5

153 23 1
                                    

5/10 . 

"free cost that doesn't mean free attitude"

_____________________________________________________________________________

"Mom memintamu untuk ikut berburu pekan ini,"

Jackson yang mengulurkan tangannya untuk mengambil pakaiannya dari lemarinya menoleh pada Mark yang berdiri dibelakngnya.

"Aku akan meminta ijin pada Uncle dan Auntie Wang untuk membawamu," Mark menyembulkan senyuman kecilnya.

Jackson masih terdiam ditempatnya dan mengerjap menatap Mark. Tangannya diturunkannya tampaknya sudah mengurungkan untuk menarik pakaiannya.

"Kau tidak mau?" tanya Mark dan Jackson mengerjap.

Omega itu menggeleng, "No. I just.. why sudden?"

Mark berjalan mendekati Jackson dan membantunya menarik pakaian yang akan diambil Omeganya tadi. Dia memberikannya pada Jackson—sweater rajut berwarna maroon, hadiahnya tahun lalu.

"Entahlah. Mom meneleponku pagi tadi. Kurasa kau berhak menolak," kata Mark pelan, dia tahu prinsip hidup yang dipercaya Jackson.

Omega itu tidak akan mau shifting dengan kawanan lain saat berburu.

"Aku akan ikut," kata Jackson sambil mengurai lipatan sweater ditangannya.

"Aku akan menunggu kalian ditenda," Jackson menambahkan sebelum berbalik dan kembali ke kamar mereka.

**

Mark memastikan tenda yang mereka bangun aman untuk kawanannya. Keluarga Tuan memiliki kawanan cukup besar, dan Mark adalah salah satu Alphanya. Beberapa saat lalu, Mark mulai mendapatkan Alpha untuk kawanannya sendiri—saat salah satu dari mereka bermimpi tentang pemimpin mereka yang baru. Dia memandang Jackson yang membantu Mommynya menyiapkan tas-tas makanan untuk mengganjal perut saat siang hari. Tidak banyak, tapi Mommynya membawa cukup banyak untuk Jackson karena Omega itu tidak akan ikut berburu.

"Kau yakin akan tinggal di tenda, Jackson?"

Mark mendengar Mommynya bertanya pada Jackson yang mengangguk.

"Jangan khawatir Auntie, aku akan baik-baik saja," kata Jackson tersenyum.

Pemuda Omega itu menutup tas makanan mereka sebelum kembali ke tendanya. Mark menyelesaikan mengikat pasak untuk menahan salah satu tenda kemudian membuka sarung tangannya. Dia berjalan menyusul Jackson yang sudah duduk ditenda sambil memainkan ponselnya.

"Kau lapar?" tawar Mark sambil duduk bersila didepan Jackson.

Jackson menggeleng, "Aku sudah banyak makan saat perjalanan,"

Mark memandang Jackson dengan seksama, ini pertama kalinya Jackson ikut dengan rombongan mereka. Jackson melirik Mark yang sedari tadi menatapnya.

"Ada apa?" tanya Jackson pelan memandang sorot mata Mark yang mengerjap.

"No, hanya saja.. entahlah," kata Mark tersenyum sambil memandang hamparan tanah lapang didepan mereka.

"Kami akan memiliki teritori baru. Saat kawananku terbentuk nanti.. aku akan memastikan kita memiliki lahan yang luas untuk berburu," Mark tersenyum memandang Jackson.

Jackson membalasnya, ikut memandang hamparan luas yang ditepinya tampak pohon-pohon paku dan rindang membentuk hutan dalam. Mark menoleh Jackson yang masih melamun menatap kosong kedepannya. Lalu dia berbaring dipangkuan Jackson yang tersenyum melihatnya.

DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang