Jangan lupa vote dan komen terlebih dahulu
Selamat membaca
🐰🐰🐰Gefe terburu-buru bersiap karna waktu yang sudah menunjukan pukul 6:45 pagi, ia lupa jika hari ini ia harus ke sekolah. Namun sebelum pergi ke sekolah Gefe akan mampir dulu ke rumah sakit untuk menjenguk Kely. Setelah di rasa sudah siap Gefe langsung menyambar kunci motornya dan berlari menuruni tangga. Namun seperti nya keberuntungan lagi-lagi tak berpihak kepadanya.
"Dari mana saja kamu, semalam saya tidak melihat kamu pulang, dan sekarang tiba-tiba saja ada di sini" tanya Edrick memandang Gefe dengan datar
"Aku buru-buru" jawab Gefe dan berniat untuk melanjutkan langkahnya. Namun, belum sempat ia melaksanakan niatnya suara cempreng seseorang membuat nya menghentikan langkahnya
"Dasar anak nggak tau diri. Begitu cara kamu membalas budi ke orang tua kamu!!" entah dari mana datang nya Mira kini sudah ada di samping Edrick.
Hati Gefe semakin dongkol di buatnya. Ayolah, apa tidak bisa biarkan ia tenang satu hari saja? baru terhitung hari ia ada di tubuh Laura tapi kepalanya sudah serasa ingin pecah.
"Aku buru-buru. Kalo apa yang kalian bahas itu nggak penting mending diam. Jangan ngerusak mood ku, ini masih pagi. Dan apa peduli kalian tentang hidupku. Sebelumnya mau aku pulang atau nggak apa kalian peduli?" habis sudah kesabaran Gefe, ia sangat buru-buru sekarang. Karna Kely tidak ada yang menjaga di rumah sakit.dengan langkah lebar, gefe meninggalkan rumah nya dan menuju rumah sakit terlebih dahulu.
******
"Hah...hah..hah..—"Gefe menarik nafasnya dalam-dalam, kakinya terasa sangat lelah, karna takut akan terlambat ke sekolah makanya Gefe berlari menuju keruangan Kely.
Ceklek
Gefe membuka pintu ruangan Kely dengan sedikit tak sabaran ia takut terjadi apa-apa dengan sahabatnya itu.
"Huh...Kel. Sorry gue baru dateng. Tadi kesiangan lagi hehe" ucap Gefe dengan cengiran khas nya. Tapi seketika cengirannya itu berubah menjadi muka khawatir bercampur binggung. Ini sudah pagi seharusnya Kely sudah bangun dari tidurnya.ya seharusnya begitu.
"kel. kel. bangun kel. Heyy!!" dengan perasaan cemas nya Gefe berlari keluar ruangan untuk memanggil dokter, saking panik nya ia sampai lupa jika ada tombol khusus di atas brangkar Kely.
Dan kini masuk lah satu perawat dan satu dokter di dalam ruangan Kely. Mereka memeriksa keadaan Kely dengan teliti
Dokter cantik itu menarik nafasnya pelan, dari raut wajahnya Gefe bisa membaca akan ada berita yang buruk menyangkut keadaan sahabatnya.
"Maaf, sebelum nya anda siapa nya?"
Tanya dokter itu ramah"Saya sahabat nya dok. Dari kondisi pasien dokter pasti sudah tahu bagaimana perihal keluarganya" jawab Gefe
Dokter itu mengangguk mengerti dan melanjutkan kalimatnya
"Memang seharusnya pasien sudah bangun pagi ini, namun sepertinya pasien tidak ingin bangun untuk sementara waktu"
"Maksud dokter apa?" tanya Gefe was-was dengan wajah panik nya
"Pasien di nyatakan koma"
Berita yang sangat membuat hati Gefe bagai tertusuk ribuan jarum tak kasat mata. Air matanya sudah tidak bisa di bendung nya lagi, dengan isak tangisnya Gefe menghampiri brangkar di mana Kely terbaring. Dokter dan perawat yang mengerti akan situasi memilih untuk meninggalkan Kely dan Gefe.
"Hikss...hiks...Kel, apa seberat itu sampe lo nggak mau bangun? Gue sendiri kel...hiks...kenapa lo nggak mau bangun" tangis Gefe pecah, ia sendiri tak mengerti dengan perasaannya saat ini. Sebelumnya Gefe adalah wanita yang tidak gampang menangis tapi selama di tubuh ini ia bahkan menangisi hal-hal yang terbilang masalah kecil.
"Hiks...hiks..Kel, kalo lo udah bangun gue akan terus jagain lo, gue nggak akan pernah buat lo sampe kayak gini lagi" ucap Gefe penuh tekad. Ia seka air matanya dengan kasar dari pipinya.
Melihat kondisi Kely saat ini sepertinya Gefe memilih untuk tidak masuk sekolah. Toh juga meskipun ia tidak sekolah ia akan tetap pintar—sombong amat—
Yaa kan jiwa Gefe sudah berumur 25 tahun. Jadi dia sudah pernah menjadi seorang siswi sebelumnya. Dan pengetahuannya juga tidak bisa di ragukan. Alias dia pintar.
Gefe berinisiatif untuk membasuh tubuh Kely menggunakan handuk basah yang kebetulan ada di dalam tasnya. Karna hari ini kelasnya ada jam olahraga makanya Gefe membawa handuk kecil
Dengan telaten Gefe membasuh tubuh Kely yang hanya bagian luar nya saja, tapi saat Gefe memegang tangan Kely, tiba-tiba muncul kejadian acak seperti film di depan matanya. Entah sekarang ia hanya berhalusinasi atau memang itu ada. Di sana ia melihat segala kejadian yang berhubungan dengan Kely, tapi semuanya hanya kilasan tak jelas. Kepala Gefe semakin pusing kala kilasan-kilasan bayangan itu semakin banyak di tangkap indra pengelihatannya.
Kaki Gefe semakin melemas, pandangan nya semakin mengabur namun kilasan film pendek itu tetap terlihat dengan jelas. Gefe sudah tidak tahan ia ingin meminta tolong namun suaranya seperti tertahan di tenggorokan. Cairan merah keluar dari hidung Gefe, dan itu adalah akhirnya. Berakhirnya kilasan-kilasan itu Gefe pun pingsan tak sadarkan diri.
Hay...maaf kalo informasi di dlam cerita ini melenceng dari informasi yang seharusnya.terutama di bagian kely yang koma
![](https://img.wattpad.com/cover/280502453-288-k495669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Salavoka (Tahap Revisi)
Fantasi[TAMAT] [BELUM SEPENUH NYA DI REVISI DAN MASIH BERANTAKAN] Geferia Kesha Salavoka, gadis cantik berusia 25 tahun yang berhasil meraih kesuksesannya meski terbilang masih muda. Memiliki keluarga dan pasangan yang sangat menyayanginya membuat hidup Ge...