Bacanya senyaman kalian lagi yah, ini partnya panjang banget. Hope y'all enjoy (i really mean it)
Janitra
Gue mengetuk jari-jari gue sambil membaca kalimat yang sama berulang-ulang kali mencoba mencari celah kesalahan kosakata atau susunan kalimat yang terlalu bertele-tele pada lembaran kertas yang sudah gue pegang selama lima belas menit ini. Disamping gue, dr.Rachel dengan rambut hitam tergerai dan perasaan harap-harap cemas menunggu mulut gue mengucapkan satu-dua kata.
"Coba yang ini deh, chel" Gue megaris-bawahi kalimat yang gue maksud, "Hmm.. secara statistik, ini hasil yang gak signifikan jadi kalimatnya keliatan berantakan, mending yang bagian ini dihapus aja"
"Berarti di kesimpulan juga diubah kan dok?"
Gue mengangguk, "Jangan lupa soal pemeriksaan kadar sel darah, itu penting ya. Dan jangan ngebahas satu tindakan aja, coba deh kamu cari lagi soal metode suntik skleroterapi terus highlightnya dalam tindakan tersebut menggunakan obat suntik apa, samaaaa..... bagaimana kasusnya jika sumber pendarahan sudah diketahui maka apakah keputusan PPI (proton pump inhibitor) perlu dilanjutkan atau tidak, itu yang perlu kamu kaji. Paham gak?"
dr. Rachel kemudian mengangguk-angguk lalu mencatat poin-poin yang sudah gue jelaskan barusan, sedang gue masih membaca draf tesis di depan gue.
Hening.
Ini udah minggu ke berapa yah, gue jadi pembimbing thesisnya residen yang hobi banget nyogok gue pake kue stroberi ini? Gue tuh sangat susah buat approach ke orang lain, terlalu malu dan gak tau harus buat apa. Makanya, tiap ada orang yang berusaha buat inisiatif kenalan sama gue, gue sangat menghargai hal itu. Dan dr. Rachel adalah salah satunya, dia jago banget ambil hati orang. Gue mengakui itu.
Ya gimana yah? Dia pintar, cekatan, lucu, terus tau apa yang dia mau lakukan, siapa sih yang gak naksir? Even, gue cewek pun mungkin bakal melakukan hal yang sama kalau seandainya gue cowok.
Kemudian dia menyahut, meminta izin untuk mengajukan pertanyaan yang menjadi kebiasaannya ketika bersama gue.
"Yang akhir-akhir ini nganterin dr. Jani jaga malam pacarnya yah?"
Dan gue gak ekspek, pertanyaan bakal semengejutkan ini.
Alis gue bertaut, lalu setelah sadar siapa 'si pacar' yang dimaksud gue mengibaskan tangan ke udara,
"Pacar apaan, tetangga saya itu!"
Iya tetangga, gak tau deh mungkin besok kalau ada yang nanyain dia lagi bakal gue jawab adeknya temen atau temennya adek. Biar setiap perannya di hidup gue kebagian.
Ngomongin soal si tetangga seperti yang dibilang dr. Rachel, dia emang intens banget kontak gue akhir-akhir ini, ngajakin makan bareng lah sampai ngantarin gue balik ke rumah sakit kalau ada jadwal jaga malam yang anehnya gue juga gak ada alasan menolak. Karena tiap kali makan bareng dia bakal mencuri kesempatan buat bayar bill-nya duluan, and when i found that dia bakal ketawa-ketawa terus ngomong, "Mbak, utangnya masih ada yah! Terminnya masih lama kok, masih ada besok-besok!"
Halah, besok-besok biar ketemu gue terus. Bisa banget kan modusnya?
Dan gak bohong kalau gue berspekulasi kalau sebenarnya dia masih ada rasa sama gue, walaupun gak dia tunjukkan secara kata-kata sih, tapi gue lumayan yakin sikapnya ke gue cukup mendukung spekulasi gue itu. And not lying either, I feel comfortable with how he treat me, sesuatu yang gak gue dapatkan dari Kevin. Dan tanpa sadar gue pun mulai membandingkan dia dengan Kevin, dia yang perhatian dan Kevin yang terlalu narsistik.
Kata orang, jangan mudah jatuh cinta dengan basic stuff yang dilakukan cowok seperti membuka pintu buat lo, bersikap baik dan sopan karena itu semua hal yang wajib dimiliki semua orang, baik itu cowok maupun cewek. Dan menjadi tamparan tersendiri buat gue, karena gue mengakui kalau gue cukup lemah akan hal-hal basic itu. Ya gimana yah? I'm thirsty for affection. Makanya gue berusaha keras untuk tetap mengontrol perasaan gue, karena bisa-bisa gue malah jatuh hati ke semua orang. Hahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Janitra Who Buys Me Food | Jennie, Juyeon
FanficJanitra Ekalaya, aku berdoa dimana pun kamu berada semoga kamu selalu dilindungi Tuhan. Dari Segara Alam. cast ; jennie, juyeon