BAB 6

8.5K 878 85
                                    

Hari senin telah tiba, sekolah taman kanak-kanak milik Marchelio Smith sudah mulai ramai karena akan mengadakan pentas seni.

Michele melihat ke arah teman-temannya yang sudah di gandeng oleh kedua orang tuanya hanya Michele saja yang sedari tadi diam duduk didepan kelas.

Ia sedang menunggu Papi nya atau jika memang Papi nya tidak bisa datang setidaknya ada paman Adam atau salah satu maid yang bekerja.

Michele menunduk saat beberapa teman beda kelasnya datang dengan wajah angkuh, "Cie sendiri, nggak punya teman ya? Acel juga nggak punya orang tua, kah? Kasian, makannya jadi anak nggak usah so cantik!" Celetuk murid anak kecil bernama Gwen.

Gadis kecil itu hanya diam percuma dirinya melawan yang ada dirinya kalah, teman beda kelasnya membawa teman lainnya sedangkan dirinya hanya sendiri.

"Lihat deh teman-teman yang lain orang tuanya udah pada dateng!" Sahut teman di sebelah Gwen bernama Jasmin sedangkan dua teman lainnya memilih diam tidak ingin ikut campur.

"Ayo kita pergi tinggalin dia sendiri, Acel bisu nggak pernah mau ngejawab kalau di tanya."

Michele menghembuskan nafasnya saat mereka berempat pergi, ia tidak punya keberanian tinggi untuk melawan mereka semua, "Papi, dimana?" Tanyanya pada diri sendiri.

Suara MC sudah terdengar, beberapa sambutan dari bawahan Marchelio mulai terdengar silih berganti.

Taman kanak-kanak milik Marchelio selalu mengadakan pentas seni setiap tahunnya, guru-guru disana ingin murid-muridnya menampilkan dan minat di bidang yang mereka sukai.

Selain membaca puisi, ada juga lomba dance, bernyanyi dan masih banyak lagi. Michele sendiri memilih menampilkan membaca puisi, sebenarnya minat dirinya ingin menari atau lebih tepatnya dance tapi tidak ada yang mau berkelompok dengan dirinya, Michele memang tipe anak pendiam tapi jika bersama teman sebangkunya yang bernama Jovita selalu aktif tapi kini teman sebangkunya sudah 2 minggu tidak masuk karena Jovita sedang pergi ke salah satu kota menjenguk nenek nya yang sakit.

Sosok gadis kecil bernama Jovita lah satu-satunya yang menjadi sahabat sekaligus teman bermain Michele disekolah, jika bersama Jovita, Michele selalu menjadi sosok periang dan sering menceritakan kebersamaan dengan papinya.

Suara MC yang memanggil nama dirinya membuyarkan lamunannya, Michele langsung berlari masuk kedalam aula yang sudah dipenuhi banyaknya orang tua murid dan teman-temannya.

"Kita panggilkan Michelle Easter Smith!"

Semua bertepuk tangan meriah saat sosok putri cantik naik ke atas panggung, ternyata gadis kecil itu pemilik sekolah ini.

"H—halo semuanya, perkenalkan nama Acel adalah Michele Easter Smith anaknya papi Lio dan Mami Kay! Hari ini sepertinya Papi tidak bisa datang tapi tenang Mami ada kok, Mami lihat Acel di atas sana." Ucap Michele sambil menunjuk ke atas.

Mereka yang ada disana terkejut dengan ucapan gadis kecil itu.

"Acel punya orang tua kok! Jangan bilang Acel nggak punya ya, Acel marah kalau ada yang bilang kayak gitu hehe."

"Perkenalannya sudah cukup ya, disini Acel ingin membaca puisi karya Acel untuk Papi. Semoga kalian suka..."

Semua guru dan para orang tua menangis saat Michele membaca puisi tentang sang Papi dengan lantang dan berani. Mereka yang sudah dewasa cukup peka apa makna dalam puisi yang di bacakan oleh Michele, gadis kecil.

"T—terima kasih, semuanya."

Detik itu juga Michele berlari meninggalkan panggung yang dipenuhi orang tua murid serta guru yang menangis.

PAPI UNTUK ACEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang