Last

223 25 1
                                    

Mark memeluk gadis berambut sebahu yang terlelap dipelukannya. Dia menyesap wangi rambut beraroma strawberry yang membuatnya semakin nyenyak. Dia merasakan sentuhan lembut dipipinya dan membuka matanya, Jackson tersenyum untuk mengucapkan selamat pagi padanya. Omeganya menjadi sangat manis setelah Mark mengklaim menjadi miliknya bahkan Mark tidak percaya Jackson bisa berbuat romantis yang selalu membuatnya jatuh cinta.

"Morning, " Jackson mencium dahi Mark lalu tersenyum kearah dekapan Mark.

"Morning, Papa." Cicit gadis kecil yang menyembul didalam dekapan Mark dan tersenyum manis pada Jackson.

"Morning, little princess.." bisik Jackson dan mengangkat anak itu dari dekapan Mark duduk ditepi ranjang sambil memangkunya.

Mark setengah menegakan badannya untuk mengintip pangkuan Jackson. Dia menggapai pipi anak yang kini mengucek matanya sambil Jackson merapikan rambut lurusnya. Anak itu kembali masuk dalam dekapan Jackson dengan wajah masih tampak malas untuk bangun.

"Kau masih mengantuk?" kekeh Mark lalu duduk dibelakang Jackson dengan kedua kakinya menggantung ditepi ranjang antara badan Jackson.

Dia menopangkan dagunya pada bahu Jackson sambil tetap mengusap pipi gadis cilik didekapan Omeganya. Anak itu mengangguk dan menyusup kedalam dekapan Papanya.

"Tapi, kau harus bertemu Miss Katie," Jackson mencium puncak kepala anak itu dengan gemas.

Mark tersenyum sambil masih menompangkan pipinya dibahu Jackson. Jackson menolehkan kepalanya untuk memandang Mark lalu tersenyum. Bibir mereka bertautan beberapa detik sebelum Mark menyusup pada leher Jackson dan merengkuh kedua orang didekapannya.

"Ayolah, kau harus bangun Alpha. Anakmu akan lebih memilih tidur lagi kalau kau terlihat malas," kekeh Jackson yang tersenyum geli saat mendengar Mark menggerung seperti Alpha anak-anak.


"Li En Tuan."

Gadis kecil berponi dengan rambut sebahu berwarna hitam menoleh. Dia berdiri dari duduknya lalu berjalan kedepan sambil membawa selembar kertas ditangannya. Dia menempelkan kertas yang dibawanya ke depan papan, lalu berdiri menghadap teman-temannya. Dia menunjukan hasil mewarnainya walaupun jauh dari sempurna.

"Hi," sapa gadis kecil itu dijawab Hello oleh teman-temannya.

Gadis itu tersenyum menampakan gigi kelincinya lalu mengambil nafasnya.

"Ini Teratai." Dia menunjuk gambarnya.

"Dalam bahasa Mandarin, Li An.." dia menggambar huruf A diudara dengan jarinya huruf A ditambah garis miring diatasnya.

"Artinya adalah Teratai. Itu adalah namaku. Li En. 'En' sama dengan nama Daddy, Yi En. Tapi, Papa memberiku nama panggilan Lily. Yang artinya sama-sama bunga," anak itu bercerita lincah tentang hidupnya dan juga keluarga kecilnya.

Teman-temannya beberapa memerhatikannya, beberapa lainnya sibuk dengan gambar mereka masing-masing. Selesai bercerita dia mendapatkan satu stiker bintang dan ditempelkannya pada papan di ujung kelas yang terdapat namanya. Dia berbisik pada Miss Katie sebelum kembali ke tempat duduknya.

"Miss, bisakah kau foto dan kirimkan pada Papa?" tanya gadis itu dan Miss Katie tersenyum sambil membentuk lambang Ok dengan jarinya.


"DADDDY!" teriak Lily saat melihat Mark datang menjemputnya.

Gadis kecil itu berlari kencang meninggalkan guru-gurunya yang menemani anak lain yang belum dijemput oleh orangtua mereka. Mark tersenyum dan setengah berjongkok dengan lengan terbuka. Lily menghambur pada Mark dan memeluk ayahnya erat. Mark menggendong gadis kecilnya setelah berpamitan dengan sopan kepada guru-guru anaknya.

DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang