08

1.3K 167 7
                                    

"noona kembalikan handphoneku"

"khaha mian" Lisa tertawa dan meletakkan handphone milik jack di atas meja.

Ketika jassi bertanya apa dia boleh menelpon lisa, lisa tidak pernah berfikir jika jassi akan menelponnya setiap hari sebelum tidur. Semenjak jassi menyimpan nomor Lisa 3 hari yang lalu, semenjak itu pula jassi rutin menelpon lisa sebelum dia tidur.

Seperti malam ini, Lisa tengah memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu untuk bocah kecil yang tiba-tiba ingin dinyanyikan sebelum dia beranjak tidur.

"prok prok prok"

Lisa menarik sudut bibirnya mendengar jassi bertepuk tangan riang begitu Lisa menyelesaikan lagunya.

"kau senang? Kalian tidak datang ke kampusku lagi, apa daddy kalian sudah pulang? " ujar Lisa meletakkan gitarnya di sudut kamar, perempuan dengan rambut panjang itu merebahkan tubuhnya berbaring di ranjang dengan telpon masih di telinganya.

"hmm jassi suka suara eonni. Daddy belum pulang, jack oppa dan jassi tidak diperbolehkan kemana-mana dengan nenek. Daddy bilang dia akan pulang 3 hari lagi" ujar jassi dengan suaranya yang lucu.

"sudah malam, jassi dan jack harus tidur besokkan kalian harus ke sekolah"

"nee"

"eonni tutup telponnya"

"saranghae"

"khehe nado, jaljja"

Lisa menutup telpon dan tersenyum, pintu kamarnya terbuka menampilkan ibunya dengan senyum yang lembut.

"belum tidur? " Lisa menjawabnya dengan gelengan.

"pacarmu menelpon? " wanita paruh baya yang masih tampak muda di usianya itu duduk di sisi putri semata wayangnya.

"bukan, teman baruku. Mereka sangat lucu" Lisa menceritakan teman barunya si kembar yang beberapa hari ini menjadi temannya, ibunya tertawa karena lisa berteman dengan anak kecil tapi dia juga gemas mendengar cerita Lisa.

Sementara itu di negara sakura, Chanyeol masuk ke kamar hotel dengan wajah dingin dan kai yang mengekorinya dari belakang. Chanyeol melempar dasinya dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"maafkan aku yeol, aku tidak tau jika tuan park merencaanakan ini" sesal kai merasa bersalah.

Bukannya rapat penting yang mereka hadiri hari ini melainkan acara pertunangan yang dirahasiakan oleh tuan park. Kai merasa bersalah karena tidak mengetahui hal itu, dia tahu Chanyeol menahan marah semenjak mereka berada di tempat acara.

Drtt drrt

Melihat nama Iren yang tertera di layar handphonenya membuat Chanyeol tambah marah, tidak membutuhkan waktu lama handphone mahal itu sudah terlempar ke dinding. Jika bukan karena rekan bisnis sang ayah yang datang ke acara pertunangan sialannya dengan Iren, Chanyeol sudah lama menghancurkan tempat itu.

Dia marah hingga dia ingin menghajar ayahnya sendiri, tetapi saat dia pulang mungkin saja dia tidak akan bertemu kedua anaknya di rumah.

"chan.. "

"aku sudah cukup lelah hari ini kai, jika ada sesuatu yang ingin kau katakan, kuharap kau bisa menundanya hingga besok" ujar Chanyeol beranjak ke kamar mandi.

DADDY PARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang