Gimana ya, hehehe cerita yang satu mau tamat jadi bikin cerita lagi, soalnya ide muncul Mulu.
Aku tuh gatel banget kali soal publish pengin banget dipublish. Kalo dapet ide.
.
.
."Jadi kami mau menjodohkan kalian berdua"
Ucapan yang muncul dari seorang lelaki yang sudah berumur pun membuat kedua anak mereka terkejut.
"Apa?!" Protes mereka.
"Iya sayang, emang kenapa? Arleto itu baik kok anaknya" Dinda, ibu dari seorang gadis bernama Jihan Lingga, gadis yang mau dijodohkan sama seseorang didepannya.
Menurut Jihan orang didepannya ini mirip lah sampah, benar benar jelek secara fisik dan berbeda jauh dengan Jihan yang Notabenenya murid kaya dan most wanted disekolah.
Mana mau gituh, Jihan yang udah cantik ini harus dijodohkan sama si cupu.
Devan Arleto.
Nama aja yang bagus, orangnya enggak.
"Mamah gak lihat? Dia aja jelek gituh masa mau dijodohin sama anak mama yang cantik kaya gini sih?!" Protesan Jihan terdengar sama telinga keluarga Arleto.
Ayah Arleto yaitu Devandi Tony langsung menyaut.
"Kalo begitu kayanya Jihan gak mau lebih baik kita sebagai orang tua jangan memaksa" Ucap Tony sambil tersenyum.
"Iya bener, ini juga ngaruh sama mereka kedepannya" Dilanjut oleh ibu dari Arleto, Bunga Jelita.
"Benar begitu Jihan? " Ayah Jihan langsung menanyakan kepada putrinya.
Ketika ayahnya yang bertanya Jihan diam sejenak, ayahnya saat marah sangat menakutkan, Jihan tau ini dia dijodohkan hanya untuk hubungan bisnis tapi ya kalo calonnya kaya Arleto, Jihan kudu mikir.
So? Arleto cuma kalah di fisik, dia dari keluarga konglomerat dan ayahnya yang punya sekolahan makanya gak ada yg mau bully Arleto cuma dijauhin aja.
Arletonya? Dia diam sedari tadi dan menundukan kepala, Arleto sendiri tau bagaimana Jihan yang disekolah selalu dikerubungin fans-fansya, Jihan yang jadi inspirasi buat murid murid lain karena kecantikannya.
Mana mau Jihan sama Arleto yang cupu tapi berprestasi.
Namun saat Jihan melihat Ayahnya —Erlangga— yang menatapnya dengan tulus Jihan langsung luluh, dia tidak ingin membuat orang tuanya kecewa.
"Nggak papa pah, Jihan mau demi papah" Final Jihan.
Kedua orang tua Jihan tersenyum senang sama dengan Tony dan Bunga namun tidak bagi Arleto, dia menatap Jihan terkejut.
Kenapa Terima?
Hal yang sangat mengganggu pikiran Arleto sekarang.
"Jadi Jihan nya udah setuju, nak Arleto gimana?" Tanya Erlangga.
Arleto benar benar mudah gugup seperti sekarang.
"Kamu jawab yang jujur kami menghormati keputusan mu kok Ar, kalo misalnya nolak juga nggak—" Ucapan Bunga terpotong dengan kalimat mengejutkan dari Arleto.
Dengan berat hati Arleto pun menjawab "mau mah pah"
Jawaban Arleto membuat kedua keluarga senang tapi Jihan yang sedari awal tidak suka pun tetap menatap Arleto dengan sinis.
Arleto hanya menunduk, dia dengan Jihan hanya sebatas mengenal nama kini harus terjerat masalah yang sulit.
Apakah Arleto bisa menerima semuanya?.
**************
Gimana? Suka?
Selasa, 16 November 2021
See you
Hi guys! Salken, my Name is Adhyse but you can call me Adhys! Hihi happy reading><
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETO (END)
Teen FictionDevan Arleto, dia bukan cowok badboy yang jadi most wanted disekolah bukan juga ketua OSIS yang terkenal disekolah. Cuma anak culun biasa yang kalo kata orang, dia jelek, karena punya kulit hitam, dekil, jerawatan, stylenya yang ughh kaya nerd bang...