3/10
________________________________________________________________________________
"Jackson.."
Jackson menoleh wanita yang berdiri disebelahnya sambil mengupas kentang. Dia membantunya memotong menjadi dadu.
"Kau menemani Mark selama beberapa tahun ini. Kalian tinggal bersama dan saling mengisi," wanita itu kembali bergumam.
Jackson masih mengiris kentang yang diambilnya dari tangan wanita itu sambil tetap mendengarkannya. Dia berhenti sejenak saat wanita itu tidak melanjutkan kata-katanya dan membuatnya menoleh. Wanita itu menatapnya dengan wajah lembut.
"Sudah saatnya kau ikut berburu dengan kawanan kami," ucap wanita itu diselingi dengan senyuman kecilnya.
Jackson membalas senyumannya dan kembali membereskan potongan kentang yang sudah menjadi kotak-kotak kecil kemudian memasukannya dalam wadah.
"Kau masih ragu pada Mark, Jackson?" tanya wanita itu lagi dengan lembut.
"No, Auntie." Jackson kembali tersenyum lalu memutar badannya menuju wastafel untuk memutar kran air.
"Mark adalah Alpha yang sangat baik, Auntie. Aku beruntung mendapatkan mimpi tentangnya," Jackson memandang air yang mengisi wadahnya yang membuat kentang-kentangnya mengambang.
"Aku akan bersabar menunggunya," kata Jackson lalu memutar putaran kran untuk memberhentikan aliran airnya.
"Aku juga ingin berburu bersama keluarga baruku," Jackson menghadap wanita yang masih berdiri disebelahnya sambil meletakan wadah itu kembali diisland dapur.
Wanita itu—Mommy Mark—tersenyum lembut dan mengangguk pada Jackson. Sebenarnya, dia selalu menunggu Jackson menjadi bagian keluarganya. Selalu.
Mark duduk disamping Jackson saat makan siang bersama kedua orangtuanya. Dia sempat memuji Kare buatan Mommynya tapi wanita itu mengatakan bahwa Jackson yang hampir membuat semuanya. Dia mengernyit seakan tidak percaya Jackson melakukannya.
"Kau tidak pernah memasak saat dirumah, kau membiarkanku makan ramen instan." gerutu Mark memandang dengan menuntut pada Jackson.
Jackson tampak santai melirik Mark dan meneguk air putihnya, "Aku harus merebut hati calon mertuaku disini,"
Daddy Mark sempat tertawa lepas saat wajah Mark semakin tidak terima dengan seringaian Jackson. Mark akhir pekan ini mengajak mengunjungi rumah keluarganya. Jackson beberapa kali bertemu dan singgah dirumah Mark—sebelumnya, keluarga mereka pernah saling bertetangga. Awalnya, keluarga Mark sedikit menjauhkan Mark dari Jackson karena Jackson terlahir sebagai seorang Omega. Mereka ingin Mark mengikuti mimpinya walaupun hati Mark memilih Jackson. Beberapa tahun lalu Jackson bermimpi tentang Alphanya dan sosok Mark tergambar jelas dalam mimpinya. Dia tidak ingin segera terburu-buru untuk 'mendapatkan' Mark. Dia ingin tetap menjaga jarak dengan Alphanya, tapi Mark sudah menginginkannya sejak lama. Keluarga Tuan membuka pintu rumahnya untuk Jackson dan seiring berjalannya waktu, mereka ingin Jackson segera menjadi bagian keluarganya.
"Mom, bayangkan.. aku selalu makan makanan instan saat dia sibuk dengan pekerjaan dan bukunya," adu Mark pada Mommynya yang tersenyum melirik Jackson yang tampak tebal telinga.
"Kau sendiri juga jarang pulang." Celetuk Jackson lalu mengusap perut Mark lembut.
"Kau selalu dijamu dengan mewah diluar sana, Sayang.." sindir Jackson menyeringai membuat Mark berdecak dan memandang kedua orang tuanya meminta pembelaan. Tapi mereka tampaknya sudah berada dipihak Jackson. Mark sudah merasa terbuang sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Days
FanfictionTentang Alpha Mark dan Omega Jackson. Kisah mereka dalam dunia modern dan dalam dunia AU-Omegaverse. Tidak ada plot. Hanya Romance-no plot. No SeKe. No Update Schedule. Sebelumnya, maafkan keterbatasan Author apabila cerita didalamnya kurang memadai...