Part 12

10 4 0
                                    

Hai semua:)
Happy reading
🐠
🐠
🐠

"Masalah bisa membuat kita menjadi dewasa, maka sering-seringlah bermasalah"

-Rapunzella


"Om jelek,  kenapa marah-marah sama Mang Preman? Karena Om, Mang preman gak jadi bikinin Martabak Zella"tungkasnya. Ia menunjuk pria berbaju hitam yang paling depan itu.

"Lo ngatai gue jelek hah?! "Tanya pria itu.

"Tuh om sendiri ngaku jelek. Makanya jangan kegantengan jadi manusia. Udah tau jelek hidup lagi."celetuknya.

"Lo anak kecil kalau gak tau apa-apa gak usah nyolot. Ini urusan orang tua"ujarnya.

"Aku bukan anak kecil"serunya tak terima.

Pria itu tertawa di ikuti lainnya. Zella yang tadinya sudah di buat kesal kini di tambah lagi dengan kelakuan pria di depannya mengatainya anak kecil.

Bhuk..

Ia melayangkan bongkeman ke arah wajah pria itu. Pria tersebut memegang pipi yang sedikit mengeluarkan darah akibat pukulan dari gadis di depannya. Ia tersenyum smir.

"Lo berani juga rupanya"ujarnya.

"Karena aku bukan anak kecil lagi"jawabnya cepat.

Zella menyimpan belanjannya di meja  dan melipat gulungan switer miliknya sampai ke siku.

"Kamu mau ngapain neng? Sudah jangan di lawan, nanti kamu kenapa-kenapa. Nanti Mamang juga yang kena imbas Ibumu"pintah memelas Mang Preman.

"Enggak Mang. Mereka udah keterlaluan. Gara-gara om jelek itu waktu makan martabak Zella udah hancur"jelasnya.

Ia akan menghajar mereka sampai babak belur. Ia berjanji.

Siapa yang berani mengangguk makannya tidak akan ia biarkan lari begitupun pria di hadapanya dengan teman-temanya yang lain.

"Mang Preman lebih baik buatin Zella martabak sama nasi goreng, tahu isi, sama teh yah Mang. Nanti kalau Aku udah selesai baru aku makan"ucapnya.

"Tapi Neng.."

"Stt..udah Mang. Lakuin aja apa yang Zella bilang..janji gak bikin ribut kok.heheh"

Zella berbalik berjalan ke arah segerombolan pria itu. Ia memandang satu persatu mereka yang ada di hadapannya. Sekitar 10 orang.

"Lumayan buat peregangan otok. Udah lama gak hajar yang kek gini..hihihi"ucap batinya.

"Om kita buat perjanjian gimana? Aku dan om-om semua baku hantam tapi siapa yang menang dia yang bakal terakhir martabaknya Mang Preman. Setuju!"serunya.

Pria itu melihat satu sama lain.

"Heh bocah. Lebih baik lo pulang, cuci kaki, tidur yang nyenyak. Gak usah sok jago di sini "seru salah satu dari mereka.

"Kena sentilan dikit udah mewek..huaa...sakit..hahahha"

"Jangan panggil aku anak kecil paman"ucap Zella tegas. Ia menghajar pria yang mengatainya anak kecil dengan cepat.

Bhukk..bhukk
Bhuk..

"Seraaanggg"pria yang tadi aduh cekcok dengannya membantu temannya yang lain.

Dan malam ini, di hadapan Mang Preman ia menghajar sekumpulan pria tersebut dengan membabi buta tanpa merasa kasihan sedikit pun.

Bhukk..

RAPUNZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang