Kini Vera, Dita dan Kaina sedang berkumpul di kantin.
"Lo ngapain sih ngelamun terus" Tanya Dita.
Pasalnya Vera sering melamun sekarang.
"Gue kepikiran tadi pas pak Tony kesini" Ucap Vera.
Kaina yang asik minum langsung menjawab "iya anjir gilaa pak Tony kaya orang terpandang gituh!"
"Bukan itu yang gue heranin, itu sih udah pasti"
"Terus?" Tanya Dita.
"Kenapa kak Andre sama Arleto tadi? Emang mereka kenal?" Ucapan Vera membuat yang lain bingung.
"Kak Andre siapa lagi"-Dita.
"Kakaknya Devan"
Menyebut nama Devan, Dita dan Kaina langsung pindah duduknya yang tadinya didepan Vera jadi Vera yang ditengah tengah mereka.
"Nahh lo sampai sekarang belum kasih tau gue, Devan itu kaya apa anjir?!" Protes Kaina.
"Lo udah ada pawangnya nanti Adam cemburu lagi" Balas Dita.
Vera tersenyum jahil "nah karena lo udah punya pacar jadi gue kasih tau Dita aja deh, lumayan stok cogan di galeri nambah"
Dita mengangguk antusias sedangkan Kaina, rasanya badan langsung lemas, walau Adam juga ganteng gimana pun dia tetep cewek gituh kan?.
Manusia normal yang butuh cuci mata.
Alasan!.
Vera lalu membuka handphone nya mencari foto Devan yang dia foto minggu lalu.
"Nah ini, gue foto pas dia udah buka masker tapi kayanya kurang jelas deh" Vera lalu memperlihatkannya kepada Dita.
Dita melotot kaget, yang diucapkan Vera emang bener, pesona Devan benar-benar menghipnotis para remaja perempuan seperti mereka
"Gila!! Ganteng banget cok!" Histeris Dita.
"Eh buat gue yaaa, mau gue gebet ah!"Vera langsung menoyor Dita "enak aja! Kenal sama lo juga nggak, kenalnya itu sama gue doang!"
Karena Kaina nggak tahan sama Dita dan Vera yang histeris akhirnya Kaina merebut handphone Vera.
Bukannya histeris Kaina malah merasa dejavu dan familiar melihat wajah Devan difoto itu.
"Kok kaya temen sekelas gue pas SMP ya?" Ucapnya.
"Maksudnya?"
Kaina menatap Vera serius "lo nggak inget ra?"
Fyi, Vera, Arleto, Adam dan Kaina adalah teman satu SMP cuma Dita yang asli anak Jakarta.
Vera menggeleng, kaina cuma senyum tipis sepertinya dia tau sesuatu.
Dan gelegat mereka buat bingung satu anak manusia lainnya.
"Pada kenapa sih ah?!" Dita, lo dibuang kayanya.
**********
Sudah Arleto duga keesokan harinya saat dia berangkat ke sekolah semua mata langsung tertuju padanya.
"Gila woy, ternyata Arleto anaknya pak Tony"
"Lah kan emang iya"
"Gue kira apanya gituh"
"Arleto bukan orang biasa"
"Jangan berani lagi ganggu dia bisa di D.O nanti"
"Pengin deh jadi pacar Arleto"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETO (END)
Teen FictionDevan Arleto, dia bukan cowok badboy yang jadi most wanted disekolah bukan juga ketua OSIS yang terkenal disekolah. Cuma anak culun biasa yang kalo kata orang, dia jelek, karena punya kulit hitam, dekil, jerawatan, stylenya yang ughh kaya nerd bang...