Anak Emak Yang Paling Baik

630 41 0
                                    

Bukan update part baru Daddy Park, tapi tetap aku post karena aku mau berbagi cerita ini dengan kalian. Dia salah satu perempuan yang aku sayangi  😊

Sudah berapa tahun persahabatan kalian?

Sudah melakukan hal seru apa saja?

Hal apa yang paling kalian sukai dari sahabat kalian?

Pernah merasa cemburu karena sahabaf kalian punya teman main?

😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Menuju tiga tahun kita saling mengenal. Bukan waktu yang lama, tapi juga bukan waktu yang sebentar bagi kita untuk berbagi cerita penuh tawa atau pun yang mengundang air mata.

Kamu perempuan yang penuh energi, dan berwajah ramah saat kita bertemu untuk yang pertama kalinya. Perempuan yang positif dan optimis. Perempuan yang selalu memuji kecantikan orang lain, perempuan yang selalu menjadi penengah.

Wajah kecil, kulit putih, pipi chubi, hidung mancung, dagu lancip, badan mungil, dan suara yang unik. Kamu adalah perempuan cantik yang tidak segan memuji perempuan lain cantik.

Perempuan yang enggan pulang ke rumah saat "kami" berkumpul, perempuan yang tidak akan menginap jika diminta karena dia hanya akan menginap dengan keinginannya sendiri, perempuan yang masih tersenyum saat bertemu denganku setelah ditinggalkan oleh seorang perempuan yang dia sayangi dan cintai.

Aku percaya kata orang mata tidak bisa berbohong adalah benar. Sorot matanya yang sendu: penuh kesedihan dan kesepian tidak bisa disamarkan oleh obrolan kami yang mengundang gelak tawa. Sering kali mataku menangkap basah dia yang sedang melihat laut penuh kehampaan, walau hanya seperkian detik.

Setiap kami menyudahi pertemuan kami karena diberi sinyal oleh bias senja di langit, 'kami' selalu dibuat khawatir karena: akankah dia baik-baik saja saat dijalan pulang? Akankah dia masih merasa bahagia saat di rumah? Akankah dia menelponku saat dini hari nanti dan menangis tersedu-sedu hingga berjam-jam seperti malam kemarin? Atau haruskah aku pulang ke rumahku dan meninggalkannya? Karena percayalah, meski dia bilang aku akan menelponmu jika terjadi sesuatu ... Dia tidak akan menelponmu sebelum kau menanyakannya sendiri.

Aku selalu bersikap biasa saja, seperti halnya dia bersikap 'semuanya baik-baik saja' atau 'Semuanya aman terkendali'.

Tapi setelah sekian lama, kita bertemu lagi. Perempuan yang langsung menangis tersedu-sedu begitu tiba di pintu, dalam hatiku 'ah sepertinya kali ini sangat berat' sampai tidak bisa lagi berpura-pura baik-baik saja saat bertemu.

Aku menghampirinya dan memberinya pelukan, aku tau tepukan di punggungnya tidak akan membuatnya merasa lebih baik. Aku ingin dia tau bahwa masih ada orang yang menyayanginya.

Saat pertemuan berikutnya dia berkata dengan mudah "Aku sangat kuat sekarang" tapi beberapa bulan setelahnya dia menelungkupkan wajahnya ke lantai dan menangis lagi.

Dia bilang "sepertinya semua masalah memang datangnya dari diriku". 'kami' mendengarkan semua hal yang selama ini menekannya. Aku sampai sulit mengeluarkan kata-kata, aku belum pernah berada di posisinya jadi aku tidak tau menenagkannya seperti apa.

"Aku seperti raga yang masih hidup hanya karena diberikan nyawa oleh tuhan" karena itulah dia menjalani apa yang ada.

"Hidup ini dijalani atau tidak, mau yang dilakukan hanya berbaring di ranjang seharian pun semuanya tetap berjalan seperti biasa. Pada akhirnya aku lelah sendiri"

Akhirnya aku bilang 'jangan bicara seperti itu, setidaknya jika kau merasa tidak ada seorangpun yang menyayangi kamu, maka jadilah orang yang mencintai dirimu sendiri'

"Aku sudah berusaha untuk menghibur diriku sendiri, sejauh apapun aku pergi, dan meskipun aku menempatkan diriku di keramaian sekalipun. Aku tetap merasa kesepian, seperti ada ruang kosong yang sangat besar di hatiku, dan ada kerinduan yang tidak bisa aku obati. Bahkan saudaraku yang lain tidak memiliki solusi untuk masalah yang aku punya. Aku bilang pada dokter bahwa aku sudah capek, dia bilang untuk bertahan"

'kami' kembali dibungkam dengan kenyataan. Ternyata kami belum cukup dekat dengannya. Pada akhirnya dia berhenti menangis dan membasuh wajahnya, kantung matanya bengkak, mata merah dan dengan suara serak...

"Maaf ... aku menjatuhkan ingusku ke lantai" katanya begitu keluar dari kamar mandi.

Rasanya setiap kali bertemu setelah sekian lama, dia semakin kurus. Saat 'kami' kembali akan berpisah karena libur semester aku sangat khawatir dia akan kehilangan berat badan lagi.

Aku sudah cukup senam jantung karena dia pingsan sampai ber jam-jam dan dibawa ke rumah sakit, dan jangan sampai ada yang kedua kalinya. Mata yang menatap 'kami' tidak fokus saat berada di ranjang rumah sakit saat itu jangan sampai terulang lagi.


Aku berharap kamu akan menemukan kebahagiaanmu, semuanya hanya masalah waktu hingga kamu mendapatkannya. Tetaplah sehat atau setidaknya tolong jaga berat badanmu agar tidak turun lagi. Saat kita bertemu senin depan ayo berpelukan, dan katakan sesuatu yang membuat bersemangat!!!

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻


Kalian punya teman atau sahabat yang kalian sayangi?

Simpan handphone kalian di dalam tas saat bertemu dan mengobrol

Rabu, 11 Agustus 2021
hardianti.dc

DADDY PARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang