4

126 20 0
                                    

4/10

_____________________________________________________________________________

Beberapa orang mengatakan, Jackson cukup luar biasa 'sabar' menghadapi Mark yang penuh dengan 'ujian'. Dia tetap bertahan disamping Mark sekalipun banyak pihak yang ingin mendapatkan Alphanya.

"Kau yakin dengan hatimu?" tanya Jinyoung saat memandang Jackson yang membaca diruang prakteknya.

Omega itu hanya mengernyit sekilas sambil membuka halaman buku yang dipegangnya.

"Mark, Jackson. I mean him. Aku tidak mengerti bagaimana kalian memilih pasangan, tapi cukup banyak orang yang membicarakan Mark.. bahkan anak direktur rumah sakit yang seorang shifter juga membicarakannya." Kata Jinyoung tidak sabar saat melihat Jackson hanya tersenyum kecil.

"Apa yang membuatmu panik, Jinyoung-ah." Kekeh Jackson lalu menutup bukunya dan meletakannya dimeja. Dia memandang asisten dokternya dan tersenyum melihat wajah sebal Jinyoung.

"Seorang Alpha akan selalu setia dengan kawanan terutama Omeganya. Mark adalah seorang Alpha," gumam Jackson sambil menggambarkan susunan mereka diudara dengan jarinya.

"Mereka mengatakan kalian unmated," Jinyoung mengatakannya dengan hati-hati kali ini.

"Aku tidak mengerti secara eksplisit, tapi secara literasi.. aku mengerti." Jinyoung duduk dikursi tepat didepan meja Jackson.

Jackson memberi sedikit gambaran tentang istilah yang baru saja disebutkan Jinyoung. Lelaki itu menyamakan dengan pernikahan dan Jackson menganggukinya—walaupun artinya lebih dalam dari itu, dia tidak ingin menjelaskan bagian sulitnya.

"Kalian sudah tinggal bersama, apakah... aku tidak mengerti. Tapi.. aku sedikit khawatir denganmu, dokter Wang. Tampaknya Alphamu sangat terkenal," Jinyoung hampir-hampir meraung saat mengatakannya.

Jackson tersenyum dan menghelakan nafasnya, "Dia dari keluarga yang terpandang dan memiliki territorial besar—anggap saja sebagai konglomerat." Jelas Jackson menambahkan saat Jinyoung mengernyit tidak mengerti.

"Sangat wajar dia banyak yang menginginkannya," kata Jackson terkesan sangat enteng ditelinga Jinyoung.

"Kenapa tidak kalian melakukan 'upacara' seperti yang kau jelaskan," Jinyoung mencoba memberikan usul yang dia ragu mengatakannya.

"Ada hal lain yang kau tunggu?" tanya Jinyoung saat Jackson terlihat berpikir.

"Kami memiliki tanda untuk menemukan pasangan kita. Aku melihat Mark dalam mimpiku. Maka dari itu aku bersamanya," Jackson menceritakannya.

"Aku menunggu mimpinya," tukas Jackson sebelum Jinyoung bertanya lagi.

"Dia belum melihatmu dimimpinya? Bagaimana bila.. aku tidak akan melanjutkan kalimat ini," kata Jinyoung terlihat lelah.

"Seperti yang kukatakan, aku mungkin memiliki jalan lain," Jackson tersenyum.


Malam ini Mark menjemput Jackson dirumah sakit tempatnya bekerja. Jinyoung sempat melihat Alpha itu dan menyapanya sopan. Beberapa orang yang ada tampak memerhatikan Mark sebelum dia masuk kembali ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan diantara mereka—hal yang biasa terjadi.

"Aku membelikanmu hoodie baru," Mark akhirnya memecah keheningan mereka.

Jackson tersenyum meliriknya lalu mengangguk. Mark tahu, hoodie yang dicabiknya tempo hari adalah hoodie kesayangan Omeganya. Jackson tidak menuntutnya, tapi Mark cukup tahu diri untuk menggantinya.

DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang