"Kau selalu mengirim bunga pada Omegamu?" Tanya Mark pada salah satu rekan Alphanya, Jaebum.
Alpha itu tampak membawa buket bunga mawar merah dari salah satu toko yang mereka singgahi. Dia hanya tersenyum pada Mark yang mengimbal cup kopi untuk dikembalikan kepadanya.
"Kau hampir setiap hari membelinya," kata Mark lalu melangkah melewati garis penyebrangan saat warna lampu untuk pejalan kaki berwarna hijau.
"Aku hanya ingin dia tidak kesepian," kata Jaebum sambil mengendus wangi buket yang didekapnya. Mark hanya meliriknya sekilas sambil menyesap kopinya.
"Jackson tidak menyukai bunga, Mark?" tanya Jaebum dan Mark hanya tersenyum.
"Omegaku lebih menyukai uang," kekeh Mark mengingat Jackson selalu bekerja.
"Sangat romantis," sindir Jaebum dan mereka kembali melangkah masuk kedalam mobil yang mereka parkir ditaman seberang jalan.
Jackson selalu mendapatkan bunga dari pasiennya. Hampir ruangannya penuh dengan buket bunga kiriman dari keluarga atau pasiennya sendiri. Dia akan membawa salah satunya pulang untuk mengganti vas bunga dirumahnya—rumah Mark.
"Aku tidak pernah melihat bunga dari Alpha Tuan,"
Jackson tersenyum saat asisten dokternya masuk dan melirik bunga yang diambilnya dari jejeran yang ada di ruangannya.
"Kudengar Alpha shifter sangat romantis," celetuk pria yang meletakan berkas dimeja kerja Jackson, serambi menunggu Jackson mengganti jas putihnya.
"Mungkin dia bukan termasuk salah satunya, Jinyoung-ah.." kekeh Jackson mengingat Mark yang seperti.. Mark.
"Tapi, dia cukup baik padaku. Kau juga termasuk lelaki yang romantis untuk pacarmu?" lirik Jackson saat pria itu hanya mengernyit.
"Paling tidak aku mengucapkan kata cinta setiap hari," Jinyoung menyeringai mengingat Alpha Jackson—sepertinya—jarang melakukannya.
Jackson hanya tersenyum, "Setiap bercinta?"
"Apa yang kau tanyakan, huh?" protes Jinyoung dengan telinga merahnya.
Jackson kembali terkekeh. Dia mengambil berkas diatas meja dan menandatanginya. Dia melihat pekerjaannya hari ini, cukup memuaskan.
"Kau terlalu pintar." Celetuk Jinyoung membuat Jackson menoleh.
"Aku baru mengenalmu lebih dari setahun ini. Aku melihat kau sangat sering belajar dan bekerja. Aku tidak pernah melihatmu berkencan," kata Jinyoung dan Jackson tersenyum melihat asistennya tampaknya sangat mengkhawatirkannya.
"Aku selalu bertemu Mark dirumah. Kami tinggal bersama, setiap hari seperti kencan." Kata Jackson, dia mengambil tasnya dan mendekap buket yang sudah disiapkan untuk dibawanya pulang.
Jinyoung memandang dokter didepannya, lalu mengusap leher belakangnya saat memandang Jackson yang tampak tidak terbebani dengan 'tidak berkencan'.
"Aku tahu, tapi.. setidaknya sisihkan waktumu untuk berlibur," kata Jinyoung sambil mengibaskan tangannya ke sekitar ruangannya.
"Jangan khawatir, kami bisa melakukan pekerjaan kami dengan baik. Lain kali berliburlah, Dokter Wang," ucap Jinyoung.
"Baiklah, akan kupikirkan. Terimakasih, Jinyoung," ucap Jackson lembut.
Mark—normalnya—tidak pernah mengantar dan menjemput Jackson dari tempat bekerjanya. Jackson selalu diantar atau dijemput oleh seorang sopirnya. Omega itu tidak mengeluh, karena Mark sendiri sangat sibuk dengan pekerjaannya. Seorang Alpha akan melindungi teritorialnya dan orang-orang didalamnya. Termasuk Mark. Pekerjaan Mark sangat besar sebenarnya. Jackson tidak ingin membuat pundak Alphanya semakin berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Days
FanfictionTentang Alpha Mark dan Omega Jackson. Kisah mereka dalam dunia modern dan dalam dunia AU-Omegaverse. Tidak ada plot. Hanya Romance-no plot. No SeKe. No Update Schedule. Sebelumnya, maafkan keterbatasan Author apabila cerita didalamnya kurang memadai...