#19. Abs Arleto.

32 6 5
                                    

Baru aja hari ini Arleto bisa berangkat sekolah tapi dia langsung dihadapkan dengan kabar buruk.

Sedangkan teman teman lainnya bersorak senang beda dengan Arleto.

"Adam sama Vera, urus yang lainnya ya, kalo udah terkumpul semua uangnya serahkan saya" Ucap wali kelas mereka.

"Baik Pak!" Ucap Vera dan Adam.

Iya karena berhubung wali kelas mereka adalah guru olahraga dan mereka sekarang sudah sampai di bab Renang jadi wali kelas mereka berencana untuk melakukan penilaian renang diluar sekolah, sekalian jalan jalan.

Refreshing gituh.

Walaupun di SMA ESTELLA yang elit ini udah ada kolam renang, gede lagi, tapi kayanya seru renang diluar deh.

Dan seperti biasa ketua dan wakil ketua kelas mengurus tentang ini.

"Woy bendahara! Urus gak!" Adam lagi dalam mode galak nih bro.

"Oke oke tenang" Ucap bendahara.

"Ladies and gentlemen yang mau bayar sekarang ayo sini sini siapa?" Nyatanya pada bilang bayar besok.

"Ar mau sekarang?" Tanya bendahara.

Arleto mengangguk, murah kok cuma 50.000 ribu aja.

"Lapor komandan! Baru terkumpul 50.000 untuk hari ini, laporan selesai!"

"Laporan diterima, cuma satu anak yang udah bayar? Siapa?" Tanya Adam.

"Eh siapa siapa?" Vera juga ikut nimbrung karena kepo.

Dengan dagunya sang bendahara kelas menunjuk anak yang duduk di bangku pojok belakang, lagi nidurin kepalanya diatas meja.

"Nggak heran sih" Adam sama Vera geleng-geleng kepala.

"Heran gak lo?" Pertanyaan ditujukan kepada Vera.

Vera tertawa miris karena uangnya habis "kalo dia udah gak heran sih gue, btw uang gue abis huhuhu"

"Laknat juga ya, yang bayar baru satu orang" Gumam Adam.

"Lo juga sadar ogeb! Lu juga belum"

Adam cuma cengengesan.

"Oke misi dilanjut hari besok!" Laporan dari bendahara.

"Oke oke"

*********


"Nggak luntur Arle, udah yok! Lo baru sembuh demam loh" Bujuk Andre.

Pasalnya udah satu jam Arleto renang cuma mau ngetes aja penghitam yang ada ditubuhnya itu luntur atau nggak.

Dan syukurlah nggak luntur.

Ngomong-ngomong dua cowok ganteng kakak beradik ini lagi berenang dan cuma pake bawahan doang, iya tau nggak usah bayangin roti sobeknya.

Untung pagar rumah tinggi jadi tetangga sebelah gak ngintip.

"Bang beneran gak luntur nih?" Ucap Arleto sambil mengibaskan anak poninya yang basah ke belakang.

Ini kalo ada cewek bisa pingsan dia.

"Beneran enggak Arle, lu udah ngolesnya sampe sekilo tebel nya tuh"

Arleto merengut kesal.

"Nggak papakan kalo gue ikut renang besok?"

"Ngapain tanya gue anjir, ikut ya ikut aja lo nggak usah pikirin apa apa percaya diri aja" Andre menepuk pundak adiknya.

"Oke deh, sayang bang andreee"

"Jijik! Awas!"

"Ihhh!! Dasar!"

ARLETO (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang