeol tidak pernah diperkenalkan sebagai bagian dari keluarga Park, bahkan dua bocah pintar itu tidak diterima oleh ayah Chanyeol.

Bahkan Jackson si kecil yang sangat pintar bermain peran di depan publik.

Aku merasa sangat bersalah, seharusnya aku tidak sembrono keluar dari kamar hotel. Seandainya aku tetap bersama Jassi dan Jackson, seandainya kami bermain saja di kamar hotel, seandainya aku dan anak-anak menunggu Kai dan Chanyeol yang menghampiri kami, hal seperti ini tidak akan terjadi.

Ini salah ku, Jassi menangis hingga suaranya hampir hilang adalah salah ku, Jackson yang sekarang terdiam menatap keluar kaca mobil adalah salah ku. Aku membuat masalah yang baru dalam keluarga ini, apa yang harus aku lakukan?

Setelah Kai menceritakan apa yang terjadi di masa lalu Chanyeol, laki-laki itu memutuskan untuk membawa kami pulang ke rumah tanpa Chanyeol.

Jassi tertidur di pangkuanku, suaranya hampir habis karena menangis histeris dalam waktu lama, dia terus meminta untuk bertemu dengan Chanyeol.

Aku menidurkan Jassi di kamar sikembar, sementara Jackson duduk di tepi ranjang dengan penampilan yang sudah berbeda. Laki-laki kecil itu sudah mengganti jasnya dengan baju tidur.

Aku menggenggam tangan kecilnya, biasanya Jackson akan menepisnya tapi kali ini dia membiarkan aku memegang tangannya. Dia menjadi lebih pendiam.

" Maafkan aku "

DADDY PARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang