"Tunggu sini dulu mau ke toilet"
Seperti biasa Andre menemani Arleto untuk jadwal kontrolnya, namun sekarang tumben Arleto tak minta ditemani Andre untuk ke toilet biasanya anak itu nangis-nangis minta ditemani.
"Ehh nggak papa?" Panik Andre.
Pasalnya Arleto sedang menjadi dirinya sendiri, ya setiap ke rumah sakit.
Akhirnya Andre mengiyakan itung itung buat Arleto belajar nggak takut lagi.
Sampai kegiatan Arleto di toilet selesai untung saja tidak ada kesialan yang terjadi, hanya saja saat dibelokan rumah sakit...
Arleto tak sadar dirinya berpapasan dengan si anak dokter atau Vera atau yang dipanggil Zeline oleh keluarganya.
Arleto pake masker cuma, entah kenapa Vera langsung inget mata Arleto.
"Anjirrr mas cogan, ketemu lagi kitee" Ucap gadis itu sambil memandang punggung Arleto yg mulai menjauh.
"Pasti mau keruangan papah, em... Enaknya bikin alasan apa lagi ya?"
Okeh, pesona Arleto terlalu menarik perhatian.
He love me, give me of many...
Belum beberapa langkah Vera berjalan handphonenya berbunyi.
"Ganggu bener, apa sih?"
"Cepet udah ditunggu, awas kalo nggak dateng"
"Ishh iyaaa"
Terpaksa Vera gak bisa nyawang mas cogan hari ini gegara temen temennya ngajak nongkrong.
"Huhuhu mas cogan tungguin Vera ya" Gumam gadis itu ketika dia lewat diruangan sang ayah sambil menampilkan ekspresi cemberut.
Gak bisa ketemu hari ini mungkin di masa depan bisa hehe.
*************
"Lama bener sih lo" Dita, salah satu sahabat Vera yang paling dekat.
Mereka bertiga kumpul di sebuah cafe, oh ya kenalin sahabat Vera, ada Dita sama Kaina.
"Hehe di rumah gabut sendirian jadi ikut papah kerja"
"Lah kan ada bibi?" Tanya Kaina.
"Ya masa gue ajak main gituh? Nggak asik lah" Balasnya.
"Ada zaver" Sambung Dita.
"Ohh lo berdua nggak pada mau main sama gue? Okeh"
Tentang ibu Vera, beliau sudah meninggal dunia karena kecelakaan jadi Vera hanya tinggal bersama ayah, adik laki lakinya dan pembantunya.
Ayah Vera juga sebenarnya jarang pulang karena praktek sampai larut malam.
"Eh lu tau gak? "
Sebuah kalimat pembukaan untuk mengawali perghibahan.
"Apa?" Dita-Kaina.
"Pasien papah gue ada yang cogan njir! Ganteng banget gilaaa!"
Emang ya ciwi-ciwi nggak bakal lepas dari topik yang satu ini.
"Eh masa? Punya fotonya nggak lu? Gue penasaran!" Padahal Kaina sedang asik minum tadi.
"Yahh enggak, besok deh kalo dia ada jadwal sama papah gue buat alesan biar bisa keruangan papah terus gue foto!" girang Vera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETO (END)
Teen FictionDevan Arleto, dia bukan cowok badboy yang jadi most wanted disekolah bukan juga ketua OSIS yang terkenal disekolah. Cuma anak culun biasa yang kalo kata orang, dia jelek, karena punya kulit hitam, dekil, jerawatan, stylenya yang ughh kaya nerd bang...