8

183 22 9
                                    

8/10

________________________________________________________________________________

"Jackson," Mark memandang Jackson yang berdiri didepannya.

"You're so different," Dia memandang Jackson yang hampir-hampir bersinar didepan matanya.

Jackson tampak canggung memandang lurus pada Mark yang berjalan kearahnya. Dia menelan ludahnya saat Mark mengusap pipinya dengan satu jari. Wajah merona Jackson membuat darah Mark berdesir dan wangi Jackson menembus pikirannya.

"Mark.." bisik Jackson saat Mark tersadar dia mengendus pelipis Jackson.

Mark seakan tidak bisa berhenti, desiran didadanya semakin membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Dia bisa merasakan nafas Jackson yang berat dan dirinya semakin mendekat pada Jackson.

"Alpha, please.." kata Jackson dengan sedikit mendorong Mark untuk tidak menghimpitnya.

Seakan logika Mark sudah hilang. Jackson tidak bisa lagi menolak Mark yang kini mencium pangkal lehernya.

"Manis, Jackson.. sangat manis.." bisik Mark dan seakan film yang diputar cepat, Mark bisa melihat Jackson berbaring dibawahnya.

Dia bisa mendengar Omega itu menyebut namanya dan juga bisa merasakan wangi nafasnya. Jackson seakan candu bagi Mark. Alpha itu tidak bisa menahannya untuk menindih Jackson dan mencium setiap inchi sudutnya.

"Mine," bisik Mark mengerang dengan suara dalam.

Mark membuka matanya saat dia merasakan usapan halus dipipinya. Dia melihat wajah Jackson yang mengerjap didepannya. Dia merasakan celananya sedikit lebih ketat dibawah selimutnya. Dia bermimpi.

"Kau sakit? Wajahmu memerah," kata Jackson dan terkejut saat Mark mengibaskan tangannya yang akan mengusap dahinya.

Mark segera bangun dari tidurnya dan melompat menuju kamar mandi.

"Mark?" panggil Jackson dan Mark sudah menutup pintu kamar mandinya.


Mark tidak pernah sadar tentang mimpinya. Tidak pernah menyadari bahwa Jackson adalah Omega yang terpilih untuknya. Karena Jackson selalu berada didekatnya, dipilih dengan hatinya sendiri dan juga yang selalu diinginkannya. Perasaan Mark pada Jackson.. mungkin terlalu dalam.

.

.

.

"Mark," Panggil Jackson pelan.

Mark menoleh Jackson dan merasakan tangan lembut Omega itu mengusap bahunya lembut. Dia memandang menyalang pada Alpha didepannya dan dia tidak sadat menggeram pelan. Mike tampaknya menemui Jackson hari ini saat Mark—berencana—memberi kejutan pada Omeganya.

"Are you okay?" tanya Jackson lembut, membuat Mark tersadar dengan tatapan garangnya.

Mike yang masih berdiri didepan mereka tampak tersenyum—meringis. Dia bisa menerawang pikiran Alpha didepannya dan bisa merasakan amarahnya yang membuncah. Dia menyadari bahwa Omega disebelahnya tampaknya memang benar milik Alpha Tuan.

"Sorry," kata Mark pelan pada Mike, dan mengendurkan pandangannya—sedikit.

"It's okay, Alpha. Aku mengerti insting alami seorang Alpha." Kata Mike pelan.

"Aku sengaja datang kemari, untuk memberi sedikit oleh-oleh pada Jackson." kata Mike tidak enak hati.

Mark kembali memandang Mike dengan tatapan yang masih belum bisa menurun. Matanya kembali berkilat saat dia menyadari aroma familiar Mike.

DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang