"Kemarikan tanganmu,"
Mark memandang anak seumurannya yang memegang tangannya yang terluka. Anak didepannya tampak meniup lembut luka Mark yang perlahan menutup. Dia tersenyum pada Mark yang mengusap airmata yang masih tersisa disudut matanya.
"Kita para shifter akan sembuh dengan cepat. Kenapa kau menangis, Mark? Bukankah kau seorang Alpha," kata anak itu tersenyum manis lalu menurunkan tangan Mark dan meletakan dipangkuannya.
"Ini pertama kalinya aku belajar berburu." Kata Mark dengan nada menggumam seakan dia tidak terima dengan perkataan anak didepannya.
"Kau tidak menangis saat terluka seperti ini, Jackson?" tanya Mark meneleng pada anak yang berwajah lembut didepannya.
"Hm?" bibir kecil anak itu berkedut sambil memandang Mark dengan senyuman kecil.
"Aku selalu dibelakang Mark. Para Alpha dan Beta selalu melindungiku." Jackson memandang Mark dengan tatapan tetap lembut dan tampak manis.
Mark terdiam beberapa saat lalu menarik ingusnya yang hampir jatuh dari hidungnya. Dia duduk disebelah Jackson dan bahu mereka bergesekan saat angin pagi terasa dingin.
"Kau tahu.. aku cengeng, Jackson. Aku tidak yakin akan menjadi Alpha yang baik untukmu, Jackson." Kata Mark muram memandang matahari yang mulai menyembul dari arah timur.
"Tidak juga." Jackson kembali tersenyum pada Mark.
"Cengeng bukan berarti kau tidak kuat, bukan?" Senyuman Jackson membuat berat beban dibahu Mark sedikit terangkat.
Dia menyembulkan senyuman kecilnya lalu ikut memandang matahari yang mulai meninggi. Mereka masih berusia 7 tahun, tapi Mark seakan sudah memilih selalu disamping Jackson.
"Jadi, kau mau bersamaku, Jackson?" tanya Mark melirik Jackson yang bergumam kecil—menyanyikan nada lagu anak-anak yang selalu didengarnya.
Jackson berhenti bergumam dan menoleh pada Mark, lalu dia mengangguk.
"Ada Alpha lain yang bisa menemanimu," ucap Mark dengan menggerutu seakan tidak bermaksud dengan benar-benar mengucapkannya.
"Tapi Alpha disampingku tampaknya sangat cengeng dan aku perlu menguatkannya," kekeh Jackson membuat Mark menegakan kepalanya.
Tawa Jackson seperti matahari pagi yang mulai menyinari mereka membuat Mark ikut tersenyum melihatnya.
"Baiklah, terimakasih," gumam Mark dengan suara kecil lalu memandang luka ditangannya yang sudah menutup sempurna.
.
.
.
.
"Kopi,"
Mark menghirup wangi kopi yang menyeruak dihidungnya. Ada wangi lain yang tercampur diudara yang dihirupnya. Dia masih berbaring tengkurap sambil membuka satu matanya. Dia memandang lelaki berdiri memunggunginya yang mengenakan bathrobe coklat dan rambutnya tampak basah.
"Mark?" lelaki yang memunggungi Mark itu tampak menoleh dan meneleng saat Mark tersenyum padanya.
"10 menit lagi," kata Mark saat melihat lelaki itu berjalan kearahnya. Dia melirik kopinya dan membalikan badannya untuk telentang.
"Kau sudah mengatakannya 1 jam yang lalu," lelaki itu duduk ditepi ranjang Mark dan menepuk dahinya dimana rambut poninya mulai memanjang.
"Kutunggu dimeja makan," kata lelaki itu dan Mark menahannya saat akan beranjak.
"Jackson," panggilnya sambil menarik lembut tangan lelaki yang kembali menolehnya.
Mark sempat mengusap cincin yang melingkar dijari pemuda itu.
"Where's my morning kiss?" tanya Mark memelas.
Jackson menaikan satu alisnya dan mengernyit, "Kau bermimpi masa romantis kita?"
Mark hanya mengerang dan menggoyangkan tangan Jackson untuk meminta ciuman paginya. Jackson melakukannya, dia merunduk mencium bibir Mark dan mengeluh tentang bau mulutnya. Tapi, Mark tidak peduli dan menciumnya dalam.
"Kau sepertinya dirasuki oleh sesuatu," kekeh Jackson sambil mendorong Mark.
"Sikat gigimu dan mandi. Kau bau, Mark." Jackson melepaskan tangannya dari pegangan Mark lalu berjalan keluar kamar.
Mark masih berbaring dan memandang Jackson yang sudah menghilang dibalik pintu kamarnya. Dia tersenyum kecil, membayangkan lelaki kecil yang dicintainya sudah tumbuh menjadi lelaki yang sangat dicintainya—hampir seperti udara dalam hidupnya.
"Lama sekali aku tidak menciummu," kekeh Mark mengusap bibirnya sendiri sambil bangkit dari tempat tidurnya. Dia mengambil cangkir kopi dan perlahan disesapnya.
"Selalu sama," gumam Mark.
Jackson tersenyum saat Mark merengut ketika mereka berhenti dilobby rumah sakit—tempat kerja Jackson. Dia mencium pipi Mark dan tampaknya tidak membuat Alpha itu puas. Terkadang dia heran, sifat Omega terkadang lebih terlihat pada Mark daripada sifat Alphanya.
"Apa yang kau mimpikan semalam?" Jackson melirik Mark curiga membuat Alpha itu mendengus kesal.
"Kau tidak biasanya seperti ini. Kau akan.. 'Ok, Jack. I will go. Bye.' Atau 'See you in dinner, Jack'. Or—"
"Apa salahnya, aku sudah berpisah selama dua minggu dengan tunanganku yang berada dirumah sendirian tanpa siapapun. Lalu dia sering sekali berbau Alpha lain—("Mereka rekan dokterku,"keluh Jackson)—dan jarang menelepon Alphanya," protes Mark dan Jackson meliriknya.
"Baiklah—maaf, aku yang tidak meneleponmu." Ralatnya cepat.
"Aku yakin beberapa bulan lagi kau akan heating," kekeh Jackson saat mata Mark berkilat padanya.
"Kau sangat manja hari ini, Mark." Kata Jackson gemas lalu mencium pelipis Mark dan menurun pada bibirnya.
"Manis," kata Mark saat bibir Jackson terpisah darinya dan dia sedikit tidak rela.
"Akan kujemput saat makan siang," kata Mark lagi.
Jackson mengerjap, "Aku aka nada 2 operasi hari ini. Maafkan aku. Kita bisa makan malam bersama nanti,"
"Oh, baiklah," kata Mark dengan wajah menunjukan kecewa yang segera Jackson remas.
"Berhentilah bersikap seperti ini. Kau akan ditertawakan Alpha lain," kekeh Jackson.
"Aku juga merindukanmu," kata Jackson tanpa menunggu kata-kata rindu dari Mark karena dia tahu Mark memikirkannya.
Mark tersenyum dan mengusap kepala Jackson lembut.
"Tidak biasanya kita romantis, bulu kudukku berdiri," kata Jackson meluruhkan senyuman Mark menjadi sangat sebal tapi membuat Omega itu tertawa.
___________________________________Prolouge/End________________________________
Hello, cerita ini no plots. Diharap bisa menghibur saja, bagi para yang sudah meminta omegaverse , dan teruntuk allyciaazzahra. Jangan harapkan update cepat ya.. ditunggu saja. Terimakasih banyak~
KAMU SEDANG MEMBACA
Days
FanfictionTentang Alpha Mark dan Omega Jackson. Kisah mereka dalam dunia modern dan dalam dunia AU-Omegaverse. Tidak ada plot. Hanya Romance-no plot. No SeKe. No Update Schedule. Sebelumnya, maafkan keterbatasan Author apabila cerita didalamnya kurang memadai...